Thursday, June 3, 2010

Mbakku

Bermula kenalan yang tidak sengaja diatas bus patas ac, setiap pagi saya naik bus dari terminal dikawasan Jakarta timur, sampai suatu hari ada seorang wanita yang naik bersamaan dengan saya, kalau diperhatikan wanita ini tampak biasa saja usianya saya perkirakan sekitar 35an , tetapi dengan setelan blazer dan rok mini yang ketat warna biru tua, sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih, hari itu dia naik bersama saya dan diluar dugaan saya dia duduk disamping saya, padahal ada bangku lain yang kosong, tapi okelah saya anggap itu adalah wajar.....tapi sungguh saya tidak berani menegur, kadang kala saya melirik ke arah pahanya yang putih dan sedikit di tumbuhi bulu bulu halus dipermukaannya hal ini membuat saya betah duduk bersama dia selain juga wanginya membuat saya sangat bangga bisa duduk berdampingan dengan beliau, begitulah hingga hari ketiga hal yang sama terjadi lagi dan kali ini saya coba mau iseng iseng berhadiah, maka saya tegur ; selamat pagi mbak...!, " pagi juga..." si mbak menjawab dengan senyum yang cantik dimata saya, lalu saya buka omongan " kayaknya udah 3 hari berturut turut kita sama sama terus...ya?, mbak mau turun dimana sih..?, dia jawab "di Sarinah mas...." dan saya tanya apa mbak kerja disana..?, lalu dijawab "oh tidak, saya kerjanya dekat Sarinah..." lalu terjadilah percakapan biasa meliputi kemacetan lalin sampai dia tanya balik saya kerja dimana, lalu saya bilang dikomputer, dan dia bilang bahwa kantornya banyak pakai komputer, boleh dong minta kartu nama, maka saya berikan sebuah kartu nama, tapi waktu saya minta kartu namanya, dia tidak kasih dengan alasan tidak punya, rupanya hari ini hari baik saya dan segera saya tau namanya "YULI" (bukan sebenarnya), selanjutnya kami selalu bersama sama tiap pagi dan telepon pun mulai berdering dengan segala basa basi......
Suatu ketika saya tidak melihat dia selama 5 hari berturut turut, saya sempat menunggu sampai telat tiba dikantor, saya hubungi telepon dikantornya juga tidak masuk, akhirnya dia telepon juga katanya sakit. Tepatnya hari Senin saya kembali ketemu, kali ini tanpa mengenakan seragam hanya memakai celana jean's dan kaos t-shirt sehingga dadanya yang montok itu tampak jelas membuat perhatian orang orang disekitar kami, kali ini dia ajak saya untuk bolos..., Mas saya butuh bantuan nih...katanya, lalu saya tanya apa yang bisa saya bantu...?, "mas, kalau bisa hari ini nggak usah ke kantor temenin saya ke Bogor yuk...kalau mas nggak keberatan lho..?, saya berpikir sejenak, lalu saya tanya lagi lagi....emang kamu mau nggak kerja hari ini....?, "saya sedang ada masalah nih....ya... agak pribadi sih.., kira kira bisa nggak mas. Saya nggak pikir lagi saya jawab " ya...dech saya temenin deh..." dalam hati sih, wah kasian ini customer saya yang udah pada di janjiin.
Dengan alasan keperluan keluarga saya ijin tidak masuk, saya jalan jalan sama Yuli kerumah temannya di kota Bogor ,Setiba disana saya dikenalin sama temannya namanya Nia, mereka bicara berdua dibelakang, sementara saya diruang depan seorang diri, setelah itu mereka kembali lagi dan kita ngobral bersama sama , rupanya si Nia punya janji dengan temannya kalau mau pergi jadi kita tinggal berdua saja dirumah itu, sambil ngobrol di karpet dan nonton Tv, dengan manja Yuli tiduran di pahaku, sambil bercerita macem macem dan aku menjadi pendengar yang baik, sampai dia bertanya "capek nggak mas ditidurin pahanya gini..?", lalu saya jawab: "ah nggak apa apa kok mbak....!, dalam hati sih pegel juga nih udah itu batang kemaluan saya agak sedikit bangun gara gara saya ngintipin dadanya yang montok dan putih, dia pakai BH yang cuma separo (atas lebih terbuka) jadi gundukan daging di dadanya agak menonjol, diluar dugaan dia tanya lagi , tapi kali ini nanyanya nggak tahu lagi iseng kali, "burungnya nggak keganggu kan ditidurin sama saya..?, lalu saya jawab sekenanya saja, "keganggu sih nggak, cuman agak bangun ....", eh dia tersenyum, sambil megang batang kemaluan saya,"biarin deh bangunin aja...pengen tahu, kayak apa sih....!, "ya sudah bangunin saja..."jawab saya pasrah sambil berharap hal itu beneran , "Ah yang bener mas..?,kalau gitu buka dong biar aku bangunin..", jangan disini mbak, nanti kalau mbak Nia datang gimana kita....," Oh tenang aja si Nia pulangnya baru ntar sore, dia temen baik saya, saya sering nginap disini, dia juga suka nginap dirumah saya..." terus saya diam saja. "Ayo dong dibuka, katanya burungnya pengen dibangunin.. !, dalam keadaan duduk dan menyandar didinding ditambah lagi Yuli yang tiduran tengkurap dikaki saya, jadi aga repot juga saya buka jeans saya, cuma saya plorotin sampai batas paha saja, begitu dia liat batang kemaluan saya langsung di genggam sambil berkata " ini sih masih tidur..ya?,. biar saya bangunin.... !, lalu mulai di kocok dan tangan yang sebelah lagi mengelus bagian kepala, membuat saya merasa geli tapi enak, lalu ketika batang kemaluan saya mulai mengeras, dia makin mendekatkan wajahnya dan mulai mejilat dengan ujung lidahnya disekitar bagian bawah kepala kemaluan saya, sekali kali dia gigit gigit kecil, hal ini membuat saya merem melek, akhirnya saya katakan "Mbak buka T-shirnya dong...!, lho kenapa mas...?, aku menjawab: "pengen lihat saja..!, lalu sambil tersenyum dia bangun dan mulai membuka ikat pinggang, kancing celana dan retsleting celana jeansnya, sehingga perut bagian bawahnya tampak putih dan sedikit tampak batas celana dalamnya, lalu dia tarik T-shirt keatas dan dilepaskan, sehingga dengan jelas saya lihat pemandangan indah dari dadanya yang montok (BH no 36), dan selanjutnya dia mulai menurunkan celana jeansnya, sekarang tinggal pakai BH dan celana dalam saja, Oh....Cd nya yang mini sekali, betapa indah tubuh wanita ini montok dan sekel setelah itu kembali dia tiduran keposisi semula , tapi kali ini dia tidak hanya memainkan batang kemaluan saya tetapi sudah mulai dimasukkan kedalam mulutnya , terasa lidahnya bermain diatas kepala kemaluan saya dan Oh ...nikmatnya, sambil membuka baju saya mencoba mengangkat pantat saya agar lebih masuk, rupanya dia tahu maksud saya , dia masukin full sampai ke tenggorokannya , saya tidak pernah mengukur batang kemaluan saya sendiri tapi didalam mulutnya dia batang pelir saya terasa sudah mentok dan masih tersisa diluar kira kira 2 ruas jari orang dewasa, sampai Yuli sempat tersendak sesa'at , aku pun segera berputar lalu merebahkan badan sehingga posisi sekarang seperti 69, saya biarkan dia mempermainkan kemaluan saya , sementara saya ciumin paha bagian dalam yuli yang mulus dan putih, sambil meremas bagian pantatnya yang masih tertutup celana dalam, pelan pelan saya tarik celana dalamnya, sampai terlihat dengan jelas bulu lebat disekitar kemaluannya sehingga kontras dengan warna kulitnya yang putih, begitu lebatnya sampai ada bulu yang tumbuh disekitar lubang duburnya, Oh indah sekali panorama yang ada didepan saya, dan saya pun mulai menjilat vaginanya yang wangi sebab keliatannya dia rajin pakai shampo khusus untuk vagina, pada sa'at itu terdengar suara merintih yang lirih...oh mas aku nggak tahan nih......ah, dan dia tampak bersemangat, lubang kemaluannya mulai berlendir, buah dadanya mengeras, akhirnya saya bangun saya balikkan tubuhnya saya lepas Bhnya, sehingga tampak tubuhnya yang montok dalam keadaan bugil, saya perhatikan dari atas sampai bawah tampak sempurna sekali, putih, mulus, bulu kemaluannya tampak lebat, waktu saya perhatikan itu, tangannya terus memegang batang kemaluan saya, akhirnya saya renggangkan kedua pahanya dan saya angkat sehingga tampak jelas lubang vagina dan anusnya, lalu saya tarik pelan pelan batang kemaluan saya dari mulutnya dan merubah posisi, saya peluk dia sambil menciumi bibir, leher, serta telinganya hal ini membuat dia terangsang sambil berkata lirih "mas masukin saja mas...!" lalu saya bangun dan saya pandang dia , dan saya atur posisi kedua kakinya dilipat sehingga pahanya menempel di dadanya lalu saya jongkok dan saya pegang batang saya dan saya arahkan ke vaginanya lalu saya tempelkan kepala kemaluan saya, saya tekan sedikit demi sedikit, dan dia mulai merintih, tangannya mencekram tanganku dengan kuat, matanya memejam, kepalanya bergoyang kiri dan kanan dan vaginanya basah hebat, ini membuat kepala pelirku basah, dan aku mulai berirama keluar masuk, tetapi hanya sebatas kepalanya saja, kini ia mulai mencoba menggoyangkan pinggangnya dan mencoba menekan agar batang pelirku masuk total tapi aku bertahankan posisi semula dan mempermainkan terus . Akhirnya karena tidak tahan dia pun memohon "Mas ....oh .....masukin aja ....mas nggak kuat nih....ohhh. ...mas" pintanya akhirnya mulai aku mendorong batang kemaluanku perlahan tapi pasti, dengan posisi jongkok dan kedua kakinya berada diatas pundakku, aku mulai menciumi dengkulnya yang halus itu, mbak yuli pun mulai menggoyangkan pinggangnya keatas dan kebawah, kira kira 10 menit kemudian dia mulai merenggang dan gerakannya tidak stabil sambil merintih "Mas....oooh. ..ssstttt" dadanya dibusungkan, tampak putingnya menonojol , "Ayo mas ...akhhh.... terus.... mas...." aku pun mulai memompa dengan irama lebih cepat sesekali dengan putaran sehingga bulu kemaluanku mengenai bagian klitorisnya, hal ini yang menyebakan mbak Yuli "Orgasme" atau klimax , dan terasa cairan hangat menyiram batang kemaluanku, tubuhnya merenggang hebat "Mas Ohhhhh.....pssttt. ....Akh ......" nafasnya memburu, ......sesa'at kemudian dia terdiam..... akupun menghentikan goyanganku.. ....aku tarik pelan pelan batang kemaluanku dan setelah dicabut tampak ada bekas cairan yang meleleh membasahi permukaan vaginanya, dan nafasnya mbak Yuli tampak ngos ngosan seperti orang habis lari, akupun duduk terdiam dengan kemaluanku masih tegang berdiri, mbak yuli pun tersenyum, sambil tiduran kembali diatas kedua pahaku dan rambutnya terurai sambil dia pandangi batang kemaluanku yang masih berdiri, tangannya memegang sambil berkata..... "Mas ini enak sekali...., diapaiin sih kok bisa segede begini....", aku jawab "Ah ini sih ukuran normal orang asia....." dan dia bilang "tapi ini termasuk besar juga lho mas.....", aku hanya terdiam sambil aku mengambil sebatang rokok, dan aku menyulutnya, dan kulihat mbak Yuli tetap mempermainkan batang kemaluanku dan berkata "kasih kesempatan 5 sampai 10 menit lagi ya mas, biar saya bisa nafsu lagi...", aku terdiam hanya menganggukan kepala. Ronde kedua dimulai di rebahkan badanku lalu dia ambil posisi diatas badanku dia kangkangin kedua paha di pegangnya batang kemaluanku yang masih keras dan tegang lalu dimasukan kedalam lubang vaginanya, dan dia pun mulai melakukan gerakan naik dan turun, seperti penunggang kuda, kedua buah dadanya berayun ayun lalu secara reflek aku pegang kedua putingnya dan aku pilin pilin, membuat mbak yuli terangsang hebat, kira hampir ½ jam kemudian aku merasakan spermaku akan segera keluar, segera aku balikkan tubuhnya dan aku pompa kembali vaginanya dengan nafsu, mbak Yuli merasakan aku akan melepaskan spermaku, dia segera berkata mas keluarin diluar aja, aku ingin liat, aku diam saja sesa'at kemudian mbak Yuli mulai merintih:" Aduh mas ohhh....enak ...mas ...akhhh.... masss", akhirnya mbak Yuli kembali orgasme, membuat vaginanya basah , hal ini membuat aku makin enak .....akhirnya aku tak mau menahan lebih lama spermaku terasa sudah di ujung tak dapat kutahan lagi, segera aku tarik batang kemaluanku , tangan kananku mengocok batang kemaluanku sendiri dan tangan kiri menekan pangkal batang kemaluanku sendiri, pada sa'at itu mbak Yuli memasukan salah satu jarinya kelubang anusku membuat sperma muncrat banyak sekali berhamburan diatas dada, perut, dan diatas rambut kemaluannya. ...akupun segera berbaring disampingnya, istirahat sebentar, lalu kekamar mandi, untuk mandi bersama.
Dikamar mandi kami saling menyabuni, sambil aku meremas remas kedua buah dadanya yang basah oleh sabun, mbak Yulipun memainkan batang kemaluanku yang masih setengah tidur tapi masih aja mengeras, lama lama aku tegang lagi karena permainan tangan mbak Yuli dengan sabunnya, waktu aku tanya: "Mbak tadi kok minta dikeluarin di luar kenapa..?, dia hanya bilang senang melihat kemaluan laki laki lagi "keluar " spermanya... !, mas ini bangun lagi ya..?, aku hanya mengangguk sambil tanya boleh masukin lagi nggak...?", dia mengangguk sambil berkata:"dari belakang ya mas...!, sambil membalikan badan yang masih penuh sabun dan posisi setengah membungkuk, kedua tangannya berpegang di sisi bak kamar mandi dan kedua kakinya direnggangkan sehingga tampak jelas sekali lubang vaginanya, juga lubang anusnya, aku jongkok dibelakangnya sambil mempermainkan lidahku di sekitar vagina dan kedua pantatnya, lamat lamat kudengar desahan suara diantara gemericik air yang mengalir ke bak mandi, segera kuambil sabun sebanyak mungkin aku gosok di batang kemaluanku, lalu aku genggam batang kemaluanku dan kepala kemaluanku kutempel di permukaan lubang vaginanya, terdengar desahan dan mulai menggerakkan batang kemaluanku maju mundur, nikmat sekali dan mbak Yulipun tampak menikmati dengan menggerakkan pinggulnya kekanan dan kekiri, kurang lebih 10menit mbak Yuli kembali kepuncak kenikmatan, lendir hangat kembali membasahi batang kemaluanku, aku bertanya:"Keluar lagi..mbak.. ?", ia hanya menganggukan kepalanya, lalu pelan pelan kembali kugerakan batang kemaluanku maju mundur sambil menunggu mbak Yuli terangsang lagi, kulihat lubang duburnya yang agak mencuat keluar, lalu kucoba kumasukan jari telunjukku kedalam duburnya setelah aku beri sedikit sabun, terdengar sedikit rintihan "ssstt...ah mas pelan pelan" rintihan yang membuat aku semakin nafsu.....tiba tiba aku ingin sekali mencoba untuk menikmati lubang duburnya yang keliatannya masih "Perawan" itu, kutarik pelan batang kemaluanku yang masih basah dan licin itu akibat lendir dari lubang kemaluan mbak Yuli, kutempelkan kepala kemaluanku yang mengeras dipermukaan duburnya, kupegang batang kemaluaku sehingga kepalanya mengeras, aku mencoba menekan batang kemaluanku, karena licin oleh sabun maka kepala kemaluanku segera melesak kedalam, dia pun mengeluh "akhhh aduh masss ..sssttt ohh.!" aku berhenti sea'at, dan dia bertanya;"kok dimasukin disitu mas...?', lalu kujawab dengan pertanyaan "sakit nggak mbak....?, mbak Yuli diam saja, dan aku melanjutkan sambil berdiri agak membungkukkan badan tangan kiriku melingkar diperutnya menahan badannya yang mau maju, dan tangan kananku berusaha memegang vaginanya mencari klitorisnya , hal ini membuat dia terangsang hebat, dan kutekan terus sampai masuk penuh, terasa olehku otot anusnya menjepit batang kemaluanku , permainan ini berlangsung ½ jam lamanya, dan kembali aku tak mampu menahan spermaku didalam duburnya sambil kupeluk tubuhnya dari belakang aku tekan batang kemaluanku sedalam mungkin, tubuhku bergetar dan mengeluarkan cairan sperma dalam duburnya, kubiarkan sesaat batang kemaluanku didalam anusnya sambil tetap memeluk tubuhnya dari belakang, dan tubuh kami masih berlumuran dengan sabun, kami melepaskan nafas kecapaian lalu kami selesaikan dengan saling menyirami tubuh kami, lalu berpakaian dan duduk kembali menunggu mbak Nia pulang, mbak Yulipun tertidur di sofa karena kecapaian .
Ketika mulai senja ku lihat mbak Nia pulang dan aku membukakan pintu, beliau bertanya :"mana si Yuli...?", aku tunjuk dan dia berkata :"oh lagi tidur..., capek kali ya....?, aku hanya diam saja dan mbak Nia masuk kamarnya, tiba tiba aku ingin kencing dan aku kekamar mandi melewati kamarnya mbak Nia , secara nggak sengaja aku melihat dari antara daun pintu yang tidak rapat, mbak Nia sedang ganti baju, aku lihat dia hanya mengenakan celana dalam saja, tubuhnya bagus , putih bersih dan sangat berbentuk, aku sesa'at terpana dan ketika ia mengenakan baju aku buru buru kekamar kecil untuk buang air kecil, dan waktu keluar dari kamar mandi, mbak Nia tengah menunggu depan pintu, sambil tersenyum dia bilang:"tadi ngintip ya...." aku hanya tersenyum dan berkata "boleh liat semuanya nggak...", dia jawab :"boleh aja tapi nggak sekarang, nggak enak sama...." sambil menunjukkan tangannya kearah ruang tamu, aku paham maksudnya lalu dia masuk kamar mandi sambil tangannya menyempatkan meremas kemaluanku, aku segera kembali keruang tamu dan membangunkan mbak Yuli.

Akhirnya aku dan mbak Yuli sering melakukan hubungan sex dengan berbagai style di motel, villa kadang kadang dirumaku sendiri, dan ketika aku ingin kerumahnya beliau selalu melarang dengan berbagai alasan, ternyata mbak Yuli ini sudah bersuami dan memiliki seorang anak, ini membuat aku sangat kecewa. Disa'at aku mulai benar benar mencintainya, dan mbak Yulipun sebenarnya menginginkan hal yang sama, tapi beliau sudah terikat oleh tali perkawinan ,hanya saja dia tidak pernah merasakan nikmatnya hubungan sex dengan sang suami, dan sa'at jumpa dengan diriku dia cukup lama mengambil keputusan untuk menjadikan diriku sebagai kekasihnya (PIL) ,katanya bersama saya dia menemukan apa yang dia inginkan (kata dia lho), hubungan kami berlangsung setahun lebih sampai beliau pindah bersama suami, ke Surabaya.... tapi aku yakin suatu hari aku pasti ketemu lagi.....Oh mbak Yuli sayangku, ternyata kamu milik orang lain....hingga sa'at ini aku masih berharap ketemu lagi, setiap pagi aku masih setia menunggu kamu.....walau tidak ketemu tapi kenanganmu masih tersisa dalam hatiku...... (
Bermula kenalan yang tidak sengaja diatas bus patas ac, setiap pagi saya naik bus dari terminal dikawasan Jakarta timur, sampai suatu hari ada seorang wanita yang naik bersamaan dengan saya, kalau diperhatikan wanita ini tampak biasa saja usianya saya perkirakan sekitar 35an , tetapi dengan setelan blazer dan rok mini yang ketat warna biru tua, sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih, hari itu dia naik bersama saya dan diluar dugaan saya dia duduk disamping saya, padahal ada bangku lain yang kosong, tapi okelah saya anggap itu adalah wajar.....tapi sungguh saya tidak berani menegur, kadang kala saya melirik ke arah pahanya yang putih dan sedikit di tumbuhi bulu bulu halus dipermukaannya hal ini membuat saya betah duduk bersama dia selain juga wanginya membuat saya sangat bangga bisa duduk berdampingan dengan beliau, begitulah hingga hari ketiga hal yang sama terjadi lagi dan kali ini saya coba mau iseng iseng berhadiah, maka saya tegur ; selamat pagi mbak...!, " pagi juga..." si mbak menjawab dengan senyum yang cantik dimata saya, lalu saya buka omongan " kayaknya udah 3 hari berturut turut kita sama sama terus...ya?, mbak mau turun dimana sih..?, dia jawab "di Sarinah mas...." dan saya tanya apa mbak kerja disana..?, lalu dijawab "oh tidak, saya kerjanya dekat Sarinah..." lalu terjadilah percakapan biasa meliputi kemacetan lalin sampai dia tanya balik saya kerja dimana, lalu saya bilang dikomputer, dan dia bilang bahwa kantornya banyak pakai komputer, boleh dong minta kartu nama, maka saya berikan sebuah kartu nama, tapi waktu saya minta kartu namanya, dia tidak kasih dengan alasan tidak punya, rupanya hari ini hari baik saya dan segera saya tau namanya "YULI" (bukan sebenarnya), selanjutnya kami selalu bersama sama tiap pagi dan telepon pun mulai berdering dengan segala basa basi......
Suatu ketika saya tidak melihat dia selama 5 hari berturut turut, saya sempat menunggu sampai telat tiba dikantor, saya hubungi telepon dikantornya juga tidak masuk, akhirnya dia telepon juga katanya sakit. Tepatnya hari Senin saya kembali ketemu, kali ini tanpa mengenakan seragam hanya memakai celana jean's dan kaos t-shirt sehingga dadanya yang montok itu tampak jelas membuat perhatian orang orang disekitar kami, kali ini dia ajak saya untuk bolos..., Mas saya butuh bantuan nih...katanya, lalu saya tanya apa yang bisa saya bantu...?, "mas, kalau bisa hari ini nggak usah ke kantor temenin saya ke Bogor yuk...kalau mas nggak keberatan lho..?, saya berpikir sejenak, lalu saya tanya lagi lagi....emang kamu mau nggak kerja hari ini....?, "saya sedang ada masalah nih....ya... agak pribadi sih.., kira kira bisa nggak mas. Saya nggak pikir lagi saya jawab " ya...dech saya temenin deh..." dalam hati sih, wah kasian ini customer saya yang udah pada di janjiin.
Dengan alasan keperluan keluarga saya ijin tidak masuk, saya jalan jalan sama Yuli kerumah temannya di kota Bogor ,Setiba disana saya dikenalin sama temannya namanya Nia, mereka bicara berdua dibelakang, sementara saya diruang depan seorang diri, setelah itu mereka kembali lagi dan kita ngobral bersama sama , rupanya si Nia punya janji dengan temannya kalau mau pergi jadi kita tinggal berdua saja dirumah itu, sambil ngobrol di karpet dan nonton Tv, dengan manja Yuli tiduran di pahaku, sambil bercerita macem macem dan aku menjadi pendengar yang baik, sampai dia bertanya "capek nggak mas ditidurin pahanya gini..?", lalu saya jawab: "ah nggak apa apa kok mbak....!, dalam hati sih pegel juga nih udah itu batang kemaluan saya agak sedikit bangun gara gara saya ngintipin dadanya yang montok dan putih, dia pakai BH yang cuma separo (atas lebih terbuka) jadi gundukan daging di dadanya agak menonjol, diluar dugaan dia tanya lagi , tapi kali ini nanyanya nggak tahu lagi iseng kali, "burungnya nggak keganggu kan ditidurin sama saya..?, lalu saya jawab sekenanya saja, "keganggu sih nggak, cuman agak bangun ....", eh dia tersenyum, sambil megang batang kemaluan saya,"biarin deh bangunin aja...pengen tahu, kayak apa sih....!, "ya sudah bangunin saja..."jawab saya pasrah sambil berharap hal itu beneran , "Ah yang bener mas..?,kalau gitu buka dong biar aku bangunin..", jangan disini mbak, nanti kalau mbak Nia datang gimana kita....," Oh tenang aja si Nia pulangnya baru ntar sore, dia temen baik saya, saya sering nginap disini, dia juga suka nginap dirumah saya..." terus saya diam saja. "Ayo dong dibuka, katanya burungnya pengen dibangunin.. !, dalam keadaan duduk dan menyandar didinding ditambah lagi Yuli yang tiduran tengkurap dikaki saya, jadi aga repot juga saya buka jeans saya, cuma saya plorotin sampai batas paha saja, begitu dia liat batang kemaluan saya langsung di genggam sambil berkata " ini sih masih tidur..ya?,. biar saya bangunin.... !, lalu mulai di kocok dan tangan yang sebelah lagi mengelus bagian kepala, membuat saya merasa geli tapi enak, lalu ketika batang kemaluan saya mulai mengeras, dia makin mendekatkan wajahnya dan mulai mejilat dengan ujung lidahnya disekitar bagian bawah kepala kemaluan saya, sekali kali dia gigit gigit kecil, hal ini membuat saya merem melek, akhirnya saya katakan "Mbak buka T-shirnya dong...!, lho kenapa mas...?, aku menjawab: "pengen lihat saja..!, lalu sambil tersenyum dia bangun dan mulai membuka ikat pinggang, kancing celana dan retsleting celana jeansnya, sehingga perut bagian bawahnya tampak putih dan sedikit tampak batas celana dalamnya, lalu dia tarik T-shirt keatas dan dilepaskan, sehingga dengan jelas saya lihat pemandangan indah dari dadanya yang montok (BH no 36), dan selanjutnya dia mulai menurunkan celana jeansnya, sekarang tinggal pakai BH dan celana dalam saja, Oh....Cd nya yang mini sekali, betapa indah tubuh wanita ini montok dan sekel setelah itu kembali dia tiduran keposisi semula , tapi kali ini dia tidak hanya memainkan batang kemaluan saya tetapi sudah mulai dimasukkan kedalam mulutnya , terasa lidahnya bermain diatas kepala kemaluan saya dan Oh ...nikmatnya, sambil membuka baju saya mencoba mengangkat pantat saya agar lebih masuk, rupanya dia tahu maksud saya , dia masukin full sampai ke tenggorokannya , saya tidak pernah mengukur batang kemaluan saya sendiri tapi didalam mulutnya dia batang pelir saya terasa sudah mentok dan masih tersisa diluar kira kira 2 ruas jari orang dewasa, sampai Yuli sempat tersendak sesa'at , aku pun segera berputar lalu merebahkan badan sehingga posisi sekarang seperti 69, saya biarkan dia mempermainkan kemaluan saya , sementara saya ciumin paha bagian dalam yuli yang mulus dan putih, sambil meremas bagian pantatnya yang masih tertutup celana dalam, pelan pelan saya tarik celana dalamnya, sampai terlihat dengan jelas bulu lebat disekitar kemaluannya sehingga kontras dengan warna kulitnya yang putih, begitu lebatnya sampai ada bulu yang tumbuh disekitar lubang duburnya, Oh indah sekali panorama yang ada didepan saya, dan saya pun mulai menjilat vaginanya yang wangi sebab keliatannya dia rajin pakai shampo khusus untuk vagina, pada sa'at itu terdengar suara merintih yang lirih...oh mas aku nggak tahan nih......ah, dan dia tampak bersemangat, lubang kemaluannya mulai berlendir, buah dadanya mengeras, akhirnya saya bangun saya balikkan tubuhnya saya lepas Bhnya, sehingga tampak tubuhnya yang montok dalam keadaan bugil, saya perhatikan dari atas sampai bawah tampak sempurna sekali, putih, mulus, bulu kemaluannya tampak lebat, waktu saya perhatikan itu, tangannya terus memegang batang kemaluan saya, akhirnya saya renggangkan kedua pahanya dan saya angkat sehingga tampak jelas lubang vagina dan anusnya, lalu saya tarik pelan pelan batang kemaluan saya dari mulutnya dan merubah posisi, saya peluk dia sambil menciumi bibir, leher, serta telinganya hal ini membuat dia terangsang sambil berkata lirih "mas masukin saja mas...!" lalu saya bangun dan saya pandang dia , dan saya atur posisi kedua kakinya dilipat sehingga pahanya menempel di dadanya lalu saya jongkok dan saya pegang batang saya dan saya arahkan ke vaginanya lalu saya tempelkan kepala kemaluan saya, saya tekan sedikit demi sedikit, dan dia mulai merintih, tangannya mencekram tanganku dengan kuat, matanya memejam, kepalanya bergoyang kiri dan kanan dan vaginanya basah hebat, ini membuat kepala pelirku basah, dan aku mulai berirama keluar masuk, tetapi hanya sebatas kepalanya saja, kini ia mulai mencoba menggoyangkan pinggangnya dan mencoba menekan agar batang pelirku masuk total tapi aku bertahankan posisi semula dan mempermainkan terus . Akhirnya karena tidak tahan dia pun memohon "Mas ....oh .....masukin aja ....mas nggak kuat nih....ohhh. ...mas" pintanya akhirnya mulai aku mendorong batang kemaluanku perlahan tapi pasti, dengan posisi jongkok dan kedua kakinya berada diatas pundakku, aku mulai menciumi dengkulnya yang halus itu, mbak yuli pun mulai menggoyangkan pinggangnya keatas dan kebawah, kira kira 10 menit kemudian dia mulai merenggang dan gerakannya tidak stabil sambil merintih "Mas....oooh. ..ssstttt" dadanya dibusungkan, tampak putingnya menonojol , "Ayo mas ...akhhh.... terus.... mas...." aku pun mulai memompa dengan irama lebih cepat sesekali dengan putaran sehingga bulu kemaluanku mengenai bagian klitorisnya, hal ini yang menyebakan mbak Yuli "Orgasme" atau klimax , dan terasa cairan hangat menyiram batang kemaluanku, tubuhnya merenggang hebat "Mas Ohhhhh.....pssttt. ....Akh ......" nafasnya memburu, ......sesa'at kemudian dia terdiam..... akupun menghentikan goyanganku.. ....aku tarik pelan pelan batang kemaluanku dan setelah dicabut tampak ada bekas cairan yang meleleh membasahi permukaan vaginanya, dan nafasnya mbak Yuli tampak ngos ngosan seperti orang habis lari, akupun duduk terdiam dengan kemaluanku masih tegang berdiri, mbak yuli pun tersenyum, sambil tiduran kembali diatas kedua pahaku dan rambutnya terurai sambil dia pandangi batang kemaluanku yang masih berdiri, tangannya memegang sambil berkata..... "Mas ini enak sekali...., diapaiin sih kok bisa segede begini....", aku jawab "Ah ini sih ukuran normal orang asia....." dan dia bilang "tapi ini termasuk besar juga lho mas.....", aku hanya terdiam sambil aku mengambil sebatang rokok, dan aku menyulutnya, dan kulihat mbak Yuli tetap mempermainkan batang kemaluanku dan berkata "kasih kesempatan 5 sampai 10 menit lagi ya mas, biar saya bisa nafsu lagi...", aku terdiam hanya menganggukan kepala. Ronde kedua dimulai di rebahkan badanku lalu dia ambil posisi diatas badanku dia kangkangin kedua paha di pegangnya batang kemaluanku yang masih keras dan tegang lalu dimasukan kedalam lubang vaginanya, dan dia pun mulai melakukan gerakan naik dan turun, seperti penunggang kuda, kedua buah dadanya berayun ayun lalu secara reflek aku pegang kedua putingnya dan aku pilin pilin, membuat mbak yuli terangsang hebat, kira hampir ½ jam kemudian aku merasakan spermaku akan segera keluar, segera aku balikkan tubuhnya dan aku pompa kembali vaginanya dengan nafsu, mbak Yuli merasakan aku akan melepaskan spermaku, dia segera berkata mas keluarin diluar aja, aku ingin liat, aku diam saja sesa'at kemudian mbak Yuli mulai merintih:" Aduh mas ohhh....enak ...mas ...akhhh.... masss", akhirnya mbak Yuli kembali orgasme, membuat vaginanya basah , hal ini membuat aku makin enak .....akhirnya aku tak mau menahan lebih lama spermaku terasa sudah di ujung tak dapat kutahan lagi, segera aku tarik batang kemaluanku , tangan kananku mengocok batang kemaluanku sendiri dan tangan kiri menekan pangkal batang kemaluanku sendiri, pada sa'at itu mbak Yuli memasukan salah satu jarinya kelubang anusku membuat sperma muncrat banyak sekali berhamburan diatas dada, perut, dan diatas rambut kemaluannya. ...akupun segera berbaring disampingnya, istirahat sebentar, lalu kekamar mandi, untuk mandi bersama.
Dikamar mandi kami saling menyabuni, sambil aku meremas remas kedua buah dadanya yang basah oleh sabun, mbak Yulipun memainkan batang kemaluanku yang masih setengah tidur tapi masih aja mengeras, lama lama aku tegang lagi karena permainan tangan mbak Yuli dengan sabunnya, waktu aku tanya: "Mbak tadi kok minta dikeluarin di luar kenapa..?, dia hanya bilang senang melihat kemaluan laki laki lagi "keluar " spermanya... !, mas ini bangun lagi ya..?, aku hanya mengangguk sambil tanya boleh masukin lagi nggak...?", dia mengangguk sambil berkata:"dari belakang ya mas...!, sambil membalikan badan yang masih penuh sabun dan posisi setengah membungkuk, kedua tangannya berpegang di sisi bak kamar mandi dan kedua kakinya direnggangkan sehingga tampak jelas sekali lubang vaginanya, juga lubang anusnya, aku jongkok dibelakangnya sambil mempermainkan lidahku di sekitar vagina dan kedua pantatnya, lamat lamat kudengar desahan suara diantara gemericik air yang mengalir ke bak mandi, segera kuambil sabun sebanyak mungkin aku gosok di batang kemaluanku, lalu aku genggam batang kemaluanku dan kepala kemaluanku kutempel di permukaan lubang vaginanya, terdengar desahan dan mulai menggerakkan batang kemaluanku maju mundur, nikmat sekali dan mbak Yulipun tampak menikmati dengan menggerakkan pinggulnya kekanan dan kekiri, kurang lebih 10menit mbak Yuli kembali kepuncak kenikmatan, lendir hangat kembali membasahi batang kemaluanku, aku bertanya:"Keluar lagi..mbak.. ?", ia hanya menganggukan kepalanya, lalu pelan pelan kembali kugerakan batang kemaluanku maju mundur sambil menunggu mbak Yuli terangsang lagi, kulihat lubang duburnya yang agak mencuat keluar, lalu kucoba kumasukan jari telunjukku kedalam duburnya setelah aku beri sedikit sabun, terdengar sedikit rintihan "ssstt...ah mas pelan pelan" rintihan yang membuat aku semakin nafsu.....tiba tiba aku ingin sekali mencoba untuk menikmati lubang duburnya yang keliatannya masih "Perawan" itu, kutarik pelan batang kemaluanku yang masih basah dan licin itu akibat lendir dari lubang kemaluan mbak Yuli, kutempelkan kepala kemaluanku yang mengeras dipermukaan duburnya, kupegang batang kemaluaku sehingga kepalanya mengeras, aku mencoba menekan batang kemaluanku, karena licin oleh sabun maka kepala kemaluanku segera melesak kedalam, dia pun mengeluh "akhhh aduh masss ..sssttt ohh.!" aku berhenti sea'at, dan dia bertanya;"kok dimasukin disitu mas...?', lalu kujawab dengan pertanyaan "sakit nggak mbak....?, mbak Yuli diam saja, dan aku melanjutkan sambil berdiri agak membungkukkan badan tangan kiriku melingkar diperutnya menahan badannya yang mau maju, dan tangan kananku berusaha memegang vaginanya mencari klitorisnya , hal ini membuat dia terangsang hebat, dan kutekan terus sampai masuk penuh, terasa olehku otot anusnya menjepit batang kemaluanku , permainan ini berlangsung ½ jam lamanya, dan kembali aku tak mampu menahan spermaku didalam duburnya sambil kupeluk tubuhnya dari belakang aku tekan batang kemaluanku sedalam mungkin, tubuhku bergetar dan mengeluarkan cairan sperma dalam duburnya, kubiarkan sesaat batang kemaluanku didalam anusnya sambil tetap memeluk tubuhnya dari belakang, dan tubuh kami masih berlumuran dengan sabun, kami melepaskan nafas kecapaian lalu kami selesaikan dengan saling menyirami tubuh kami, lalu berpakaian dan duduk kembali menunggu mbak Nia pulang, mbak Yulipun tertidur di sofa karena kecapaian .
Ketika mulai senja ku lihat mbak Nia pulang dan aku membukakan pintu, beliau bertanya :"mana si Yuli...?", aku tunjuk dan dia berkata :"oh lagi tidur..., capek kali ya....?, aku hanya diam saja dan mbak Nia masuk kamarnya, tiba tiba aku ingin kencing dan aku kekamar mandi melewati kamarnya mbak Nia , secara nggak sengaja aku melihat dari antara daun pintu yang tidak rapat, mbak Nia sedang ganti baju, aku lihat dia hanya mengenakan celana dalam saja, tubuhnya bagus , putih bersih dan sangat berbentuk, aku sesa'at terpana dan ketika ia mengenakan baju aku buru buru kekamar kecil untuk buang air kecil, dan waktu keluar dari kamar mandi, mbak Nia tengah menunggu depan pintu, sambil tersenyum dia bilang:"tadi ngintip ya...." aku hanya tersenyum dan berkata "boleh liat semuanya nggak...", dia jawab :"boleh aja tapi nggak sekarang, nggak enak sama...." sambil menunjukkan tangannya kearah ruang tamu, aku paham maksudnya lalu dia masuk kamar mandi sambil tangannya menyempatkan meremas kemaluanku, aku segera kembali keruang tamu dan membangunkan mbak Yuli.

Akhirnya aku dan mbak Yuli sering melakukan hubungan sex dengan berbagai style di motel, villa kadang kadang dirumaku sendiri, dan ketika aku ingin kerumahnya beliau selalu melarang dengan berbagai alasan, ternyata mbak Yuli ini sudah bersuami dan memiliki seorang anak, ini membuat aku sangat kecewa. Disa'at aku mulai benar benar mencintainya, dan mbak Yulipun sebenarnya menginginkan hal yang sama, tapi beliau sudah terikat oleh tali perkawinan ,hanya saja dia tidak pernah merasakan nikmatnya hubungan sex dengan sang suami, dan sa'at jumpa dengan diriku dia cukup lama mengambil keputusan untuk menjadikan diriku sebagai kekasihnya (PIL) ,katanya bersama saya dia menemukan apa yang dia inginkan (kata dia lho), hubungan kami berlangsung setahun lebih sampai beliau pindah bersama suami, ke Surabaya.... tapi aku yakin suatu hari aku pasti ketemu lagi.....Oh mbak Yuli sayangku, ternyata kamu milik orang lain....hingga sa'at ini aku masih berharap ketemu lagi, setiap pagi aku masih setia menunggu kamu.....walau tidak ketemu tapi kenanganmu masih tersisa dalam hatiku

No comments:

Post a Comment