Thursday, June 3, 2010

Playstation Plus

Aku tinggal di sebuah kompleks perumahan yang lumayan
terkenal di bilangan Jakarta Selatan karena banyak orang
asing yang tinggal di sana. Hobbiku adalah bermain Play
Station dan karena hobbiku ini aku dapat bercinta dengan
sesama Play Station fans.

Mungkin para pembaca akan mengira bahwa hanya cowok yang
bermain Play Station. Aku berani menyebutkan bahwa cewek
juga gemar bermain Play Station karena aku mengenal
seorang gadis penunggu arena permainan Play Station di
dekat rumahku yang gemar sekali bermain Play Station.
Setiap kali aku datang ke tokonya, dia selalu memainkan
game favoritnya yang berjudul Final Fantasy 8.

Karena aku sering datang bermain di rumahnya yang
sekaligus menjadi tokonya, aku mengenal dia lebih akrab.
Dia adalah Melly, salah seorang mahasiswa dari sebuah
PTS di Jakarta Barat. Aku sering datang bermain Play
Station di rumahnya ketika dia tidak membuka tokonya
sehingga aku tidak mendapat gangguan dari konsumennya
yang biasanya tergolong anak-anak kampung yang tinggal
di sekitar daerah tersebut.

Aku dan Cik Melly sudah akrab meskipun dia lebih tua
dariku setahun. Cik Melly bahkan sering menceritakan
kisah pribadinya di mana dia ditinggal oleh Irwan,
kekasihnya karena Irwan menikah dengan cewek lain dan
yang lebih gilanya, Irwan telah mengambil perawan Cik
Melly dengan paksa dan mencampakkannya begitu saja.

Suatu ketika, aku datang ke rumahnya ketika dia telah
menutup tokonya karena hari sudah sore dan aku melihat
dia sedang asyik memencet-mencet joystick sambil
berteriak-teriak kesal setiap kali karakter jagoannya
kena tembakan dari musuhnya. Aku memanggil namanya dari
belakang yang membuatnya kaget dan berteriak histeris.
Aku cuma tersenyum ketika dia marah-marah karena
permainannya telah berakhir dalam sekejap akibat
gangguanku saat itu.

Melly kemudian menyuruhku untuk tidak menganggunya
karena dia sedang serius untuk menamatkan game Final
Fantasy 8 tersebut. Aku hanya duduk di lantai di dekat
TV sambil memperhatikan TV dan gerakan-gerakan tangannya
yang memencet joystick dengan lihainya. Lama-lama aku
menjadi bosan karena melihat dia asyik bermain dan aku
mencoba menganggunya dengan cara yang lain.

Aku mendekati dia yang sedang bermain dan aku duduk
tepat di depan selangkangannya karena dia duduk di kursi
sementara aku berada di bawah kursi. Aku memperhatikan
celana dalam warna merah mudanya yang tertutup oleh
roknya yang sangat mini. Aku mendadak menjadi terangsang
dan mencoba memberikan sesuatu yang belum pernah dia
rasakan. Dengan lihainya, aku memasukkan tanganku dan
jari-jariku bermain di sekitar kemaluannya yang masih
tertutup oleh celana dalamnya. Gerakan-gerakan
jari-jariku memberikan respon yang sangat kuharapkan
karena aku dapat merasakan basahnya liang kenikmatannya
karena gerakan jari-jariku. Cik Melly mendesah
kenikmatan sambil terus memencet joystick-nya dan karena
dia tidak konsentrasi, dia akhirnya mematikan Power Play
Station dan mendekatiku yang sedang duduk di depan
selangkangannya.

"Joe, kamu nakal yah sama Cik Melly, sekarang Cicik
mesti membalas kamu", dia berkata sambil menunjukkan
telunjuknya ke arahku. Aku hanya tersenyum saja dan dia
tiba-tiba menciumku yang masih berada di bawah kursi di
mana dia barusan duduk. Aku kaget bercampur senang dan
tanpa membuang kesempatan, aku langsung menelanjanginya
di dekat TV karena aku juga sudah terangsang
memperhatikan dia sewaktu dia bermain Play Station
barusan.

Aku mencium bibir Cik Melly dan Cik Melly juga memainkan
lidahnya di dalam mulutku, sementara tanganku secara
refleks bermain-main di daerah selangkangannya yang
membuat nafasnya semakin memburu dan aku tahu bahwa dia
menuntut lebih dari sekedar cumbuan. Aku kemudian
berpindah posisi karena sekarang wajahku mendekati liang
kewanitaannya dan mulai menjilatinya dengan liar
sementara tanganku mulai memencet puting payudaranya dan
seakan-akan aku sedang memainkan "tuts joystick" milik
Cik Melly. Cik Melly menjawabnya dengan desahan-desahan
kecil sehingga membuat batang kemaluanku semakin
menegang dan aku semakin ingin merasakan nikmatnya liang
kewanitaan seorang "Play Station" girl.

Dengan nafsu dan tanpa aba-aba dari Cik Melly, aku
memasukkan batang kemaluanku yang telah menegang ke
dalam liang kenikmatannya sehingga matanya yang sipit
menjadi besar dari biasanya dan dia menggigit bibirnya
seakan-akan sedang menahan sesuatu yang nikmat bercampur
sakit karena batang kemaluanku yang termasuk besar di
saat aku sedang terangsang. Aku terus menggenjot tubuh
Cik Melly karena aku sangat menyukai jepitan-jepitan
liang kewanitaan tubuh cewek penggemar Play Station ini.
Aku merasakan nikmat sekali dan tak berapa lama, Cik
Melly bergetar hebat dan melenguh dengan hebatnya dan di
saat yang bersamaan, aku dapat merasakan batang
kemaluanku dibanjiri oleh cairan kenikmatan Cik Melly
dan tentunya aku merasakan nikmatnya cairan Cik Melly
dan aku langsung mencium bibirnya yang ranum.

Aku masih belum puas dan Cik Melly nampaknya sudah
kelelahan. Aku kemudian mencoba ide yang aneh di saat
Cik Melly sedang kecapaian. Aku memang pernah praktikum
Fisika Listrik sewaktu di SMP sehingga aku memiliki
cukup pengetahuan mengenai listrik dan alirannya. Dengan
ide tersebut, aku memasang kembali power plug dari Play
Station yang baru saja dia matikan dan aku mencabut
kabel main power dari Play Station tersebut. Dengan
sedikit keahlianku di bidang listrik, aku berhasil
meredam kekuatan listriknya sehingga main power yang
bisa menyetrum orang sekarang menjadi tidak bahaya lagi.
Kemudian, aku mendekatkan kabel tersebut ke liang
kewanitaan Cik Melly. Aku melihat adanya
percikan-percikan listrik yang kecil kekuatannya akibat
tercampurnya kabel main power tersebut dengan cairan
kewanitaan dari Cik Melly.

Setruman-setruman kecil di dalam tubuh Cik Melly membuat
Cik Melly menjadi mendesah dan kadang-kadang bercampur
dengan lenguhan yang terdengar erotik. Aku menyukai
permainan ini dan aku semakin mencoba membesarkan
voltage dari kilikan-kilikanku sehingga aku berhasil
membuat Cik Melly bergetar beberapa kali karena dia
pasti merasakan nikmatnya seks karena setruman-setruman
listrik yang voltage-nya telah kuatur sehingga tidak
membahayakan dirinya dan tentunya bisa memberikan
kenikmatan yang belum pernah dia terima seumur hidupnya.

"Joeee, udah.. Joe... gue bisa gila nih kalo elu lakuin
terus-menerus", katanya yang selalu diiringi dengan
lenguhan dan desahan yang membuatku semakin terangsang
dan ingin menyetubuhinya setelah aku puas mengerjainya.
Aku melepaskan plug dan mencabut kabel dari liang
kewanitaannya. Sekarang aku melihat liang surganya yang
penuh dengan cairan kewanitaannya dan Cik Melly mengaku
bahwa dia telah klimaks selama 10 kali sewaktu aku
memasukkan kabel ke dalam liang kenikmatannya.

Aku sudah tidak sabar untuk memasukkan batang kemaluanku
yang semakin menegang dan dengan nafsunya, aku langsung
menghujamkan batang kemaluanku ke dalam liang
senggamanya. Kugenjot tubuhnya sehingga dia nampak
kewalahan karena dia telah klimaks beberapa kali
sehingga aku yakin bahwa dia merasakan kelelahan yang
bercampur dengan rasa kenikmatan tapi aku tetap tidak
peduli karena aku terus menggenjot tubuhnya.

Selama satu jam kemudian setelah aku menggenjot tubuhnya
yang putih mulus tersebut, aku menjadi tidak tahan oleh
jepitan-jepitan liang kewanitaannya sehingga aku semakin
semangat menggenjot tubuhnya dan di saat yang bersamaan
kami sama-sama melenguh karena kami mengeluarkan sensasi
klimaks tersebut secara bersamaan. Aku jatuh kelelahan
di atas tubuhnya yang putih bersih itu. Tak lama
kemudian, aku kembali mencium bibirnya yang mungil dan
mengulum lidahnya di dalam bibirku.

Aku memang sudah puas setelah menggaulinya tetapi aku
masih belum puas untuk mengerjainya. Cik Melly masih
kelelahan karena kenikmatan yang baru saja diterimanya.
Aku kemudian menyuruhnya untuk membentuk posisi anjing
dengan tubuhnya menghadap ke arah TV sementara perutnya
beralaskan kursi yang dia gunakan barusan untuk bermain
Play Station. Setelah dia membentuk posisi tersebut, aku
meninggalkannya dan menyalakan Play Station sampai dia
siap memainkan game Final Fantasy 8 kegemarannya. Tidak
berapa lama setelah dia memainkan permainannya yang
telah dia save sebelumnya. Dia masih asyik bermain game
favouritnya dan aku sedang asyik mengocok batang
kemaluanku yang masih lemas karena baru saja memuntahkan
cairan kenikmatan di dalam liang kenikmatan Cik Melly.

Aku menjadi terangsang kembali karena melihat posisi
tubuh Cik Melly apalagi disertai oleh tubuhnya yang
putih bersih karena tidak berbusana sama sekali. Aku
kemudian mendekati Cik Melly yang sedang membelakangiku,
kumasukkan batang kemaluanku ke dalam anus Cik Melly
sehingga keseriusannya bermain berubah mendadak, karena
dia tiba-tiba menjatuhkan joystick dan menjerit-jerit
karena batang kemaluanku telah menguasai anusnya yang
kecil. Aku terus menggenjot anus Cik Melly sambil
mengusap-usap punggung putih Cik Melly. Cik Melly
terlihat mulai menyukai permainanku karena
teriakan-teriakan kesakitannya telah berubah menjadi
desahan dan lenguhan panjang yang membuat batang
kemaluanku menjadi semakin nikmat.

Cik Melly asyik meresapi genjotan batang kemaluanku yang
berada di anusnya tanpa memperhatikan TV yang masih
menyala dengan game kesukaannya. Aku terus menggenjotnya
sampai suatu ketika aku merasakan sesuatu yang ingin
kuledakkan ke dalam anusnya, kupercepat dan akhirnya,
"Arghhh...", aku kejang sesaat karena aku sedang
melampiaskan nafsuku dan aku memeluk Cik Melly dengan
erat sekali. Cik Melly kemudian membalikkan badannya dan
menciumku dengan senyumannya yang cantik sekali dan
penuh dengan rahasia. Sebagai tanda terima kasihnya, Cik
Melly memberikanku gratis bermain Play Station selama 1
bulan bahkan ketika Customer dia telah pulang semua, aku
bisa mengajak dia "main" bersamaku tentunya setelah aku
bosan bermain Play Station.

No comments:

Post a Comment