Monday, August 22, 2011

Memperkosa Santri Berpinggul Montok

Ini cerita sewaktu Toni masih kuliah di Jogja dan tinggal di belakang sebuah pondok pesantren putri.
Tubuh Safira ternungging di ranjang. Ia menangis tersedu-sedu. Lekuk pantatnya yang bulat montok tampak tercetak jelas beserta garis celana dalamnya di permukaan kain jubahnya yang tertarik kencang karena posisi menunggingnya itu. Bahkan karena tipisnya kain jubahnya, Toni bisa melihat dengan cukup jelas warna celana dalamnya yang terbayang. Warna merah muda. Bajingan itu meneguk air ludah menyaksikan keindahan pantat cewek asal Jepara itu.

Ampuuun Maasss.. Jangan perkosa saya Huuh huuuuhhuuu..! ratap Safira memohon-mohon dengan wajah basah bersimbah air mata. Tapi tangisan dan ratapannya hanya semakin menambah nafsu birahi Toni.

Hehehe. Aku tidak akan memperkosamu, Manis. Cuma ingin tahu gimana rasanya memek perawan seorang santri kayak Safira, kata Toni sambil menyingkap jubah panjang birunya ke atas pinggulnya. Siswi kelas 2 madrasah Aliyah itu terpekik dan berusaha menutupi auratnya sebisa mungkin tapi sia-sia. Kini terpampanglah pantat putih montoknya yang terbungkus celana dalam pink yang tipis.
Ampuuun Masss, jangann lakukan ini padakuuuu, Mas Kasihan Maasss ia hanya bisa menangis. Tapi Toni masih bisa menahan nafsu. Dia tak mau terburu-buru menikmati hidangan lezat yang terhidang di depan manya itu. Toni ingin melakukan blowjob pada tubuh Safira dulu. Kedua tangannya meremas-remas kedua bongkahan bulat pantat santri montok itu.

Jari-jarinya menelusuri paha Safira yang putih mulus mengkilap, sampai akhirnya jari-jari itu menyentuh permukaan cdnya yang membukit. Gadis itu sedikit histeris ketika memek mungilnya yang tembam itu tersentuh oleh jemari lelaki. Toni menggosok-gosok dan meremas dengan gemas memek itu
Arrrgggghhhhkkkhh!!!! Oooukkkhhhh.Massss! Arrgghhttt.. henttikaaaan! Henttikkann Masss! Toloooong hentikaaan Masss Jangaaan Aaarrrggghhh.! Suaranya bergetar, dan tubuh menggeliat-geliat liar. Tak lama kemudian Toni merasakan celana dalam gadis berjilbab lebar itu mulai basah oleh cairan memeknya yang keluar. Itu adalah tanda santri juara MTQ tersebut mulai terangsang oleh blowjob pada memeknya.

Sudaaah, sudaaah Masss Aaaakkhhhhh Safiraa tidaaak mauuu Safira memohon-mohon dengan air mata bercucuran deras di antara rasa nikmat yang melanda kemaluannya.
Tempik gadis berjilbab itu seperti kue apem, mungil tapi tembam membukit dengan lekuk yang masih berbentuk segaris. Begitu bersih dan mulus dengan bulu-bulu halus habis dicukur. Safira memang selalu rajin dan telaten merawat auratnya yang paling berharga itu sehingga tak heran jika Toni merasakan memek itu begitu wangi karena rajin dibersihkan dengan sirih.

Safira menangis tersedu-sedu sangat malu. Karena itulah pertama kali vaginanya dilihat oleh seorang lelaki. Jangankan vagina, betisnya pun tak pernah dilihat orang karena selalu tertutup rapat oleh jubah panjang. Kini Safira merasa begitu terhina, habis sudah dirinya. Habislah sudah kehormatannya sebagai seorang santri santun nan sholehah. Memeknya bukan hanya telah dilihat, tetapi juga sedang digarap oleh orang. Dicicipi, dinikmati, direngut kenikmatan surgawinya.

Ia berusaha menghindar ketika lidah basah Toni menjilati alur pantat dan memeknya. Lidah itu mengkritik lubang anusnya yang mungil keriput, membuat nafas Safira tersengal-sengal. Tapi lidah itu begitu liar, mengulas dan menusuk-nusuk. Dengan tangan Toni melebarkan celah pantat indah Safira, agar lidahnya semakin leluasa menikmati lubang berak gadis itu.

Pelajaran dari ci jesi..

Perkenalkan namaku Steven, aku baru saja menginjak umur 30 tahun. Nama panggilan akrabku adalah Steve. Sekarang aku bekerja di suatu perusahaan multimedia design & marketing di Jakarta. Focus dari pekerjaanku lebih menuju ke arah website design. Statusku masih belum menikah, dan juga masih belum punya pacar yang serius.

Aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak dan adikku laki-laki semua. Sekarang kakak kandungku telah berkeluarga, dan tinggal di Denpasar. Adik kandungku baru saja menyelesaikan kuliah-nya di Jakarta, dan kami tinggal bersama. Sejak aku pindah ke Jakarta, orang tua kami membeli rumah di Jakarta agar aku dan adikku tidak gampang terpengaruh oleh sifat dan kebiasaan anak-anak kost yang tidak benar. Memang aku akui itu kekhawatiran yang berlebihan, tapi bagi kami itu adalah berkat karena telah diberi tempat tinggal oleh mereka.


Kakak sulungku sejak tamat SMA (sekarang SMU) langsung pindah ke Denpasar, Bali. Dia mengambil bidang kedokteran, dan kini sekarang dia berhasil membuka praktek sendiri di Denpasar dan menetap di sana. Setelah lama dia berpindah dari 1 tempat ke tempat lain di daerah terpencil untuk ujian praktek dan juga karena suruhan pemerintah.

Aku ingin menceritakan pengalaman mengesankan sewaktu aku masih kuliah di kota pahlawan (Surabaya) hampir 10 tahun yang lalu. Pengalaman ini melibatkan hubungan aku dengan kakak sepupuku yang berumur 5 tahun lebih tua dari aku. Kalau aku pikir-pikir lagi sekarang, keperjakaanku diambil oleh kakak sepupuku sendiri, dan tidak ada rasa penyesalan di dalam diriku. Atau mungkin karena aku adalah lelaki, jadi masalah keperjakaan tidak terlalu penting bagi kami kaum Adam.

Kakak sepupuku bernama Jesi, tapi sejak kecil aku selalu memanggilnya Ci Jes atau hanya Cici yang artinya kakak perempuan. Kami berasal dari kota yang sama yakni kota Surabaya. Jesi adalah anak dari kakak perempuan ibuku. Dia adalah anak bibi yang sulung dari 3 bersaudara.

Jesi pada saat 10 tahun yang lalu berwajah cantik, putih, dengan tinggi badan 165 cm. Dadanya montok, meskipun tidak begitu besar. Tapi pinggulnya bukan main indahnya.

Aneh-nya anak dari ibuku semua-nya lelaki, sedangkan anak dari bibi semua-nya perempuan. Rumah kami tidaklah jauh, dan sewaktu masih SMP dan SMA, Jesi selalu mampir ke rumahku hampir tiap 3 kali seminggu. Karena tempat les private matematika, dan fisika-nya hanya beberapa meter dari rumahku. Jadi daripada pulang ke rumah-nya dulu seusai sekolah, dia memilih untuk mampir di rumahku untuk makan siang lalu berangkat lagi ke les private-nya.

Bisa dikatakan meskipun umur kami beda 5 tahun, tapi kami sangat akrab. Jesi ramah, lembut, dan sangat perhatian kepada kami. Kami menganggap Jesi seperti kakak kandung sendiri. Tapi aku selalu merasa Jesi memberi sedikit perhatian lebih kepadaku. Waktu itu aku berpikir mungkin karena kakak sulungku hampir seumur dengan-nya, dan adik bungsuku umur-nya beda amat jauh darinya. Tapi setelah kejadian malam itu, aku baru mengetahui kenapa Jesi memberikan perhatian lebih kepadaku.

Jesi sering bercurah hati denganku, meskipun waktu itu aku masih duduk di bangku SD. Kadang-kadang aku tidak mengerti apa yang dia omongkan. Kalau dia tertawa, aku pun ikut tertawa. Meskipun aku waktu itu tidak tau kenapa harus tertawa. Mengingat-ingat itu lagi, aku bisa tertawa sendiri sekarang. Jiwa anak-anak masih lugu dan murni.

Semenjak tamat SMA, Jesi pindah ke Bandung dan kuliah di sana. Sejak kepindahan Jesi, terus terang aku merasa kehilangan dan kadang-kadang rindu dengan-nya. Hanya setahun 2 kali Jesi pulang ke Surabaya, dan itu hanya untuk beberapa minggu saja. Dan yang mengesalkan, tiap kali Jesi pulang, selalu saja saat aku harus menghadapi ujian umum. Jadi waktuku untuk bermain-main dengan dia sangatlah terbatas.

Aku juga pernah sempat cemburu oleh lelaki yang sekarang menjadi suami Jesi, sewaktu Jesi membawa-nya pulang bertemu keluarga-nya dan keluargaku. Rasa cemburu ini sangatlah beda. Tidak sesakit rasa cemburu terhadap pacar sendiri. Mungkin rasa cemburu karena takut akan kehilangan kakak kesayangan saja. Lelaki itu bernama Bram. Bram berasal dari kota Samarinda, yang kebetulan kuliah di universitas yang sama dengan Jesi.

Hubungan Bram dan Jesi terus berlangsung sampai akhir-nya seusai kuliah, mereka memutuskan untuk segera menikah. Keputusan menikah ini atas permintaan Bram, karena dia harus kembali ke Samarinda dan melanjutkan usaha orang tua-nya. Jesi menikah di usia-nya yang ke 24 tahun. Tentu saja setelah menikah Jesi harus ikut Bram ke Samarinda.

Arisan Plus-Plus Para Suami

“Apa yang akan aku lakukan di sini?” pikirku ketika tiba di depan pintu gerbang villa itu. Villa tersebut terletak di sebuah bukit terpencil di tengah kerimbunan hutan pinus. Untuk sampai di sana kita harus melalui sebuah jalan kecil yang merupakan jalan pribadi yang menghubungi villa tersebut dengan jalan utama. Di ujung jalan tersebut kita akan menjumpai sebuah pintu gerbang yang kokoh terbuat dari besi memagari sebuah bangunan artistik dikelilingi oleh taman yang asri. Begitu kami mendekati gerbang tersebut, tiba-tiba dua orang laki-laki berpotongan rambut pendek dengan tubuh kekar menghampiri kami. Suamiku segera menyodorkan sebuah kartu nama yang entah dari mana dia peroleh. Kemudian dengan wajah ramah mereka membukakan pintu dan mempersilakan kami masuk.


Di dalam pekarangan villa itu kulihat beberapa mobil telah terparkir di sana dan salah satunya adalah mobil Priyono sahabat suamiku. Keluarga kami dan keluarga Priyono memang bersahabat. Umur kami tidak jauh berbeda sehingga kami mempunyai persamaan dalam pergaulan.

Suamiku seorang pengusaha muda yang sukses, demikian juga Priyono. Baik suamiku maupun Priyono mereka adalah sahabat sejak sama-sama duduk di bangku kuliah. Mereka juga memiliki kegemaran yang sama dalam berolahraga. Keduanya penggemar berat tenis, binaraga, renang, dan karate. Keduanya juga sama-sama sibuknya. Mereka kelihatannya selalu dikejar waktu untuk meraih sukses yang lebih besar lagi bagi keuntungan bisnisnya. Sehingga boleh dikatakan hidup kami sangat berlebih sekali akan tetapi di lain sisi waktu untuk keluarga menjadi terbatas sekali. Hanya pada hari-hari weekend saja kami baru dapat berkumpul bersama. Dan itu pun apabila suamiku tidak ada urusan bisnisnya di luar kota.

Keadaan itu dialami juga oleh istri Priyono, Novie. Sehingga antara aku dan istri Priyono merasa cocok dan akrab satu sama lainnya. Kami juga selalu mengatur waktu senggang bersama untuk melakukan pertemuan-pertemuan rutin atau rekreasi bersama. Kebetulan istri Priyono, juga agak sebaya denganku. Bedanya dia baru berumur tiga puluh tahun sedangkan aku telah berumur tiga puluh lima tahun. Apalagi wajahnya masih tetap seperti anak-anak remaja dengan tahi lalat di atas bibirnya membuat penampilan istri Priyono kelihatan lebih muda lagi. Selain itu bentuk tubuhnya agak mungil dibandingkan denganku. Badannya semampai namun berbentuk sangat sintal. Maklumlah selain dia secara rutin mengikuti kegiatan latihan di salah satu fitness center, dia juga memang seorang atlet renang. Sehingga warna kulitnya agak kecoklatan-coklatan terkena sinar matahari.

Berbeda denganku yang berkulit agak putih dengan bentuk tubuh yang lebih berisi sehingga buah dada dan pinggulku lebih kelihatan menonjol dibandingkan dengan istri Priyono. Menurut pandanganku penampilan istri Priyono manis sekali. Ada suatu daya tarik tersendiri yang dimilikinya setidak-tidaknya demikian juga menurut suamiku. Aku tahu hal itu karena suamiku sering membicarakannya dan malahan pernah bergurau kepadaku bagaimana rasanya sekiranya dia melakukan hubungan seks dengan istri Priyono.

Pertemuan kami dengan keluarga Priyono pada mulanya diisi dengan pergi makan malam bersama atau mengunjungi club rekreasi para eksekutif di setiap akhir pekan. Sekali-sekali kami bermain kartu atau pergi berdarmawisata. Akan tetapi ketika hal tersebut sudah mulai terasa rutin, pada suatu saat suamiku dan Priyono mengajak kami untuk ikut menjadi anggota CAPS.

“Apa artinya itu..?” kataku.
“Artinya adalah Club Arisan Para Suami atau disingkat CAPS, kalau diucapkan dalam bahasa Inggris jadi kep’es, tuh gagah nggak namanya”, jawab Priyono.
“Walah, baru tahu sekarang para suami juga kayak perempuan, pakai arisan segala”, kataku.
“Ini arisan bukan sembarang arisan..”, kata Priyono membela diri.
“Dahulu mau dinamakan The Golden Key Club, tapi gara-gara Eddy Tanzil maka namanya diganti jadi CAPS, Club Arisan Para Suami”, katanya lagi.
“Ya sudah kalau begitu.., kalau arisan para suami kenapa istri perlu dibawa-bawa ikut jadi anggota?” debatku lagi.
“Rupanya belum tahu dia..!” kata Prioyono dalam logat Madura seraya menunjukkan jempol ke arahku sambil melirik kepada suamiku. Suamiku juga jadi ikut tertawa mendengar logat Prioyono itu.

“Hei, rupanya pake rahasia-rahasiaan segala ya..!” kataku sambil memukul pundaknya.
“Iya Mbak.., mereka berdua sekarang ini lagi selalu kasak-kusuk saja. Jangan-jangan memang punya rahasia yang terpendam”, tiba-tiba kata istri Priyono menimpaliku.
“Eh, jangan marah dulu.. club arisan ini merupakan suatu club yang ekslusif. Tidak sembarangan orang boleh ikut! Hanya mereka yang merupakan kawan dekat saja yang boleh ikut dan itu juga harus memenuhi syarat!”
“Syarat apa..?!”
“Misalnya para anggota harus terdiri dari pasangan suami istri yang sah! Betul-betul sah.. saah.. saah!” katanya meniru gaya Marisa Haque diiklan TV.
“Kalau belum beristri atau bukan istri yang sah, dilarang keras untuk ikut! Oleh karena itu untuk ikut arisan ini perlu dilakukan seleksi yang ketat sekali dan tidak main-main! Jadi nggak ada yang namanya itu rahasiaan-rahasiaan..!” kata Priyono lagi.

Ngentot Dengan Anak SMA (Lugu apa bego)

Saya Andri, 32 Tahun , kisah saya ini berawal sekitar tahun 2004 ketika saya memutuskan untuk pindah dari mess kantor saya, dan mencari rumah kontrakan di daerah sekitar rumah om saya, di Jaksel, dari iklan koran pos kota akhirnya saya dapatkan rumah kontrakan dipinggir tol, sepanjang Jl. TBS. daerah ini masih berupa kampung yang masyarakatnya masih sering kumpul-kumpul dan masih saling mengenal satu sama lain, antara pendatang dan penduduk asli sangat akrab, suasananya jauh beda dengan suasana di pedesaan di daerah asal saya, beruntung sekali saya dapat rumah kontrakan di Jakarta dengan suasana seperti ini.

Begitu mulai tinggal disana ( pada waktu itu saya masih bujangan ), saya mulai berkunjung memperkenalkan diri ke tetangga-tetangga rumah saya , sebelumnya lapor bapak ketua RT terlebih dahulu yang kebetulan pas di depan rumah kontrakan saya. Tetangga kiri saya, tinggal keluarga yang lumayan besar, terdiri dari 2 anak laki2 dan 3 anak perempuan ( sebenarnya perempuan ada 2 lagi tapi sudah berumah tangga dan ikut suami mereka), Pak Edi saya menyebutnya, seorang pesiunan PNS asli warga kampung sini, beristrikan dengan bu Esty asli Kalimantan masih ada keturunan d****k yang terkenal putih, dan cantik.

Begitu pula dengan tiga anak perempuannya yang tersisa mewarisi kecantikan dari ibu mereka. Tiga cewek tetanggaku ini pada usia yang mulai mekar dan segar yaitu , pertama Dea, sangat cantik, paling cantik diantara adik2nya, tubuhnya kecil langsing 160/42 , putih , 17 tahun jalan Kelas 3 SMA, kedua Emi , kelas 1 SMA , wajahnya manis menyenangkan, 160/45, lebih berisi, putih, agak tomboy, rambut pendek,dan agak cuek, ketiga Mella baru kelas 2 SMP , 160/42 Body paling bagus diantara kakaknya, putih rambut panjang ikal, sangat murah senyum. Kisah ini saya fokuskan ke Dea, yang tertua dari 3 gadis ABG tetangga kiri rumahku itu, dirumah Dea berpakaian apa adanya, pakaian rumahanlah, kadang kaos , tank top , daster, celana pendek , seperti ABG jaman sekarang, sehingga kadang memperlihatkan putih mulus kulitnya , dari kaki sampai paha yang kecil , putih mulus, dengan sedikit bulu-bulu halus di setiap jengkal kulit kakinya dan tangannya, bulu2 ini yang membuat saya selalu mengkhayal dan penasaran ingin tahu lebih dalam isi dibalik bajunya, klo berangkat sekolah pagi selalu lewat depan rumah dan sengaja aku tunggu sambil pura2 bersihin motor atau nyapu, atau lain-lain ( namanya bujangan semua dilakukan sendiri ), dan Dea selalu tersenyum menyapa, hanya sebatas itu saja karena kami belum pernah resmi berkenalan. Pada suatu waktu, seperti biasa ketika berangkat sekolah lewat depan rumahku, tiba-tiba Dea datang menghampiriku, suatu kejadian yang diluar kebiasaan, hatiku mulai dag dig dug ada apa gerangan ini, sepertinya Dea juga berjalan ke arahku dengan agak ragu-ragu, “hai mas lagi ngapain ?” tanyanya , “ lagi manasin motor” jawabku, aduh wajah cantik ini sekarang bener-bener bisa kunikmati dari dekat “ maaf mas, boleh Dea mintolong mas Andri “ katanya masih dengan nada ragu-ragu, “ mas Andri ada computer dirumah” lanjutnya , “ada” , jawabku, “I saya dapat tugas dari sekolah mas, boleh pinjam Komputer , untuk ngetik laporan, klo ke rental waktunya sedikit, dan ga boleh bapak klo pulang malam” celotehnya, weesss kesempatan nih, naluri buayaku mulai terusik, “ Ooo gitu boleh dik Dea , ntar malam ya, tunggu saya dari kantor ya paling abis magrib aku sudah datang” jawabku , “klo mo pake internet juga boleh” lanjutku, “bener mas!! Kebetulan saya juga harus cari data di internet mas” katanya, “ya udah ntar malam , ya , klo saya dah pulang maen aja kesini “ kemudian setelah pamit dia kembali jalan membelakangiku, oooo .. memang dea gadis cantik, terus kuperhatikan , keliahatan lehernya kecil putih dan jenjang dan rambut halus, seharian di kantor aku membayangkan wajah cantik Dea, dan apa yang ntar malam terjadi, sambil menyusun rencana busuk.

Akhirnya jam 18.30 saya sampai dirumah dan langsung mandi, sekitar jam 19.00 bel rumah berbunyi, hehehe ini saat yang ditunggu-tunggu, saya lansung keluar membuka pagar, anjriiiiiiiit ternyata betul si Dea , cantik banget, pakai span jean mini , dan baju merah muda dengan lengan pendek, kulitnya yang putih mulus dihiasi dengan rambut haluss, suatu pemandangan yang luar biasa mempesona. “ malam mas” sapanya , “malam dik dea” balasku, “ sendirian aja, emi ma mella kemana ?” tanyaku, “ ada mas dirumah lagi belajar juga” jawabnya, “ oo gitu, ayo masuk, jangan sungkan-sungkan, laptopnya sudah mas nyalahin kok” kataku mempersilahkan. Kemudian Dea langsung menuju laptopku yang sudah aku nyalain. Aku segera ke dalem ambil minuman dan makanan kecil yang sudah aku siapin kebetulan aku tadi sempat mampir di mini market, tidak lupa aku tuangkan sebungkus bubuk perangsang yang beberapa hari kemarin aku pesen lewat toko sex online dr Surabaya 75 rb. 4 bungkus, “ kok repot2 mas”katanya, “ga kebetulan ada kok” jawabku , “ dilanjut ya dik, saya nonton TV “ kataku , aku langsung nyalahin TV dan nonton ga jauh dari dia, sambil nonton sekali-sekali aku lirik dia, sambil kepalaku geleng2, “ hm, emang cantik cewek ini, pahanya mulus bener, dalemannya gimana ya” kata bathinku, aku terus nonton TV dan sempat kuliat dia minum jus jambu yang telah kusediakan, ntar lagi kena nih.

Sekitar 10 menit kemudian “mas!” “ ya Dea ada apa?” jawabku, “ boleh buka internet?” tanyanya, “ silakan aja , tau caranya kan” jawabku , “ya mas” jawabnya. Kebetulan komputerku sudah aku set , begitu masuk internet explorer langsung masuk web site xxx ( forum tetangga) yang isinya foto2 bugil dan cerita seru juga, aku lirik dia ternyata dia masih buka situ situ ga browsing yang lain, kulihat mukanya sudah bersemu merah, mungkin obat perangsang yang aku berikan juga sudah mulai bekerja. “mas “ tiba2 dia memanggil, “ ada apa dea “ aku lansung berdiri dan mendekatinya.” Cara buka ini gimana?” katanya, rupanya dia mo buka cerita seru yang judulnya” bercinta dengan ABG “ , padahal klo mo niat buka tinggal klik ..aja ga usah panggil aku, hmmm. pasti dah horny nih anak, kemudian aku langsung pegang mouse sementara tangannya masih diatasnya, sambil kugenggam tangannya, dia diam aja, tercium wangi rambutnya, dan paha atasnya terlihat putih mulus karena aku sambil jongkok dibelakangnya, tinggal klik aja dik kataku sambil mengarahkan kursor, “rambutmu wangi sekali dik “ kataku ga sadar “ ah mas bisa aja “ jawabnya. “ mas sering liat gambar dan cerita seperti ini ya” tanya , “ iya dik, mas kan masih sendiri, kesepian tiap malam, jadi ya buat hiburan aja” , “ memang mas belum pernah melakukan” tanyanya, waaah anak ini tanyanya sudah mulai menjurus K***lku kurasa tambah besar. “ ya pernah sih dulu ma pacar, tapi sekarang dah putus” jawabku, “ mang sampai ngapain aja, ML juga kah”tanyanya. “ iyalah “ jawabku, “dik dea sudah punya pacar?” tanyaku, “sudah mas, teman satu sekolah ” jawabnya, “ dah ngapain aja” tanyaku, “ cium-cium biasa aja mas, trus pacarku meremas tetekku, itu aja “ jawabnya , “ enak ga? “ tanyaku “ enak juga mas” jawanya, “belum pernah lebih, kayak pegang k****l atau punyamu diisep “ tanyaku , “belum mas, emang enak gitu”katanya, “ ya enaklah mo coba?” tanyaku iseng, dia tersenyum dan kemudian diam aja, wah aku bingung nih apa maksud senyumnya mau apa tidak ya, kulihat nafasnya aga memburu, dan duduknya gelisah sambil matanya tetap menatap laptopku, setelah diam sejenak aku yang masih berada dibelakangnya memberanikan diri , menciumi rambutnya, dia diam saja, truss kea rah tengkuknya , Dea tetep diam aja, nafasnya tambah memburu dan k*****lku sudah semakin besar, aku coba tempelkan burungku di punngungnya sambil terus mencium rambut dan tengkuknya. “dik” kamu cantik sekali, bolehkah mas menciumu, mas dah ga tahan” bisikku di deket telinganya, dia diam aja terus tanganku segera turun meraba pahanya yang putih mulus dan berbulu, kuraba-raba terus , akhirnya dia ga tahan dan membalikkan badan segera mencium bibirku, “ mas aku juga pingin” katanya, terus kami berciuman bibir sampai lidah…lama sekali sambil tanganku meraba pahanya dan punggungnya, teteknya yang kecil terasa menempel di di dadaku begitu pula K*****lku menempel di perutnya. “ dik pindah ke sofa yuk” bisikku , tanpa menunggu jawaban kutuntun dia ke sofa sambil terus berciuman, gila… enak sekali ABG ini, ciumannya sudah professional banget, dudukkan di sofa dan kemudian kubaringkan, tanganku sudah mulai bergerilya dia atas dadanya yang masih tertutup bajunya, “ sayang dibuka dikit ya bajunya” bisikku, dia diam saja, berarti ya nih, sambil terus berciuman, tanganku membuka baju atasnya sekaligus kait bh, kumasukkan tanganku ke teteknya dan kuremas pelan-pelan , dia menggelinjang menahan kenikmatan, kubuka sedikit lagi, dan terlihat bukit kecil yang sangat indah, tetek putih, dengan punting yang merah jambu , masih sangat kenyal sekali, tanpa kusadari tangannya telah mengelus-elus K*****lku , aku semakin semangat mengulum bibir daan lidahnya terus aku geser ke lehernya, leher jenjang yang putih, kukecup berkali-kali, dia mulai bersuara “ oooh…oooh..geli mas…enakk” aku tak perduli langsung aku pindah ke dadanya , kukulum putingnya dan kupijat-pijat sekitar putingnya dengan lidahku , nafasnya semakin memburu, dan tangannya mulai membuka kancing celanaku. Akhirnya tersembulah batang torpedoku yang besar, dia terus mengelus-elus dengan tangannya yang kecil mungil, kubuka seluruh baju atasnya sehingga dia Topless, badannya bagus sekali, putih kecil , tangannya yang kecil panjang ditumbuhi rambut halus, terus ku kulum dan kupijat teteknya kanan dan kiri bergantian, kepalanya semakin mendongak menahan nikmat, dan tangannya melepas torpedoku dan menjambak rambutku dan semakin menekan kepalaku kedadanya. “ dik mo isap Burungku ga” bisikku , “ ga tau caranya mas” jawabnya, “ biasa aja, anggap saja makan eskrim jilat dan kulum, tapi jangan sampai kena gigi” kataku, “ kucoba yam as” jawabnya kemudian segera dia melorot, tanganya yang mungil memegang pangkal torpedoku sambil dipijat, lidahnya mulai menjilat-jilat kepala torpedoku, “ ooouuuch dik enak sekali” aku mulai meracau, “ kulum dik “ pintaku dia mulai memasukkan torpedoku ke mulutnya yang kecil dan merah., hampir tidak muat torpedoku, dan mulai mengocok, memaju mundurkan kepalanya” enaaaaak dik ..terus…” aku semakin meracau, tangannya masih memijit buah pelirku, sementara tanganku mencari teteknya dan kuremas pelan-pelan. Setelah sekitar 10 menit terasa cairan didalam torpedoku sudah mendesak pingin keluar, dengan kenikmatan yang luar biasa kusemprotkan cairan sperma itu dimulutnya. “ Uaaaaaaaah …uaaaaaaah.enaaaak dik !!!” Beberapa kali kusemprot mulutnya, kemudian aku duduk di sofa dengan lemas, dia memutahkan kembali sperma yang kusemprotkan tadi di asbak , “ enak sekali dik sedotannmu , kamu cepat belajar” , “iya mas aku juga enaak”, “ terimah kasih ya dik, mas puas banget hari ini” “ sama-sama mas” jawabnya , sambil memakai BH dan baju atasnya kembali. “ dik mas boleh minta lagi kapan2 , mas janji mas akan puaskan adik “ kataku, “ boleh mas, besok malam saya kesini lagi, tugas jg belum selesai, ya udah mas dah malem, met ketemu besok” pamitnya.

Semalaman saya tidak bisa tidur, gambaran kejadian tadi terus menari-nari diatas pembaringanku, berutung sekali aku kontrak rumah disini, bisa mendapatkan gadis ABG secantik dia, besok malam janji datang lagi, tak sabar aku menantikan malam berikutnya, pagi menjelang sang surya mulai menampakkan kekuasaannya terhadap dunia, seperti biasa aku bersiap ke kantor, sambil menunggu Dea lewat, tidak lama berselang dea sudah kelihatan berjalan, dengan baju seragam sekolahnya putih abu-abu, seragam putih atas agak ketat sedangkan rok abu-abu bawahnya panjang, masih keliahatan sangat cantik dan segar. “pagi mas “ sapanya , “ pagi dik, eh bisa tidur ga semalem” tanyaku, dia tersenyum “ jam 12.00 baru bisa tidur” jawabnya, “ ntar malem jadi kesini lagi” tanyaku, “ yam as ngelanjutan tugas kemarin yang belum kelar” katanya, “ tugas apa tugas.” Candaku, dia tersenyum dan berlalu dari hadapanku.

Kemudian pak edi bapak Dea lewat “ dik andri terima kasih lo , Dea sudah dibantu ngerjain tugas” katanya, “ iya, pak sama –sama, tidak masalah kapan aja nanti saya bantu, mo kemana pak” jawabku sekaligus bertanya, “ ini mo bayar tagihan listrik” katanya, “ooo hati2 pak” kataku, kemudian pak edi segera berlalu. Hari itu dikantor aku sudah tidak kosentrasi bekerja, membayangkan apa yang terjadi nanti malam, setelah merapikan meja jam 16.30 aku segera pulang perjalanan dari kantor kerumah 1 jam, 17.30 dah nyampe rumah dan segera mandi, terus aku nyalahin laptop, dan nonton TV. Sekitar jam 19.00 bel berbunyi” inilah saat2 yang ditunggu-tunggu “ kata bathinku, segera ku buka pintu pagar dan kembali aku terpaku., Dea ternyata berpakaian yang lebih sexy lagi malam ini, dia pake kaos ketat tanpa lengan merah, dan celana pendek merah pula, sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus, tiap ketemu kayaknya tambah cantik aja hehehe, “ oee.. kenapa diam mas, aku ga disuruh masuk” katanya menyadarkan lamunanku, “ ooo iya-iya silahkan masuk, sorry kamu cantik sekali sih maam ini” kataku setelah melewati aku , kulirik dadanya, wah kelihatannya dia ga pake BH, sudah persiapan nih, aku juga hanya berpakaian kaos oblong, dan celana pendek kolor aja. “ langsung aja dik tugasnya dikerjain, bentar aku ambilin minum” kataku, kali ini udah ga pake obat perangsang lagi.kulihat dia sudah mulai ngerjain tugasnya, tidak lama kemudian dia sudah buka internet, aku diam saja sambil sekali-sekali melirik pahanya yang mulus sambil nonton TV, setelah beberapa lama sudah ga tahan rasanya segera aku dekati dia, dan kuserbu bibirnya dengan agak kasar, tapi ternyata responnya sangat positif, dia juga membalas serbuanku dengan semangat 45 , ternyata dari tadi Dea juga sudah horny, tanpa piker panjang kulepas kaosnya dan memang benar Dea memang tidak memakai BH, aku ga peduli kulepas juga kaosku, dan langsung aku kulum, teteknya, kupijat-pijat dengan lidahku bergantian “mmmas ouhhh..ouhhh “ dia mulai meracau, tanganku mulai kuselipkan ke celana pendeknya , dan ku setuh memeknya, ternyata sudah basah dengan cairan kewanitaannya, terus kumainkan jari tanganku di sekitar memeknya tanpa membuka celananya, dan dia sendiri melakukan hal yang sama terhadap torpedoku, di remas-remas torpedoku yang telah membesar , yang besarnya hampir sama dengan pergelangan tangannya, “ mas besar sekali punya mas” katanya , “ iya dik , itu yang akan muasin adik nanti” kataku, sambil terus mengulum putingnya yang sudah sangat mengeras dan kenyal. Kunikmati keindahan ini sepenuh hatiku, kemudian aku bopong dia ke sofa, dan kulorot celana pendeknya sekaligus celana dalamnya, wauwww benar-benar pemandangan yang sangat indah, memeknya kecil, ditumbuhi rambut yang jarang, anehnya biarpun dig a begitu gemuk , tapi memeknya menggunung sangat bagus, terlihat hanya belahan dua daging yang ditempelkan, klitorisnya masih tersembunyi di dalam, paha sampai kakinya sangat mulus putih, ramping dan bulunya yang bikin aku ga tahan, suatu keindahan yang alami, langsung aja kukulum kembali teteknya kuputer-puter dengan lidahku, segera kususuri tubuhnya dengan lidahku, kujilatin semua dari mulai kening, wajahnya, lehernya, tangannya, kembali kedada, pelan-pelan turun ke perut kemudian ke pangkal pahanya, dia mulai meracau “ mmmmas enakk…masss enak..” kuteruskan aktivitasku pangkal pahanya kujilatin dan kuputer-puter, kemudian kesisi berikutnya terus turun perlahan sampai ujung kakinya , pindah ke jari kaki satunya teruss naik lagi ke arah pangkal pahanya, dia semakin meracau, kubuka liang Vaginanya dan dominasi warna merah muda terlihat didepanku, segera kujilat dan kusedot belahan vaginanya, Dea semakin menggelinjang sambil mengangkat-angkat pahanya , kusapu terus lidahku di sekitar vaginanya, kemudian ku sedot dan kucucup klitorisnya, dia mengangkat pinggulnya lama dan kedua tangannya menekan kepalaku semakin dalam, kutusuk-tusuk bagian tengahnya dengan lidah , dia semakin meracau dan cairan kenikmatan semakin mengalir dari sela-selanya, hmmmmm… nikmati sekali cairan perawan….” Ouhhhhh ahhhhhh. Ouuuuuh aaahhhh “ hanya itu yang terdengar dari bibir mungilnya, setelah sekitar 15 menit aku sudah tidak tahan, kuposisikan badannya di sofa, punggungnya aku ganjal dengan bantal sofa yang ada, kemudian kuarahkan kepala torpedoku, dia segera meraih torpedoku dan digesek-gesekkan ke bagian tengah vaginanya., ouuuuh nikmat mas…. Massukkkkkan mas, kembali dia meracau, shhettttt aku ga perduli keperawananku mas….yang penting enaaaakkkkk ouch.

Tangannya segera mencengkram pinggiran kursi, dan torpedoku mulai kutekan perlahan –lahan tarik ulur, agar lubang yang siap ditembus agak membesar , mengingat memeknya yang kecil dan imut, terus dengan perlahan-lahan kutarik ulur torpedoku, cairan kewanitaan semakin deras dan permukaan semakin licin, ini saatnya kulesatkan torpedoku, kutekan keras torpedoku dengan sekali hentakan, “ ouuuuuuuch..mas sakit” teriaknya ketika torpedoku sudah masuk di liangnya, sengaja aku lakukan sekali hentakan biar sakitnya tidak terlalu, “ sabar sayang…. Nanti juga ga sakit..tahan ya” bisikku, kudiamkan torpedoku beberapa saat, kemudian perlahan kutarik dan kutekan lagi.. masih sangat peret, torpedoku terasa diremes-remes , apalagi ketika ku tekan , pinggul Dea juga ikut menegang dan terangkat, sehingga jepitannya semakin terasa di torpedoku, terus ku genjot dia.semakin lama semakin cepat “ dia semakin merintih kenikmatan sekaligus sakit jadi satu, tapi lama-lama yang bunyi hanya rintihan kenikmatan..” uahhh— ssssssshhhh ……aaaaahhh ssssshh enak massssssss” itu yang terdengar berkali-kali, kemudian aku atur dia posisi doggie style …… ouuuuh Dea semakin meracau karena panetrasi torpedoku semakin dalam sampai mentok… masssss……masssss……. ga kuat enakkknya mas, setelah doggie 10 menit, kuajak dia main WOT agar dia bisa mengatur sendiri ritmenya , masih belum mahir tapi rasanya sangat nikmatttt…. Dia mulai mengenjot….kepalanya terlempar kekanan kekiri-depan belakang…….” Massss aku dah ga tahannnn jeritnya…. Rupanya dia akan orgasme duluan sementara aku masih belummm….. “ lepaskan …dik… ga papa…lepaskan… “ kataku, dea bener-bener sudah ga bisa nahan dengan jeritan panjang “ massssssssssssssssssss ahhhhhhhhh” akhirnya dia orgasme dan ambruk tubuhnya didadaku, karena aku belum orgasme maka kubalik tubunya kembali aku melakukan dengan posisi konvensional, karena hanya dengan posisi ini aku bisa orgasme,..

aku genjot kembali torpedoku tanpa ada perlawanan lagi dari dia, kupuaskan sendiri nafsuku dan dia hanya passsrah baru 5 menit , aku sudah ga bisa menahan cairan magmaku dan” ahhhhhhhhhhhhh….ahhhhhhhhhhhhh hh….ahhhhhhhhh “ seiring teriakanku kusemprotkan maniku di dalam vaginanya, setelah itu segera kusuruh dia bangun dan mencuci vaginanya dengan air dingin, semua yang terjadi sangat nikmat sekali, ga bisa terlukiskan dengan kata-kata, setelah berpakaian , “ dik maafkan mas andri , telah mengambil keperawanannmu” kataku, “ ga papa mas, sama-sama enakkkk kok, aku ga menyesal kok” katanya tanpa penyesalan, kasihan juga aku sama Dea, gadis secantik dia..sudah jadi korban nafsu bejat, tapi dia suka. Setelah bersih –bersih Dea pamit pulang.

Sejak kejadian, itu hampir 2 kali seminggu aku bercinta dengan Dea , sampai sekitar setahun, aku menikah, Dea sendiri melanjutkan petualangan bercintanya, sambil sesekali aku nminta jatah darinya klo istriku sedang kerja, 2 tahun kemudian saya pindah rumah, karena sekarang saya sudah memiliki rumah sendiri di jaktim, sejak itu kontak dengan Dea terputus, dan kabar terakhir dia sudah menjadi ayam kampus dengan tarif yang tinggi , tentu tanpa sepengetahuan Orang tuanya

suyat alias gayus

Suyat baru saja duduk santai di depan televisi ketika dia mendengar pintu depan rumah kontrakannya diketuk.

“Siapa sih?”, keluhnya gusar, “ngganggu waktu istirahatku aja…”

Suyat pegawai rendahan di satu kantor pemerintah daerah yang mengurusi pungutan kepada pengusaha yang jelas merupakan tempat kerja yang basah dan kadang-kadang Suyat pun kecipratan basahnya. Sebelum tamu yang sekarang mengetuk pintunya, tadi Suyat kedatangan seorang kurir dari satu perusahaan besar setempat, mengantarkan tas yang penuh berisi uang tunai. Perusahaan itu sedang bermasalah karena sudah bertahun-tahun menunggak setoran kepada negara, dan sekarang berusaha membuat kasusnya dihilangkan dengan menyogok atasan Suyat. Tapi berhubung zaman sekarang transfer bank gampang dilacak aparat antikorupsi, para pengusaha dan pejabat korup jadi lebih memilih menggunakan uang tunai. Dan tentunya para pelaku utama tidak saling bertemu langsung. Mereka menggunakan kroco seperti si kurir tadi dan Suyat. Tentu agar tidak ribut, para kroco itu diberi bagian uang sogokan. Suyat sudah biasa dengan peran sebagai perantara uang sogok. Karena dia masih hidup “sederhana” di kontrakan, tidak ada yang mencurigainya terlibat korupsi. Suyat sendiri memang tidak bisa nyimpan uang banyak. Uang bagiannya tidak pernah ditabung atau dibelikan barang; biasanya habis dia pakai judi atau jajan PSK di lokalisasi.

“TOKKK… TOKKKK TOKKK, TOOKKKK…!!!!!”


Dengan malas Suyat membuka pintu rumahnya, matanya melotot dengan nafas seakan tercekik, bulu kuduknya berdiri seperti duri landak melihat siapa yang datanng.

“lay lay lay lay lay panggil akusi jablay,abang jarang pulang aq jarang di belay! Bla blab la blahhhhh” terdengar suara nyanyian dangdut yang membuat Suyat tersentak ngeri.

“E-ehhh, ada apa ini ? ada apa ??” sontak saja Suyat gelagapan.

“ihh, abang ganteng.., jangan pura-pura ngak tau gitu dong ah, duitnya dong bang..”

“nihhh., gopekkkk…”

“Gopekkk ?? ganteng-ganteng masa cuma ngasih gopek!! Yang bener aja bang.!!”

“pake nawar lagi, udah ah , ni cecenggg…, ga bisa nambah…”

“Goceng boleh nggak bang…?? Dikasih plus-plus loh….”

“eeeuu-deuhhh…amit-amit, kaga-kaga….: @_@ !!!!!!!!!! Mampus dahhhh, pentil gua….ihhhh”

“yiahhh abanggg dikasih yang enak-enak kaga mau ,yaw dahhh dada gantengggg…muachhhh” sembari cengar-cengir si bencong mencolek dada Suyat tepat di bagian pentilnya kmudian barulah bencong itu ngeloyor pergi.

Mau tak mau Suyat langsung merinding merasakan “sentuhan maut” si bencong. Dengan sekali tendang tertutuplah pintu itu menghempaskan kenangan “indah” dalam otak Suyat dengan santai suyat duduk di atas sebuah kursi sofa empuk yang baru saja dibelinya walaupun dibeli dengan uang panas kursi itu terasa empuk saat diduduki. Sementara itu, di luar kontrakan, seorang perempuan muda menunggu pintu yang diketoknya terbuka dengan jantung berdegup penuh semangat. Dia melihat sepeda motor tua dan tali jemuran di luar pintu kontrakan itu. Memang tidak kelihatan seperti tempat tinggal orang berada. Tapi menurut kontaknya, orang yang tinggal di rumah itu cukup mampu. Kalau dia berhasil meyakinkan orang ini, berarti ada tambahan penghasilan! Suyat membuka pintu dan melongo melihat perempuan cantik di baliknya. Perempuan itu berumur kira-kira dua puluhan awal, bertubuh jangkung, rambutnya diwarnai pirang, dan di bawah alisnya yang tebal tampak sepasang mata yang mengenakan lensa kontak berwarna biru. Blazer coklat muda yang dikenakannya tampak ketat membungkus sepasang payudara cukup besar, yang belahannya mengintip di balik blus coklat tua berpotongan dada rendah. Sementara itu roknya hanya mencapai separo paha, dilanjutkan stoking membawa gelap yang membungkus sepasang kaki yang indah. Dia juga menenteng satu tas besar.

“Halo, selamat sore… Nama saya Melina, salam kenal,” kata perempuan itu sambil menjabat tangan Suyat, “Mas… Suyat? Saya dapat kontak Anda dari teman Anda Mas James. Boleh saya minta waktu Mas Suyat sebentar?” Melina tersenyum manis, tanpa peduli yang dihadapinya seorang laki-laki bertampang berantakan dan kusut.

“Em… boleh aja. Sebentar aja kan?” Suyat mempersilakan Melina masuk. Yah, tidak ada ruginya ngobrol sama cewek… lagian dia cakep juga…

Melina bergerak cepat, dia memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada. Begitu bisa duduk menghadapi Suyat, Melina langsung bicara. Dia mulai dengan menanyakan impian Suyat, apakah Suyat ingin cepat kaya. Lalu dia mulai mengoceh mengenai cara agar impian-impian Suyat cepat tercapai, terutama keberhasilan dalam keuangan. Bahwa uang bisa dicapai dengan cepat lewat satu jenis bisnis, dan bisnis itulah yang sedang dijalani Melina. Bisnis multilevel marketing. Melina menceritakan kisah sukses beberapa orang yang sudah menjalani bisnis model itu, yang sudah bisa beli mobil mewah, tamasya ke luar negeri, dan semacamnya. Dengan penuh semangat Melina menjelaskan prospek bisnis itu berikut kelebihannya kepada Suyat, berharap Suyat akan tertarik. Suyat mendengarkan semua itu dengan bosan.

“Dasar MLM” gerutunya.

Awal-awalnya ngajak kenalan, memancing dengan sekadar bilang ‘ada tawaran bisnis’, ujung-ujungnya mengajak ikut supaya orang yang masuk duluan jadi lebih kaya. Pakai ngasih mimpi-mimpi surga segala.

Tapi Suyat tidak bisa tidak memandangi sosok Melina yang berpenampilan seksi. Sambil dongkol. Sialan… sengaja ngirim cewek seksi gini, biar aku ga mikir… Lihat tuh bajunya, ampe nempel ke badan gitu…

Bukannya menyimak omongan Melina, Suyat malah membayangkan yang aneh-aneh.

“Ah… kayaknya asyik juga ngecrot di muka dan badannya. Lama-lama jadi horny juga ngelihatin dia ngoceh. Pengen deh cobain ngentot ama dia. Tapi yang model begini biasanya maunya sama yang kaya… yang punya banyak duit. Eh…aku kan lagi banyak duit sekarang?”

“Kalau ikut sekarang, setoran awalnya bisa lebih kecil…” Melina terus menjelaskan prospek bisnis MLM-nya tanpa berhenti.

“Stop stop,” kata Suyat. Dia sudah tahu apa yang mau dilakukannya.

Suyat meraih tas yang tadi dititipkan kurir perusahaan, mengambil segepok uang, lalu menaruhnya di depan Melina. Melina bengong, tidak tahu apa maksudnya.

“Eh… Mas Suyat ini uang maksudnya buat apa?”

“Cukup nggak sejuta?” tanya Suyat. “Aku udah punya duit, jadi nggak perlu lagi ikut em-el-em kamu, Tensh*t atau apa itu namanya. Ini baru sebagian kecil dari yang kupunya. Kalau mau lagi aku masih punya banyak.” Melina memperhatikan uang yang ditaruh di depannya.

“Iya, tapi…”

“Aku mau beli badan kamu buat hari ini. Segini cukup nggak?” ujar Suyat sambil nyengir lebar.

“Uuhh…” Wajah cantik Melina berubah merah padam karena marah. Sedetik kemudian dia meledak. “SEMBARANGAN!! Emangnya aku bisa dibeli? Mentang-mentang kamu punya duit, terus kamu kira bisa beli segalanya? Jangan macam-macam ya!?” Jelas Melina murka akibat ditawar oleh Suyat.

Suyat menghadapi Melina yang naik pitam dengan santai. Tanggapannya bukan dengan membalas makian Melina, melainkan dengan melempar lagi segepok uang ke hadapan Melina.

“Masih kurang ya?”

Hardikan Melina berhenti, tapi wajahnya masih kelihatan marah. Suyat kemudian berdiri dari tempat duduknya, mengambil uang yang ditaruhnya, lalu dengan tak sopannya dia sisipkan gepokan uang tadi di belahan dada Melina yang sedari tadi membuatnya gemas. Melina kaget dan berusaha menahan tangan Suyat.

“Eh, Melina… Kan kamu tadi yang bilang kita mesti punya duit biar bisa ngejar mimpi? Aku udah punya duit. Mimpiku sih nggak macem-macem,” komentar Suyat. “Rasain aja. Enak gak rasanya duit? Kalau mau lagi, aku masih punya.”

“Kamu tinggal ngelayanin aku aja, nanti semua ini bisa buat kamu,” kata Suyat, sesudah mengambil segepok lagi dan menggunakannya untuk menampar-nampar lembut pipi Melina.

Melina mulai terdiam, mulai tergoda… “Mendingan gini kan, daripada kamu sibuk ngajak-ngajakin orang ikutan bisnis ga jelas ini?”

Suyat lalu meninggalkan Melina. “Aku mau mandi dulu ya. Kamu pikirin aja dulu, mau apa nggak.”

*****

Selagi Suyat mandi, Melina melongo memandangi tiga gepok uang di hadapannya. Tiga juta. Kalau dia kerja normal, mungkin itu setara dengan gaji sebulan… Tapi pekerjaannya sekarang, mencari orang untuk ikut MLM, benar-benar berat dan menyebalkan, apalagi dia belum juga mulai mendapat penghasilan langsung dari bisnis yang dia jalani. Kebetulan dia tinggal sendirian, dan uang tabungannya mulai menipis… Akhirnya Melina memutuskan.

*****

Suyat keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk sebagai ganti celana. Dilihatnya Melina masih duduk dengan wajah resah di ruang depan kontrakannya. Wajah Melina memerah. Tiga gepok uang yang tadi dipakai Suyat untuk membelinya tergeletak tak tersentuh di depan Melina.

“…iya deh… mau…” bisik Melina, nyaris tak terdengar.

“Nah, gitu dong, pinter,” kata Suyat sambil mendekat.

Berhubung sudah konak dari tadi, dia tak berlama-lama, dan langsung melepas handuknya. Melina memandanginya dengan kebingungan, sebentar lihat sebentar tunduk, dengan muka yang terasa panas saat melihat suguhan diselangkangan suyat, sebuah batang mengacung tepat di hadapan wajah Melina yang cantik merona.

“Ya udah, mulai, jilatin tuh,” perintah Suyat. “Pernah nyepong nggak?”

Melina belum pernah melakukan oral seks sebelumnya, pengalamannya dalam seks tidak banyak. Tapi sebagai perempuan muda yang sehat, hormon kelaminnya mulai bekerja membuat dia mulai tergoda. Dengan ragu-ragu, ia membungkuk dan menjilat barang Suyat yang sudah mengacung ke depan. Melina mulai menjilati kemudian mengulum penis Suyat yang terus membesar. Suyat menyuruh Melina menggunakan tangan untuk mengocok dan memainkan lidahnya, dan Melina mengikuti semua itu. Lalu Suyat mulai meraba payudara Melina yang masih tertutup baju. Pijatan dan rabaan itu membuat Melina mulai terangsang, selangkangannya terasa basah. Melina juga makin terangsang karena merasa bisa membangkitkan gairah Suyat. Dia mulai tak peduli bahwa dalam keadaan normal, dia tak bakal melirik Suyat yang memang tak ada ganteng-gantengnya, ataupun kenyataan bahwa dia hanya melayani Suyat karena uang. Ditambah lagi, posisi mereka berdua rawan, karena lingkungan rumah kontrakan Suyat cukup ramah dan mereka ada di depan, bagaimana kalau ada orang tiba-tiba datang? Suyat mulai mendesah keenakan dan menggerak-gerakkan pinggulnya selagi Melina terus mengisap kemaluannya. Tiba-tiba penis Suyat menyentak di dalam mulut Melina dan Melina kaget merasakan semprotan cairan hangat di dalam mulutnya. Sebagian cairan mani Suyat sampai meluber keluar mulut Melina, menetes ke bajunya.

“Mmmmhhh… enaaak…” desah Suyat sambil menarik keluar penisnya dari mulut Melina.

Melina terduduk dengan mani mengalir dari mulutnya.

“Bagus… Ayo sekarang dipangku,” kata Suyat.

Melina masih berpakaian lengkap ketika dia menuruti perintah Suyat. Suyat kemudian menyuruhnya bergoyang, dan Melina menggoyang-goyangkan pantatnya menggoda kemaluan Suyat. Melina sudah bukan perawan, dia pernah berhubungan seks dengan seorang pacarnya sebelumnya, tapi pengalamannnya tidak banyak. Suyat kembali menggerayangi payudara Melina, menikmati kelembutan dada dan pantat Melina yang merapat ke tubuhnya. Suyat lalu membuka blazer Melina, lalu membuka rok Melina. Melina merasakan vaginanya mulai basah selagi Suyat meremas-remas payudaranya dan menggesek-gesekkan penis ke selangkangannya.

“Eh, kumasukin ya?” Suyat siap menyetubuhi Melina yang dipangkunya, dia menempatkan kepala burungnya di depan kewanitaan Melina.

Suyat melepas celana dalam Melina, menggosok-gosokkan kepala burungnya, membuka bibir kemaluan Melina, lalu mulai mempenetrasi ke atas. Melina masih sempit walaupun sudah bukan perawan, sehingga Suyat mesti pelan-pelan, sampai akhirnya bisa memasukkan seluruh batangnya ke liang Melina. Melina tak bisa menahan diri, dia mengerang keenakan ketika senjata Suyat menembusnya. Suyat mulai menggerakkan kemaluannya di dalam vagina Melina, keluar masuk, tusukan-tusukannya merangsang Melina lebih lanjut. Walaupun awalnya enggan, makin lama Melina makin menikmati. Pinggul Melina mulai bergerak mengimbangi gerakan Suyat, mencoba mendapat lebih banyak kenikmatan. Ketika melihat ke bawah, Melina melihat penis Suyat terbenam di dalam tubuhnya lalu keluar lagi, berulangkali. Suyat makin bersemangat menggenjot Melina, suara kulit bertemu kulit memenuhi ruangan. Suyat serasa ada di surga. Melina tidak hanya cantik, tapi vaginanya juga masih rapat. Suyat bisa merasakan gairahnya sendiri terus meningkat, menuju puncak. Melina juga merasakan hal yang sama, tusukan-tusukan Suyat dan cengkeraman tangan Suyat di pantat dan dadanya membuatnya kewalahan. Dia menggeliat sambil mendesah-desah keenakan,

“Oh… ohh… lagi…”

Suyat mengubah posisi, dia mendorong Melina sehingga merunduk ke depan dan akhirnya tersungkur dalam posisi merangkak. Keduanya jadi berposisi doggy style, Suyat menyetubuhi Melina dari belakang.

“Ahh… sebentar lagi nih… Udah mau keluar nihh…!!” seru Suyat selagi dia menggenjot makin cepat. “UUAHHH!”

Suyat tiba-tiba mencabut kejantanannya, mendorong Melina, lalu membalik tubuh Melina. Rupanya Suyat sengaja… Ketika Melina sudah menggeletak telentang di lantai, Suyat berhenti menahan ejakulasinya dan memuncratkan maninya ke wajah perempuan itu.

“Aaah…. Ah… hahahaha…”

Suyat tertawa puas ketika dia melihat wajah Melina yang tadinya bermake-up tebal telah dia bikin berantakan dengan semburan maninya. Melina terengah-engah, masih juga tak percaya dia mau merelakan orang ini menyetubuhinya hanya karena uang.

“Oke, ronde ketiga…” Suyat sudah siap-siap menikmati tubuh Melina lagi.

Melina berusaha memprotes, “Ah… jangan duluh… istirahat dulu…” tapi protesnya hilang terhapus jeritan yang muncul ketika Suyat mencubit pentilnya. “Jangaaaaannnn…” tolak Melina ketika Suyat menjilati leher dan dadanya. Tapi badannya berkata lain, Melina kembali terangsang. Pikirannya ikut-ikut berkata lain, tiga juta buat sekadar ngentot sama orang lumayan juga, lagian aku nikmatin juga kan?
Melina

Melina

“Kalau boleh ngentot bo’olmu, kutambah lima ratus ribu,” bisik Suyat.

Melina cuma memelototi Suyat dengan tak percaya. Dia belum pernah melakukan seks anal sebelumnya.

“Udah sejauh ini, kan? Sekalian aja…” kata Suyat lagi.

Tanpa menunggu, Suyat langsung memasang ereksinya di pintu terlarang Melina.

“Yok anal yook…tung ning nang ning nung!” canda Suyat.

“Eh tunggu! Aku belum bilang mauuAUAAHHH!!”

Melina tidak sempat menyelesaikan kata-katanya, dia keburu menjerit ketika anusnya diterobos paksa Suyat. “SAKITTT!! AHHH!!” Melina sampai memejamkan mata dan meringis akibat saluran belakangnya terasa pedih didesak terbuka oleh Suyat, mendengar jeritan Melina Suyat malah semakin bernafsu mendesakkan batangnya , kontan saja mata Melina melotot saat batang itu menjebol liang Anusnya.

“Huuhhh… uhhhhuhhh…”

Melina merasa seperti mau menangis ketika menahan sakit disodomi Suyat. Suyat malah protes.

“Eh kan aku bayar, jangan kayak kesakitan gitu dong! Kalo nggak menikmati, kamu pura-pura keenakan aja, napa?”

Tapi Melina benar-benar kesakitan, dan wajahnya menunjukkan rasa benci.

“Eh… apa nih maksudnya?” tanya Suyat. “Bayarnya masih kurang? Bilang aja. Aku mesti bayar berapa biar kamu jadi suka dianal?”

Melina terdiam sejenak, menahan sakit, berpikir, dan…

“Tiga juta lagi,” katanya mantap.

“Bungkusss,” ujar Suyat sambil tersenyum lebar.

Dan seketika ekspresi Melina berubah. Demi tambahan itu dia bersedia pura-pura doyan disodomi. Melina mulai mendesah-desah seksi dan memain-mainkan payudaranya sendiri.

“Ahh… anh… enak…” desahnya.

Suyat mengayunkan batangnya menikmati liang dubur Melina yang menggigit kuat benda di selangkangannya, seret dan peretnya liang anus Melina membuat Suyat menggeram-geram nikmat sementara Melina meneruskan reaksi pura-pura sukanya, padahal sebenarnya pantatnya terasa nyeri.

“Enak… dibo’ol enak… Ayo lagi Mas… sodok pantat Melina…”

Dan makin lama reaksi Melina makin hebat, sampai Suyat mulai tidak percaya bahwa Melina pura-pura.

“AHH! Gede… banget… kontol Mas… ada di… pantatKU…HH!! AH! AW! TERUS MAS! TERUS! DIKIT LAGI… IAH… AH! AAAHHHH!!!”, Suyat memacu batangnya dengan semakin kuat

Tak tahunya, Melina malah orgasme betulan selagi disodomi Suyat!

“Sudah massss,”

“waduhhhh, jangan ngeluh melulu dongg, aku kan udah bayar mahal, kalo gini caranya sihhh, bisa rugi Bandar…., berdiri….”

“berdiri ?? kemana massss….”

“yaaa mau ngentot lagi, masa mau jalan-jalan…, udahhh nurut ajaaa..”

“b-bentar mass bentarrrr…”

Dengan tak sabaran suyat menarik pergelangan tangan Melina didudukkannya gadis itu di atas sebuah meja kecil sambil menyuruh Melina membuka kedua kakinya lebar lebar. Mata Suyat melotot sambil mengejar selangkangan Melina yang becek oleh lender-lendir licin beraroma harum, berkali-kali lidah Suyat mengait-ngait daging mungil yang terselip di belahan bibir vagina bagian atas. Dengan spontan kedua kaki Melina yang jenjang melejang nikmat saat mulut Suyat melumat selangkangannya, setelah puas melahap vagina Melina, Suyat duduk di atas kursi dan meminta Melina untuk duduk di atas batangnya.

“Ayo sinii…”

“tapi mass, aku capek sekalii”

“ahh capek apanya ?? kamu kan cuma ngangkang, sini ngak, kalo nggak mau berarti batall…lhoo” Suyat mengancam Melina

“yeee, Mas Suyat, masa begitu sich…, yawdah, mas Suyat maunya apa, aku turuti….”

“nahhh gitu dong baru sipppp… he he he”

Dengan hati dongkol Melina menghampiri Suyat, agak risih juga rasanya ketika harus menurunkan vaginanya pada batang Suyat yang masih tegak perkasa,

Melina kini berpegangan pada bahu Suyat, dengan perlahan ia menurunkan vaginanya. Semakin turun vagina gadis itu semakin turun pula buah empuk di dada Melina mendekati mulut Suyat.

“Oufffhhh…hssshhh Mas Suyattt”

Reflek Melina menarik dadanya kebelakang saat merasakan kepala Suyat terbenam di belahan payudaranya, nafas laki-laki yang baru dikenalnya itu menghembus keras dan terasa hangat. Gairah nakal membuat Melina makin merinding, tangan kirinya menjambak rambut Suyat sementara wajahnya yang cantik terangkat ke atas merasakan hisapan mulut lelaki itu yang tengah menikmati puncak payudaranya, pangutan-pangutan kasar dan jilatan lidah membuat gundukan buah dada Melina membuntal semakin indah. Sesekali Melina meringis merasakan gigitan gemas Suyat pada buntalan payudaranya kemudian mendesah panjang merasakan nikmat saat mulut suyat mengulum putting susunya yang meruncing. Laki-laki itu begitu rakus menyusu di dadanya. Tangan Suyat mencekal pinggang dan menarik pinggang Melina ke bawah hingga vagina Melina bertemu dengan kepala kemaluannya. Nafas keduanya terdengar berat saat berusaha menyatukan alat kelamin mereka, belahan bibir vagina Melina yang peret masih terasa sulit untuk ditembus oleh batang Suyat.

“Massss…!!”

“OUGGHH…..oenakkkkkk…”

Keduanya saling berpelukan erat saat kepala kemaluan Suyat mendesak masuk ke dalam belahan bibir vagina Melina. Inci demi inci batang Suyat tenggelam semakin dalam hingga akhirnya selangkangan Melina bergesekan dengan rimbunnya rambut kemaluan Suyat. Entah kemaluan siapa yang berkedutan, batang Suyatkah yang berkedut ataukah dinding vagina Melina yang seret berkontraksi meremas – remas benda asing yang mengganjal di dalamnya.

“slleeepppp.. slepppp… blllsssshhh…” terdengar suara becek yang menggoda saat liang vagina Melina bergerak turun naik mengocok-ngocok batang penis Suyat yang terjepit di antara belahan bibir vaginanya. Gerakan keduanya semakin lancar, Melina terlihat menikmati menaik turunkan vaginanya pada batang Suyat sementara Suyat menikmati menyentak-nyentakkan batang kemaluannya ke atas menyambut turunnya vagina Melina.

“ahhh.. ahhh hhhhnnnnn ahhhh”

butir-butir keringat Melina membalut basah tubuh moleknya yang sedang bergerak turun naik di atas tubuh Suyat. Harumnya tubuh gadis itu berbaur dengan aroma cairan vagina yang meleleh keluar

“plakk. Plakkk auhhh hssshh ahhh plakkkk” terdengar suara lenguhan dan rintihan saat Suyat menampar buah pantat Melina agar gadis itu bekerja dengan lebih giat lagi.

Suara tamparan terdengar dengan lebih keras pada buah pantat Melina yang memar kemerahan dan Melina semakin cepat menaik turunkan pinggulnya, tubuh Melina seperti sedang tersengat listrik hingga mengejang , bibirnya merintih merasakan vaginanya berdenyut dengan nikmat, Suyat memeluk tubuh Melina yang kelelahan sementara mulutnya terus bekerja menciumi bibir Melina yang sedang merintih hebat di dalam amukan badai kenikmatan.

“crutttt.. cruttttt…. Ennnhhhhh…”

Melina membiarkan Suyat menjilati batang lehernya juga membiarkan tangan Suyat menggerayangi lekuk liku tubuhnya. Kecantikan Melina dan tubuh moleknya yang indah membuat nafsu syahwat Suyat bergolak berkali kali lipat dan batangnya tetap jreng berendam dalam nikmatnya kepitan vagina Melina yang sempit peret. Kali Ini Melina menungging di atas kursi sofa dan Suyat menaiki buah pantatnya, batang yang masih keras itu ditempelkan oleh pemiliknya pada kerutan liang anus Melina. Rasa lelah membuat Melina sulit untuk berpura-pura.

“OWWWWWW…. Akhhhhhh”

Melina merasakan sakit sesakit sakitnya saat batang Suyat merobek liang anusnya yang terluka. Di atas kursi sofa yang dibeli dengan uang panas itulah tubuh Melina tersungkur-sungkur. Tangan Suyat mencengkram pinggul Melina kuat-kuat, gerakan batang penisnya semakin cepat terayun menyodoki liang anus Melina yang mengerang kesakitan.

“PLOKK PLOKK PLOKKKK…”

“OUHHH, Hssshhh ahhhh M-masss Awwwwww….”

Keluh kesah Melina terdengar di antara suara benturan buah pantatnya dengan selangkangan Suyat, mirip seperti suara orang sedang merengek. Suara rengekan Melina membuat suyat semakin bernafsu menghentak-hentakkan batang penisnya, suara pekik Melina membuat suyat kesetanan menjejal-jejalkan batangnya menikmati anus Melina yang menggigit kuat benda di selangkangannya.

“Hnnngehhhhh, M-massss, di depan aja mass…”

Melina menarik pinggulnya hingga batang kemaluan Suyat terlepas dari jepitan liang anusnya. Mata Suyat mendelik melihat susu Melina dan melotot tambah besar melihat belahan vagina Melina yang dihiasi rambut-rambut tipis yang tumbuh merintis. Sebelah kaki Melina tertekuk mengangkang dan yang satunya lagi jatuh terjuntai di pinggiran sofa

Dengan jantung yang berdetak kencang Melina menunggu batang itu melesat dan Jrebbbb..

“Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…. Nikmattttt….”

Tusukan – tusukan suyat yang prima dipadu dengan goyangan vagina Melina membuat gerakan itu tampak serasi, putih dan cantiknya wajah Melina terlihat kontras dengan wajah suyat yang semrawut dan acak-acakan. Tubuh Melina terguncang oleh desakan batang suyat yang menggenjot kuat belahan vaginanya.

“Hhhh Hhhhh Hhhhh Hhhhhh…” nafas Melina terhembus keras setiap kali batang Suyat menyodok kasar selangkangannya yang mengangkang

Tangan Melina memengangi perutnya yang rata karena mulai merasa kram, ia seperti sedang menahan sesuatu, dan sesuatu itu semakin sulit untuk dikendalikan ataupun untuk ditahan. Akhirnya sebuah letupan lendir kenikmatan membuat tubuh Melina melenting nikmat, gerakan tubuhnya yang indah membuat suyat kagum sekaligus bergairah. Suyat merasakan batang kemaluannya semakin menegang dan akhirnya Crotttttt…, menyemburlah lahar panas menyirami liang vagina Melina. Tubuh Suyat melengkung keenakan dan ambruk menindih tubuh Melina yang termegap kehabisan nafas, terlhat mulut Suyat melumat bibir Melina yang memejamkan kedua matanya sambil membalas lumatan bibir Suyat, lama keduanya tertidur.

“aaa-ahhhh Mas Suyat…hoammmm”

Melina yang masih mengantuk tampak pasrah saat Suyat menyeretnya ke bawah. Ia terlentang di bawah lantai kontrakan Suyat, kedua kakinya dicekal mengangkang ke atas oleh tangan laki-laki itu. Matanya mengerjap-ngerjap saat merasakan belahan vaginanya didesak oleh suatu benda tumpul yang hangat.

“Pleppp Pleppp Plepppp…”

Dengan santai Batang Suyat menusuk-nusuk liang vagina Melina, buah dada Melina terguncang mengikuti ritme tusukan batang Suyat. Melina merasakan tubuhnya kembali menghangat, dan peluh kembali meleleh disekujur tubuhnya seiring dengan semakin kuat tubuhnya yang molek terguncang. Dengusan nafas keras terdengar mengisi kembali ruangan itu, dengan keliaran nafsu birahi suyat melahap tubuh Melina yang mulus, digenjotnya liang vagina gadis itu yang kewalahan menghadapi kebuasannya sebagai seorang lelaki yang tengah mencari kenikmatan.

“ahhh ahhh massss suyyahhhh crettt crettttt…,aduh-duh mass ahhh”

Rasa ngilu mulai terasa, gesekan batang kemaluan Suyat yang terlalu kuat menggenjot membuat Melina merintih keras. Ia meringis dengan mata mendelik seolah tak percaya seberapa cepatnya batang kemaluan Suyat mengobrak-abrik kehormatannya, matanya yang indah mendelik-delik dan tubuhnya yang molek menggeliat kesana kemari karena tak tahan merasakan rasa nikmat disodok oleh batang laki-laki itu hingga akhirnya keduanya kembali mengejan nikmat, entah menuju sorga atau neraka. Melina yang cantik menyerahkan tubuhnya yang molek di bawah gepokan uang dengan 5 angka nol, kehormatannya tunduk di bawah lembaran uang seratus ribuan, uang?? yah uang bagaikan pisau dengan dua sisi yang tajam,di satu sisi uang bisa untuk menolong manusia namun di sisi lain uang juga dapat menjerumuskan manusia, semuanya tergantung pada bagaimana cara kita menggunakannya.

*****

Sesudahnya, Suyat melempar uang tunai senilai 6 juta kepada Melina yang tergeletak di lantai kontrakannya, dengan telanjang, wajah dan kemaluan dan dubur berleleran sperma.

“Hehehe,” Suyat tertawa, “Enak juga bisa ngebeli kamu hari ini. Tuh lihat, mendingan kerja begini kan? Daripada kamu capek-capek ngebujuk orang ikut bisnis apaan itu. Kalo jual diri, duitnya langsung.”

Melina tidak menjawab, hanya terengah-engah kelelahan. “Kalau mau lagi,” kata Suyat, “datang lagi aja kapan-kapan.”

“…kapan…??” bisik Melina sambil tersenyum malu.

“besok…” Jawab suyat sambil mencuil hidung Melina.

*****

-epilog-

Sesudah hari itu, Melina beberapa kali lagi bertemu Suyat, hubungan mereka berdua tambah akrab hingga akhirnya mereka berpacaran dan kemudian menikah. Sementara itu karier Suyat tetap aman dan dia terus melakukan pekerjaan kotornya sebagai perantara sogokan dari pengusaha kepada pejabat-pejabat atasannya. Tapi sayang sepak terjang Suyat sebagai koruptor kelas teri segera berakhir ketika beberapa tahun kemudian Suyat tertangkap basah ketika namanya disebut-sebut sebagai bagian dari mafia pajak oleh Siswo Duadi, seorang polisi korup yang ‘bernyanyi’ ketika sedang disidik. Suyat yang saat itu sudah membeli rumah mewah untuk ditinggali bersama istrinya, Melina, langsung disorot media karena seharusnya pegawai setingkat Suyat tak mampu membeli rumah berharga miliaran. Melina pun ikut terseret-seret akibat sejumlah uang haram suaminya pun mampir di rekeningnya dan ia pun menikmati uang itu.

Selama beberapa bulan Suyat ditahan dan kasusnya simpang siur sampai media mulai melupakannya (ya seperti biasalah kasus di negeri ini mudah dilupakan begitu saja) hingga akhirnya kembali menghebohkan ketika ditemukan seseorang yang mirip dirinya sedang menonton kontes waria internasional di sebuah night club gay di Bali. Seorang wartawan yang kebetulan meliput berhasil menangkap gambar orang yang diduga Suyat itu dengan kameranya. Yang lebih heboh lagi, wartawan itu, dengan gaya seperti paparazi tulen, berhasil menangkap gambar Suyat sedang berjalan ke sebuah hotel sambil merangkul seorang waria yang adalah salah satu kontestan lomba itu. Nama Suyat kembali bergaung di pelosok negeri ini, para pakar pun cuap-cuap membandingkan foto yang terpampang di media dengan dirinya yang hanya beda model rambut dan kacamata saja (aneh katanya pakar, tapi bedain gitu saja sulit ya?). Setelah semua aparat dan pejabat heboh, Suyat pun akhirnya mengaku sambil tersenyum mesem malu-malu anjing di pengadilan bahwa dia memang membayar para penjaga untuk dilepaskan sementara dan jalan-jalan ke Bali. Ia juga mengaku selain ke kontes waria itu, dirinya juga bertemu dengan seorang pengusaha sekaligus politisi busuk bernama Bakir untuk membicarakan perihal penyimpangan pajak yang pernah dilakukannya. Dari kejadian ini bukan saja instansi pajak yang tercoreng tapi juga menyingkap moral polisi yang rendah. Jadi silakan jawab sendiri, di negeri ini benarkah uang bisa beli segalanya?

petugas pajak

« Rumah Tua
Cinta Sang Bidadari Buat Alfi 3 »
Petugas Pajak Itu Ternyata…

Desember 11, 2010 oleh shusaku
Fifi

Fifi

Namaku Fifi (umur 20 tahun), masih kuliah di sebuah universitas swasta terkemuka di ibukota. Badanku mungil dengan paha dan pantatku padat berisi kulitku putih mulus, cuma buah dadaku tidak terlalu besar seperti buah dada anak ABG saja. Sampai saat ini aku masih belum punya pacar dan teman laki-laki. Aku sangat mendambakan belaian laki karena sebagai seorang wanita yang sudah cukup umur sudah waktunya aku merasakan kehangatan laki-laki, kadang kalau aku melihat film-film porno di internet nafsuku timbul dan terangsang sekali kepingin sekali merasakan yang namanya kenikmatan seksual. Memang sering aku lihat film gituan untuk hiburan dan aku terangsang sambil kumainkan vaginaku kelentitnya kuraba raba jariku masukkan. Nikmat sekali rasanya sampai keluar cairannya dan aku orgasme. Hampir tiap hari aku melihatnya dan pasti aku orgasme. Seandainya aku punya pacar dan bercumbu seperti itu pasti nikmat. Sungguh aku mendambakan kehangatan laki-laki. Merasakan tangan pacarku meraba raba dan menjilat jilat vaginaku, meremasi dadaku dan aku meremas remas kemaluannya dan melumatnya lalu bersetubuh seperti di film itu sungguh nikmat aku kepingin banget merasakannya.

Aku di rumah senang pakai pakaian yang seksi, celana pendek yang amat pendek sekali sampai kelihatan pangkal pahaku dan bawah pantatku. Kadang aku tak pakai cd dan bh juga bajuku tanpa lengan sehingga ketiakku yang mulus kelihatan aku amat senang lihat tubuhku di cermin amat seksi, putih mulus pahaku padat dan putih ketiakku juga putih tak berambut. Laki-laki siapapun kalau melihat keadaanku begini pasti akan terangsang dan mau meraba raba tubuhku. Saat itu beberapa hari terakhir ada seorang petugas dari kantor pajak yang beberapa kali datang ke rumahku untuk mengurus pajak dengan papaku. Namanya, kita sebut saja dengan Om GT, umurnya 30an, orangnya tidak tergolong cakep, malah di bawah rata-rata atau kasarnya jelek. Rambut cepak, kumis tipis dan badannya agak tambun. Kadang-kadang dia curi-curi pandang kemulusan pahaku dan ketiakku. Aku merasakan kalau dia tertarik dengan tubuhku, akupun senang kalau dia terangsang dengan tubuhku berarti aku masih bisa menarik perhatian laki-laki. Naluri liarku menginginkan diriku dicumbunya, dipeluknya dan diraba raba. Sering kulihat tonjolan celananya kupikir itunya pasti lumayan besar rupanya dia terangsang melihat pahaku dan aku pun ikut terangsang kalau membayangkannya.


Sungguh aku kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu dan kuingin dia meremas remas punyaku, tapi bagaimana untuk mulai itu? Sebagai wanita aku malu untuk memintanya, maka kutunggu dia yang memulai dulu dan aku tinggal menyambutnya. Saat pas dia main kerumahku aku coba merangsangnya dengan dudukku yang agak seksi sambil kusilangkan kakiku sehingga celanaku makin tertarik ke atas dan pahaku yang putih mulus makin banyak kelihatan. Kadang kubuka sedikit kakiku sehingga cdku kelihatan, dia meliriknya dan menikmati kemulusan pahaku. Kulihat tonjolan celananya makin menonjol rupanya dia terangsang juga.akupun dalam hati senang juga dia tertarik melihat kemulusan tubuhku tapi dia tidak berani bereaksi selanjutnya atau dia mungkin sungkan dan tak berani takut aku tak mau. Kalau pas aku duduk di lantai buka laptop dan dia duduk di atas kursi dia makin dapat menikmati kemulusan pahaku apalagi kalau aku duduk bersila makin ketarik ke atas celanaku dan selangkangan dan cdku kelihatan sedikit. Laki-laki mana yang tidak kepingin merasakan kehangatan selangkanganku yang mulus ini, hal itu terlihat jelas karena dia semakin senang melihatnya. Suatu sore dia datang ke rumahku pas aku duduk di lantai dengan laptopku. Kebetulan papaku belum pulang. Dengan basa basi dia tanya papaku ke mana, terus dia duduk juga di lantai di samping kiri belakangku dan tanya aku lagi ngerjain apa? Ini kesempatan buat aku merangsangnya lagi, siapa tahu dia bereaksi karena dia tahu aku sendirian di rumah.Dudukku makin kubuat merangsang, kaki kiri kuangkat untuk menopang tanganku pahaku makin kelihatan semua sampai pangkalnya. Sekarang dia dapat memelototi pahaku dari dekat, terdengar napasnya memburu, aku pun semakin senang saja. Pura-pura aku menggaruk pahaku dan selangkanganku supaya dia makin terangsang, dan dia tanya apa pahaku gatal digigit nyamuk? dia mau ambilkan minyak gosok katanya dan mau mengoleskan ke pahaku. Tapi aku pura-pura tak mau supaya aku tidak dianggap cewek yang mudah diraba raba, padahal aku sangat kepingin dia meraba pahaku Rupanya dia sudah terangsang lalu dia berkata kalau dia mau lihat film porno di internet. Aku juga pura-pura tak mau lihat film gituan dan menyingkir berdiri supaya dia sendiri yang lihat. Pura pura lagi aku. Setelah dia buka film itu dan menontonnya lalu dia berkata.

”Sini dong Fi sama-sama nonton seru lo filmnya!” ajaknya

Aku pun pura-pura menolak dan biar dia yang nonton sendiri.

”Sini lihat, ndak apa-apa Fi kamu kan sudah dewasa, ndak apa-apa kan lihat film ginian” katanya lagi mencoba merangsangku
Om GT (muka sengaja disensor karena malu katanya)

Om GT (muka sengaja disensor karena malu katanya)

Akupun mendekat dan pura-pura aku terkejut melihatnya

“hii hii kok gitu ya? sudah ah om, stop, geli aku“ kataku pura-pura tak mau lihat dan aku mau menyingkir

Tiba-tiba tanganku dipegangnya dan disuruh duduk di samping nya seraya tanganku masih dipegangnya telapak tanganku diremasnya. Aku pura-pura menolak dan menarik tanganku, tapi dalam hati aku senang dia mulai berani aku pun menikmati remasan tangannya yang sudah lama aku kepingin merasakan tangan laki-laki terus tanganku diremas sambil dia berkata katanya dia terangsang dengan film itu. Tangannya mulai meraba lenganku dan mengelus elusnya, enak juga lenganku dielusnya naik ke atas sampai belahan ketiakku dan mulai diciumnya pundakku. Aku masih tetap pura-pura meronta dan tak mau, masih jual mahal aku padahal begini ini yang aku nantikan. Elusannya makin nikmat kurasakan dan terangsang aku dibuatnya. Aku sudah tidak pura-pura meronta lagi, makin berani om GT mulai mencium belakang ketiakku dan dia coba mengangkat tanganku supaya dia dapat mencium ketiakku.

”oh oh geli om,jangan jangan” desahku kegelian

Sungguh senang aku dia mau mencium ketiakku dan dia tetap memaksa mengangkat tanganku lalu ketiakku diciumnya dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sambil menghirup aroma ketiakku.

”Fi, harum lo ketiakmu dan mulus lembut hangat, om senang lo sama ketiakmu” rayunya sedangkan aku kegelian dan terangsang enak juga ketiakku diciumnya.

Dia tak puas-puasnya terus mencium ketiakku.

”wangi lo ketiakmu, om seneng bisa cium ketiakmu sudah dari dulu om pengen merasakan ketiakmu, om terangsang lo kalau sedang lihat ketiakmu” katanya lagi

Memang ketiakku amat merangsang laki-laki yang melihatnya dan ketiakku selalu wangi setiap saat. Dia mulai meraba raba dadaku yang tak pakai bh dan diciumnya leherku pipiku terus kebelahan dadaku,aku menggelinjang nikmat dan menahan geli.

Terus dia mencium dadaku yang masih terbungkus baju,lalu tangannya lewat bawah bajuku mulai masuk ke arah payudaraku.

Pura-pura lagi aku mencegahnya dia meremas langsung payudaraku padahal aku sangat ingin merasakan tangannya meremas payudaraku dan menjilat putingnya lalu menyedotnya. Aku kan pura-pura saja supaya dia makin penasaran dan aku jual mahal jaga gengsi padahal dari tadi vaginaku sudah basah. Ahirnya tangannya dengan leluasa meremas remas buah dadaku yang padat ini, diremasnya makin kuat dan aku merasa kesakitan. Kusuruh dia meremasnya pelan sedikit. Aku makin mengelinjang menahan napsu payudaraku dirangsang demikian dan bagaimana kalau nanti payudaraku sudah dikulumnya dan dihisapinya apa aku kuat menahannya.

”Aahh…om om geli aku, sudah…sudah…geli om!” desahku mengerang nikmat.

Laki-laki kalau dengar erangan cewek biasanya makin bernapsu. Mendengar eranganku dia makin bernapsu meremas payudaraku kiri dan kanan. Napasnya makin memburu dia berusaha mau mengecup bibirku pura-pura kuhindari dan dia mencium pipiku. Diciumnya terus pipiku dan aku makin terangsang pasrah saja bibirku mulai dikecupnya dan dilumatnya aku pun tak tahan membalasnya. Lidahku dilumatnya, aku baru sekarang merasakannya dan enak juga saling melumat bibir dan lidah bertukar air liur. Tanganku merangkul erat di belakang kepalanya tak mau melepas kenikmatan ini. Aku dan dia makin napsu sambil satu tangannya meraba raba paha bagian dalam hampir dekat selangkangan dan cdku nikmat mengairahkan rabaannya. Dia menikmati sekali kehangatan dan kemulusan selangkanganku katanya selangkanganku hangat lembut dia kepingin menciumnya dan menjilatnya. Makin tak kuat aku menerima rangsangan ini sungguh nikmat rasanya sulit dibayangkan. Aku orgasme lagi makin basah vaginaku dan kebelet pipis rasanya.

”om aku pipis dulu, kebelet banget nih!”kataku terengah engah merasakan kenikmatan ini.

Juga aku mau ganti cdku karena sudah amat basah sekali, malu aku kalau om GT nanti mau mencium selangkanganku dan tahu aku sudah orgasme. Di kamar mandi kulihat cdku sudah banyak cairan nikmatku vaginaku, kusabuni sampai bersih biar nanti kalau dicium om GT wangi baunya dan om GT makin senang mencium dan menjilatnya. Aku kepingin sekali vaginaku dijilat jilat kayak di film dan mau tahu rasanya apa nikmat, sambil lidahnya masuk menjilat jilat di dalam vaginaku…uuuhh…membayangkannya saja sudah horny berat.

Aku pun tak pakai cd lagi. Cdku kugantung saja di gantungan supaya cepat kering. Ganti om GT sekarang mau pipis, aduh cdku ada di gantungan pasti dia tahu kalau cdku basah. Aku disuruh duduk di pangkuannya dan tanganku disuruh merangkul pundaknya karena dia mau mencium ketiakku. Terasa kemaluan om GT tegang dan hangat tertekan bokongku, enak juga dipangku om GT terasa penisnya berdenyut, kepingin rasanya vaginaku dapat menekannya dan kurubah dudukku supaya vaginaku pas dapat menekan penisnya Aduh enak rasanya vaginaku merasakan tonjolan penisnya hangat dan berdenyut denyut di bawah vaginaku. Ketiakku diciumnya dan dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sambil menghirup aroma ketiakku yang harum. Dia sungguh menikmati kelembutan dan harumnya ketiakku katanya hangat lembut dan merangsang sekali. Aku juga menikmati rangsangan ini dan senang ketiakku dicium ciumnya sambil tangannya mulai meraba raba selangkanganku lagi menyentuh tepi vaginaku yang sudah tak ber cd dan dia tahu kalau aku sudah tak pakai cd. Perasaan geli bercampur nikmat selangkanganku dielus elusnya dengan lembut. Aku tak tahan kepingin tangannya meraba vaginaku tapi dia tetap asik dengan selangkanganku. Katanya selangkanganku lembut dan halus dia kepingin mencium dan menjilatnya. Mendengar itu aku makin terangsang vaginaku mulai basah, kubuka kakiku supaya dia mau meraba vaginaku kuarahkan tangannya ke vaginaku, lalu dirabanya dan dielus elus sungguh enak dan merangsang aku menggelinjang keenakan dan tak sadar aku mendesah sambil pantat kugoyang goyang makin menekan penisnya dengan vaginaku. Tangannya mulai meraba kelentitku dan ditekannya sambil dipilin pilin geli dan enak rasanya aku mau orgasme lagi. Jarinya mulai meraba bibir dalam vaginaku yang semakin basah, makin menggelinjang aku mendesah nikmat mau aku jarinya cepat masuk ke dalam dan menusuk nusuk di dalam. Aku kepingin sekali merasakan vaginaku dicolek colek alangkah enaknya nanti.

“Aahhh…om, enak om cepet dimasukin om aaahh…aahh” aku mendesis keenakan sambil kaki kurapatkan dan kubuka menahan kegelian di vaginaku.

”Fi enak ya,sudah keluar ya,mau om jilat vaginanya,boleh ya?” bisiknya di telingaku

Mendengar bisikannya aku makin tak tahan lalu kulumat bibirnya dan lidahku diisep nya. Enak sekali makin melayang rasanya nikmat dan aku keluar lagi sampai seperti orang ngompol. Tangannya tak masuk-masuk ke vaginaku hanya meraba raba bibirnya dan kelentitku begini saja sudah enak sekali apalagi kalau penisnya om GT yang sedang tegang dan sekarang aku duduki dan kutekan dengan pantatku hingga masuk ke dalam vaginaku dan keluar masuk.

Ooh alangkah enaknya, kepingin rasanya aku disetubuhinya sampai aku orgasme berkali kali. Aku sudah tidak perduli kalau vaginaku belum pernah dimasuki penis dan masih perawan. Lalu aku disuruh turun dari pangkuannya dan duduk di sofa dan dia duduk di bawah mau mencium dan menjilat vaginaku. Ini yang aku tunggu-tunggu bagaimana enaknya vaginaku dicium dan dijilat jilatnya,tapi aku malu vaginaku sudah basah dan banyak cairannya,

”om aku cebok dulu ya, vaginaku basah lo?”.

Tapi dia mencegahnya katanya lebih nikmat dalam keadaan basah dan aromanya asli vaginaku. Kakiku dibukanya satu dinaikkan ke sofa sekarang vaginaku terasa terbuka lebar tapi masih pakai celana. Diciumnya pahaku kiri kanan terus paha bagian dalam dekat selangkanganku. Aku makin merinding nikmat dan merintih keenakkan. Nikmat rasanya selangkanganku kena hembusan napasnya, selangkanganku diciumnya lama sekali katanya dia nikmat dan lembut selangkanganku. Katanya dari dulu dia kepingin sekali mencium selangkanganku sekarang keturutan katanya, lalu celanaku dikuakkan nya sehingga vaginaku sudah bebas menantang untuk dicium dan dijilatnya. Dipandangnya dengan napsu vaginaku yang selamanya belum pernah dilihat orang lain. Vaginaku mulus dan bersih mengairahkan untuk dijilat katanya, lalu mulai diciumnya hidungnya masuk kesela sela bibir vaginaku sambil digesek gesek naik turun. Aku menggelinjang geli dan nikmat, beruntung sekali om GT yang pertama bisa mencium vaginaku aku senang ada yang mencium vaginaku.

“oh enak sekali…dijilat sekarang dong om” pintaku merajuk kepingin lidahnya bermain di dalam vaginaku.

Tapi dia masih asik mencium vaginaku, tak puas-puasnya dia mereguk aroma vaginaku.

”Fi vaginamu harum dan hangat, om senang lo dapet cium vaginamu ini” katanya membuatku makin terangsang saja.

Lalu dia mulai menjulurkan lidahnya dan disapunya bibir vaginaku sambil digigitnya dengan bibirnya,wah enak sekali rasanya lalu kelentitku dikulumnya sambil lidahnya menjilat jilatnya. Sungguh nikmat rasanya mau pipis rasanya vaginaku berdenyut, lidahnya mulai masuk ke dalam sampai vaginaku dan di dalam terasa meliuk liuk nikmat sampai aku mengangkat pantatku supaya makin dalam lidahnya masuk.

Aduh sungguh nikmat rasanya tak terkirakan, makin menggelinjang aku merinding seluruh tubuhku merasakan kenikmatan ini. Aku keluar lagi dan makin diisepnya cairan vaginaku dan direguknya dengan nikmat. Katanya dia senang sekarang dapat merasakan cairan vaginaku yang gurih. Tak puas-puasnya om GT menjilati vaginaku. Aku pun makin mengelinjang seperti kesetrum tak kepalang rasanya pahaku mengapit kepalanya saking tak tahannya dan aku orgasme lagi langsung disedotnya cairanku. Vaginaku terasa panas dan agak perih sedikit.mau rasanya penis om GT dimasukkan ke vaginaku aku sudah tak tahan untuk disetubuhinya. Setelah puas melumat vaginaku, aku disuruhnya meremas remas penisnya, ganti dia duduk di sofa aku duduk di sampingnya sambil meremas remas penisnya tapi masih diluar celananya. Terasa sudah tegang dan besar. om GT mendesah desah enak katanya diremas remas olehku. Kepingin aku melihat penisnya dan meremasnya langsung, kumasukkan tanganku ke celananya dan kubuka. Penisnya besar menggairahkan kepalanya seperti helm tentara dan berwarna ungu, kulitnya agak coklat tidak hitam kuremas dan kukocok pelan. Baru kali ini aku memegang kemaluan laki-laki, terasa hangat di tanganku lubangnya kuraba terasa basah dan om GT makin mendesah keenakan. Akupun ikut terangsang dan vaginaku terasa berkedut kepingin dimasuki penisnya. Aku meneguk liur mau rasanya menjilat dan melumatnya tapi aku malu memulainya. Kutunggu dia menyuruhnya sambil kuremas remas. Bibirku dan bibirnya saling melumat tangannya meraba raba selangkangan dan vaginaku jarinya masuk makin lengkap enaknya dan makin basah vaginaku. Tak sabar aku mau melumat dan menjilat penisnya, akhirnya penisnya kujilat terasa asin tapi enak menggairahkan terasa hangat di mulutku. 3/4 penisnya masuk mulutku lidahku menjilat jilat kepalanya, kulumat dengan bibirku dan kutarik keluar masuk sambil disedot dan kuputar putar enak rasanya mengemut penis itu. Om GT mengelinjang dan mendesah nikmat katanya dia senang aku mau mengemut penisnya, akupun senang juga sampai tak puas-puasnya mengemut penisnya yang semakin menegang mau orgasme.

Disuruhnya aku berhenti karena mau orgasme tapi aku tetap mengemutnya supaya aku dapat merasakan orgasmenya di mulutku, ingin aku merasakan maninya yang kata orang amat enak dan obat awet muda kulit tambah halus. Penisnya makin tegang dan panas berdenyut sudah sampai puncaknya orgasme, makin menggelinjang dan mendesah dia dan terasa maninya menyemprot dalam mulutku tambah kusedot supaya tuntas keluarnya. Waau enak rasanya, puas aku.

”Aduh Fi enak sekali emutanmu sayang ,nikmat sekali, sipp dah!!” katanya dan dia tanya kok aku pinter sekali mengemutnya, apa pernah pengalaman?

Kujawab aku tak pernah sebelumnya cuma aku sering lihat di film caranya. Dia tanya apa aku menikmatinya? Aku pun mengangguk malu dan kubilang hal ini jadi rahasia kita saja tak boleh orang lain tahu karena aku malu sudah mengemut penisnya. Dia mencium pipiku dengan sayang dan kapan-kapan dia mau lagi kalau aku bersedia kubalas dia kurangkul sambil kubisiki aku sayang dan mau jadi pacarnya,tak sadar rupanya aku jatuh cinta sama om GT karena dia dapat memberiku kenikmatan tadi.

Selanjutnya gairah seksku makin menggebu gebu sejak pengalaman pertama itu untuk memuaskan napsuku jariku yang meremas remas dan masuk ke vaginaku.mau rasanya bercumbu lagi dengan om GT dan aku kepingin disetubuhinya sampai aku puas. Hari-hari selanjutnya persetubuhan dengan om GT kembali. Sebagai balasan atas pelayananku, om GT menitipkan pesan untuk papaku bahwa urusan perpajakannya akan segera selesai sebentar lagi dan ia juga memberikan potongan harga istimewa. Pada suatu hari, mamaku lagi pergi dengan temannya terus ku beranikan telepon om GT untuk dia ke rumah karena napsuku sudah tak bisa ditahan lagi

”Hallo om, lagi ngapain sekarang?” tanyaku menahan malu sedikit.

”oh Fifi ,ada apa Fi ? aku lagi tak ada kerjaan.” balasnya.

”main sini dong om aku lagi sendirian mamaku pergi” kuberanikan berkata begitu dengan hati berdebar-debar. Tak lama kemudian om GT datang langsung aku dipeluknya dan pipiku diciumnya dengan mesra kubalas dengan rangkulanku. Sambil mendesah aku berkata kalau aku kangen sama dia, bibirku dilumatnya lidahku diisepnya. Sambil lidahnya masuk kumulutku mencari liurku lalu diteguknya dengan napsu, terasa penisnya sudah tegang menyentuh perutku, kuraih dan kuremas remas lembut dia mendesah enak katanya penisnya kuremas begitu dan ketiakku diciumnya. Hidungnya dibenamkan menikmati aroma ketiakku yang lembut tak berbulu. Aku menggelinjang kegelian nikmat, lalu tangannya mulai meraba raba pahaku terus naik membelai selangkanganku enak rasanya selangkanganku dibelai belai membangkitkan gairahku.

Sedikit dia menyentuh cdku yang sudah mulai basah itu membuat aku penasaran kepingin rasanya dia terus meraba raba vaginaku dan memasukkan jarinya. Ooh aku kepingin sekali vaginaku diobok oboknya. Semakin mendesah aku dan mengerang penuh nikmat, tapi om GT masih asik mencium ketiak dan belahan dadaku sambil dia berbisik mesra kalau dia senang denganku. Dia sungguh menikmati kemulusan tubuhku baru kali ini dia dapat merasakan kemulusan tubuh seorang wanita, dari istrinya ia tidak pernah mendapatkan kenikmatan seks seperti ini katanya. Aku pun makin tersanjung dan senang seandainya sekarang dia mau menyetubuhiku aku pun bersedia dan akan aku nikmati tusukan penisnya sampai aku orgasme berkali-kali dan dia orgasme di dalam vaginaku dan tak akan kulepas penisnya sampai dia betul-betul tuntas orgasmenya.

”Om ayo om ngentot di kamarku ya, aku pengin ngerasai kontol ini” tanpa sadar aku berkata begitu sambil tanganku sudah masuk celananya dan meremas remas penisnya yang semakin tegang itu.

Kuajak dia masuk kamarku dan aku merebahkan di tempat tidur dengan kaki kubuka lebar menantangnya sambil celana pendekku kutarik ke atas sampai selangkanganku terpampang dengan mengairahkan. Dia mulai mencium pahaku dari bawah sampai naik ke selangkanganku. Diciumnya dengan napsu selangkanganku digesek geseknya hidungnya ke selangkanganku yang lembut sambil menghirup aromanya yang katanya amat mengairahkan. Kukuakkan celanaku supaya dia dapat cium cdku lalu dia mau melepas celanaku aku pun senang ditelanjanginya. Kuangkat pantatku supaya celanaku gampang dilepas. Sensasi rasanya aku ditelanjangi olehnya tapi cdku masih belum dilepasnya karena dia mau menikmati cdku untuk di cium dan diisepnya. Untung aku pakai cd yang mini yang hanya menutupi sebagian saja vaginaku. Diciumnya cdku dibenamkan hidungnya seraya menghirup aroma vaginaku yang selalu kurawat.

“Eemmm…emmm, enak dan wangi hangat!” katanya

Apa aku senang cdku dicium begini? dia tanya aku. Aku hanya mengangguk menahan nikmat dan geli sekali. Cdku makin basah tapi om GT tak perduli malah dia makin bernapsu menciumnya. Aku sudah tak tahan makin kubuka kakiku lebar-lebar dan cdku kukuakkan supaya langsung vaginaku yang diciumnya. Ooooh sekarang dia sudah menciumnya terasa hidungnya masuk ke belahan vaginaku tak perduli sudah banyak lendirku makin bernapsu dia menciumnya. Katanya vaginaku wangi dan enak, belum pernah dia lihat vagina yang begitu indah kaya vaginaku ini, lalu lidahnya menjilat jilatnya. Oohh enak rasanya makin mengerang dan mendesah aku

”ooooh seee ommm seee eenaaak, jilat terus ooh!!” aku meracau keenakan dan makin basah saja, lalu kakiku dinaikkan ke atas untuk melepas cdku

Sekarang vaginaku sudah bebas menantang dan merekah dia mendesis melihat vaginaku yang merekah. Indah dan merangsang sambil dinikmatinya dan dilihatnya lama sekali sambil diielusnya dengan lembut. Mulai lidahnya menjilat dari bawah dekat anusku.

“Aaw…aw…geli ah om!!” aku kegelian kena lidahnya terus menelusuri belahan vaginaku ke bawah lagi makin dekat anusku naik lagi sambil bibirnya melumat bibir vaginaku

Nikmat sekali, sekarang anusku dijilat jilatnya lidahnya bermain main lama di sana. Serasa melayang aku kegelian dia tak merasa jijik menjilat anusku. Jilatannya menyebabkan aku makin mendesah keenakan. Kakiku kupegang rapat nempel di dadaku sehingga vaginaku makin menonjol dan merekah lidahnya mulai masuk dan menjilat jilat di dalam lendirku makin banyak keluar. Pantatku diganjalnya dengan bantal supaya aku tak capek. Sungguh enak rasanya vaginaku terasa di dalam ada ular yang meliuk liuk. Wah nikmat sekali baru sekarang aku merasakan kenikmatan ini, lendirku makin banyak keluar dan diisepnya sampai habis. Katanya dia senang dapat merasakan air perawanku. Sekarang dia mau aku mengemut penisnya, dia naik dan mengangkangi kepalaku diganjalnya kepalaku dengan bantal. Kujilat kepalanya dulu dan lobang kencingnya dia meringis kegelian kena jilatanku. Kemudian kuemut emut penisnya dengan lahap sampai 3/4nya masuk mulutku dan kuurut dengan bibirku sambil lidah ku menjilat jilat, kukocok dengan tanganku dengan pelan supaya om GT tambah enak,

”Ooooh Fi enak banget lo emutanmu ini, om rasanya mau keluar” erangnya

Terasa penisnya makin keras. Lalu aku minta gaya 69 saja karena vaginaku kepingin dijilatnya lagi. Aku di atas vaginaku di atas mukanya dijilat dan lidahnya bermain di dalam. Aduh enak sekali sambil aku mengemut penisnya, kenikmatan dobel vaginaku enak dan mulutku enak. Rupanya om GT mau orgasme, kakinya menghentak hentak, mulutku sudah tak muat karena penisnya makin besar dan keras maka terpaksa emutanku sampai lehernya dan kuurut dengan bibirku sambil kusedot sampai terlepas kuemut lagi sambil kukenyot sambil kuputar putar sambil lidah ku menjilat. Enak sekali penisnya aku amat menikmatinya.

“Fi enak emutanmu sayang, terus dikenyot…om mau keluar “erangnya keenakan kena kenyotanku

Entah mengapa aku begitu pintar mengemut penisnya padahal baru beberapa kali ini aku ngemut penis. Mungkin dorongan napsuku yang membuat aku bernapsu melumat penisnya, lagian vaginaku di jilatinya sampai aku keluar berkali kali. Sungguh nikmat sekali permainan ini, enak tak kepalang. Aku minta sekarang om GT menusuk vaginaku dengan penisnya karena vaginaku sudah tak tahan gatalnya. Aku telentang dan kubuka kakiku lebar-lebar sambil mendesah

“Ayo om…entot aku, udah gak tahan nih!!“aku memohon dengan sangat dan tak perduli lagi harga diriku.

Penisnya digesek gesek ke bibir vaginaku dan mulai masuk pelan-pelan kepalanya saja sudah enak rasanya. Kakiku kunaikkan ke pinggangnya, pantatku kunaikan supaya aku bisa menekan penisnya makin masuk. Blees aw aw enak sekali terasa vaginaku sesak dimasuki penisnya.aduh enaknya, terus makin masuk penisnya sampai tinggal pangkalnya. Aku kesakitan sedikit vaginaku tapi sebentar saja sekarang malah enak karena penisnya keluar masuk mengesek vaginaku. Om GT pun memejamkan matanya keenakan penisnya merasakan kehangatan vaginaku.

”Fi enak lo vaginamu enak lo,kamu masih perawan kan?” bisiknya sambil dia melumat bibirku

Aku makin merangkulnya dengan erat sambil merasakan penisnya keluar masuk vaginaku. Enak sekali makin licin keluar masuknya karena lendirku sudah banyak keluar sampai berbunyi ceprot ceprot. Kugoyang pantatku supaya tambah enak penisnya mengaduk aduk vaginaku.

Ketiakku dicium dan dijilatnya sehingga aku makin mengelinjang. Terus om GT mengoyangku penisnya keluar masuk dengan lancar karena licin, aku pun menikmatinya. Ternyata sungguh enak bersetubuh itu. Lalu dia mau orgasme dan dia tanya apa dia boleh orgasme di dalam vaginaku? dia takut aku hamil. Kujawab keluarin di dalam aja karena aku mau merasakan semprottan maninya di dalam vaginaku karena kalau orang bersetubuh paling enak kalau sama-sama orgasme. Om GT makin mengerang dan menghentak hentak penisnya. Crot…dia orgasme dan mengerang terasa penisnya makin membesar dan berdenyut berkali kali menuntaskan keluarnya di dalam vaginaku terasa mengalir air hangat enak sekali sampai vaginaku menjepit penisnya dengan kuat karena aku juga keluar. Aku puas sekali. Om GT memang hebat. Puas aku sekarang dapat merasakan orgasme sesungguhnya dengan bersetubuh, nikmat sekali permainan om GT, mau rasanya tiap hari aku disetubuhinya. Setelah puas bersenggama, kami berbaring berpelukan di ranjangku. Kali ini dia sudah lebih terbuka padaku dan mulailah ia curhat padaku. Ia berterima kasih padaku karena aku adalah wanita yang mampu membangkitkan kembali gairahnya terhadap wanita. Pengakuannya cukup membuatku tercengang, ternyata ia sudah lama kehilangan gairah terhadap istirnya sendiri yang frigid. Yang lebih mengejutkan adalah ia juga ternyata menyukai sesama pria, cinta sejatinya adalah seorang pengusaha kaya raya dan juga ketua parpol besar di negeri ini berinisial AB. Pertemuannya dengan AB berawal ketika ia mengurus tunggakan pajak dari perusahaan AB yang jumlahnya tidak sedikit. Dari jasanya memanipulasi pajak, AB memberi om GT imbalan berlimpah. Dari situ pula mereka mulai saling suka satu sama lain. Keduanya sering kali bertemu di hotel dan berakhir dengan hubungan sesama jenis di kamar. Entah mengapa om GT begitu blak-blakan mengaku padaku sampai menceritakan hal yang paling pribadinya dengan AB seperti misalnya kadang ia menyodomi AB dan kadang sebaliknya, sampai aku agak risih mendengarnya. Ia memperlihatkan padaku fotonya bersama AB sedang berpelukan mesra. Ia berkata bahwa foto itu diambil di Belanda ketika berlibur, di sana mereka serasa bebas mengekspresikan cinta mereka, tidak terkukung seperti di tanah air. Di tengah ceritanya ia menitikkan air mata, ia berkata bahwa ia benar-benar mencintai AB, tapi kondisi sosial dan posisi AB sebagai salah seorang yang berpengaruh di negeri ini tidak memungkinkan untuk meneruskan hubungan mereka lebih jauh sehingga selama ini om GT rela dirinya menjadi kekasih gelap pria dari AB. Hubungan terlarang sesama jenis mereka terus berlangsung tapi dengan sangat hati-hati. Dengan hartanya yang berlimpah, AB menunjang kehidupan om GT sehingga secara ekonomi om GT sangat berkelimpahan hingga sanggup membeli sebuah rumah mewah, gajinya sebagai pegawai negeri golongan 3A seperti tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tunjangan yang diberikan AB ditambah lagi imbalan dari pekerjaan sampingannya menggelapkan pajak. Ceritanya mau tidak mau membuatku tersentuh juga, meskipun cinta sesama jenis yang diharamkan sebagian orang dan terlibat pekerjaan kotor, ternyata mereka pun masih bisa saling mencintai. Aku memeluk om GT dan mengelus kepalanya untuk menghiburnya. Aku bertanya padanya kenapa ia mau berterus terang padaku mengenai hal yang sensitif seperti ini. Ia menjawab bahwa ia butuh tempat untuk mencurahkan perasaannya, dan ia merasa aku cocok untuk itu dan percaya aku bisa jaga rahasia. Aku pun menyanggupinya dan tidak akan mengatakan pada siapapun apa yang kuketahui itu. Ia pun berterima kasih padaku karena hatinya lebih lega setelah curhat. Hari ini sungguh penuh kejutan, ternyata orang yang diam-diam menjadi partner seksku adalah seorang biseks dan kekasih gelap dari seorang figur yang sangat dikenal masyarakat.

Beberapa bulan kemudian aku mendengar berita om GT menghilang dan diburu aparat karena ditetapkan sebagai tersangka penggelapan pajak. Ia tertangkap di Singapura beberapa hari kemudian dan ditahan oleh pihak berwajib. Selama beberapa minggu om GT menjadi bintang di media massa baik cetak maupun elektronik. Hingga akhirnya 1-2 bulan kemudian namanya tidak banyak terdengar lagi di media. Suatu hari sebuah nomor tak dikenal masuk ke hapeku, setelah kuangkat ternyata orang itu adalah om GT, katanya ia kepingin bertemu denganku dan bersetubuh lagi. Tentu saja awalnya aku kaget karena kan katanya dia sedang di penjara, bagaimana mungkin bisa bebas keluar untuk bertemu denganku? Ia menjelaskan padaku bahwa semua itu mudah saja, di negeri ini asalkan ada uang apa sih yang tidak bisa didapat, dengan uangnya ia telah menyuap para petugas yang menjaganya sehingga dapat keluar penjara untuk sesekali refreshing. Selama keluar dari penjara ia selalu mengenakan wig dan kacamata untuk menyamar agar tidak mudah dikenali orang. Di telepon ia kembali curhat padaku bahwa yang menyebabkannya seperti ini adalah seorang pejabat tinggi di kepolisian yang juga pernah menerima sebagian uang haramnya. Rupanya pejabat kepolisian berinisial SD itu juga penyuka sesama jenis dan menaruh hati pada om GT. Tapi om GT yang mencintai AB tidak bisa menerima cinta dari SD, mereka hanya pernah melakukannya sebatas hubungan badan sesama jenis saja, tapi om GT mengaku tidak pernah mencintai SD sedikitpun. Suatu hari setelah melakukan oral seks di kantor SD, ia menyatakan rasa cintanya pada om GT tapi om GT menolaknya sehingga membuat SD tersinggung dan marah. Tak lama kemudian SD terlibat kasus dan dalam penyidikannya ia menyebut nama om GT terlibat dalam mafia pajak. Dari sini lah nama om GT mulai santer diberitakan media hingga akhirnya menjadi tahanan seperti sekarang ini. Begitu dalam cintanya pada AB, sampai di persidangan ia tidak ingin membuat AB terlibat dalam kasus ini, ia selalu menolak jika perbutatan kriminalnya dikait-kaitkan dengan AB. Ia juga berkilah keluar dari penjara bukan bermaksud untuk kabur tapi hanya refreshing saja, karena pak SD pun juga sering keluar dari penjara untuk bertemu keluarga bahkan juga pernah masuk hotel dan membooking pria tampan untuk berkencan dengannya, kabar burung mengatakan bahwa selebritis pria seperti Bertrand Antolin dan Roger Danuarta termasuk di antara yang pernah berkencan dengan SD. Setelah bicara panjang lebar akhirnya om GT menutup pembicaraan dan menyuruhku menunggu di rumah karena ia akan datang. Aku geleng-geleng kepala setelah menutup telepon darinya, wah…wah…benar-benar kacau negeri ini, APA KATA DUNIA!!??

Pemerkosaan Ifa

Tidak seperti biasanya, kali ini tersangka pelaku pemerkosaan beramai2 bukanlah geng pemerkosa itu lagi. Geng pemerkosa masih aktif menjalankan rutinitasnya, setelah menjadikan Hana sebagai sex toy mereka, mereka tampaknya bosan, dan membuang Hana begitu saja di tempat umum. Mereka masih senang menculik wanita muda dan memperkosanyaberamai2. Cerita tentang mereka masih akan dilanjutkan nanti, yang pasti mereka ber10 siap untuk menyiksa dan menggagahi wanita2 yang ada. (ok., langsung)
Ifa tidak sabar menunggu jam 4 sore ini. Rangga akan menjemputnya. Mereka baru saja berpacaran 1 minggu. Rangga, adalah kakak kelas Ifa waktu SMPdulu. Sekarang Rangga sudah kelas 1 SMA. Sedang Ifa, duduk di kelas 3 SMP. Rangga yang masih sering main ke bekas SMPnya itu memang sudah lama menaruh hatikepada Ifa. Berawal dari curi2 pandang, lalu memberanikan diri untuk kenalan, akhirnya mereka resmi berpacaran seminggu yang lalu.

Orang tua Ifa biasa-biasa saja menghadapi kejadian ini. Toh sudah waktu nya juga anak gadis mereka akan berpacaran. Merekajuga tahu kalau Rangga dan Ifa akan pergi nonton sore ini, dan akan melakukan hal2 biasa sepertimakan bareng dan jalan2. Orang tua Ifa sudah menitip pesan, agar mereka pulang sebelum pukul 10 malam.
Waktu yang dinantikan akhirnya tiba. Motor bebek keluaran baru Rangga akhirnya datang menghampiri rumah Ifa. Setelah berbincang2 dan berkenalan dengan orang tua Ifa, Rangga danIfa akhirnya berangkat ke sebuahmall di daerah yang terkenal dengan toko jeansnya di Bandung.
¡°Fa, kita nonton dulu ya, baru pulangnya makan¡*¡± ajak Rangga sesaat sebelum motor melaju.
¡°Terserah deh, yang penting hari ini kita seneng2 kan ?¡± Ifa tampakberseri2.
Sehabis menonton film, mereka pun memutuskan untuk jalan2 sejenak di mall itu. Sekilas memangmereka tampak bahagia, bergandengan tangan malu2 dan bercanda layaknya pasangan biasa. Namun siapa tahu itulah awal petaka bagi mereka berdua.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Masih pagi untuk ukuran malam minggu. Apalagi malam ini masih ramai. Jalan masih padat dipenuhi mobil2 wisatawan lokal yang umumnya berasal dari Jakarta. Tak puas berjalan2 di mall tersebut, mereka meluncur ke sebuah tempat makan di bandung selatan. Sekitar jam 9 malam akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Agar bisa berdua2an di atas motor tanpa terganggu arus lalu lintas yang padat dan riuh rendahnya malam minggu, merekamemutuskan untuk melewati jalan2 kecil yang sepi. Namun siapasangka keputusan ini adalah keputusan yang akan merubah hidup mereka, terutama hidup Ifa.
Pada awalnya jalan yang hanya berjarak 4 km itu biasa2 saja, namun beberapa saat kemudian, 3buah motor mengepung motor Rangga. Sudah jelas ini pasti adalah geng bermotor yang marak di kota bandung. Rangga berusaha kalem dengan mengendarai motor lambat2. dia berharap ada mobil muncul sehingga perhatian para anggota geng motor itu teralihkan.
¡°Eh !! Motor kamu bagus ya ! boleh ga kalo kita ambil !¡± Teriak salah satu pengendara motor.
¡°Wah bawa cewek nih¡* mau indehoi ya ? Boleh dong kita dapet bagian !¡± teriak pengendara yang lain. Total ada 5orang yang mengepung rangga dengan 3 motor. Rangga berharapitu hanya gertak sambal saja. Rangga berusaha tetap tenang sambil melihat ke ujung jalan. Ada angkutan kota sedang berhenti disana. Dia agak tenang karena angkutan kota itu tampaknya akan lama berada disana.
Tiba2 ¡°Duak !!¡± seseorang menendang motor Rangga. Ranggadan Ifa terjatuh dari motor. Malang bagi Ifa, dia kaki kanannyatertimpa motor. Sehingga sulit untuk berdiri. Rangga dengan panic segera bangkit. Dia tidak melihat Angkutan Kota itu lagi. Rangga yang bingung ternyata segera lari menuju arah jalan besar.
¡°RANGGA!!!¡± Ifa berteriak sekuat tenaga memanggil Rangga. Tapi Rangga terus saja berlari.
¡°yah, pacarnya pengecut tuh¡*¡± ledek salah seorang dari mereka.
¡°Woi ! jangan !¡± tiba2 yang lainnyaberteriak. Rupanya seseorang lagimenyingkirkan motor Rangga dan tampak memeluk Ifa dan meraba2 buah dadanya yang kecil dengan kasar. ¡°Tolong !¡± Ifa berteriak.
Walaupun beberapa dari mereka tidak setuju untuk melecehkan Ifa, namun mereka berpikir cepat,daripada ditangkap polisi dan dipukuli warga, mereka melepas sepatu Ifa dan mengikat tangannya dengan tali sepatu tersebut. Salah seorang dari mereka lalu mencopot slayer mereka dan menyumpal mulut Ifa. Ifa pun dipakaikan jaket tudung mereka agar ikatan tangan dan mulutnya yang tersumpal tidak dilihat orang.
Ifa lalu dinaikkan ke salah satu motor mereka dan didempet dari belakang oleh orang lainnya. Jadi mereka tampak seperti naik motor bertiga, dengan Ifa ada di tengah.
Motor2 tersebut melaju dengan kencang menuju sebuah pabrik di daerah Soekarno Hatta, yang tidak berpenghuni dan beroperasilagi. Biasanya di tempat ini merekamemreteli motor jarahan mereka, sekedar untuk dikanibal dengan motor mereka atau untuk menjualsparepartnya.
Disana ada dua orang lainnya yang sedang duduk2 merokok sambil minum dari botol bir murah yang sama.
¡°Eh¡* apaan nih ?¡± mereka kaget waktu lima orang temannya bukannya membawa motor jarahan, malahan membawa cewekABG yang tangannya terikat dan mulutnya tersumpal.
Ketujuh orang itu adalah pemuda2tanggung yang tampaknya berusia 20an awal ataupun baru lulus SMA. Mereka penganggur, kecuali satu yang masih duduk di kelas 3 SMA. Dan mereka bergabung di sebuah geng motor yang terkenal di kota Bandung. Mereka biasanya, demi balapan liar, merampas motor orang lain dan memreteli sparepartnya untuk diuangkan ataupun dikanibal ke motor mereka.
Walaupun kedua orang itu kaget, mereka mengerti dan membuka pintu yang menuju ruangan dalampabrik itu. Mereka membawa Ifa ke sebuah ruangan yang tadinya adalah ruangan mandor. Entah darimana mereka memiliki kunci ruangan tersebut. Kamar itu penuh dengan puntung rokok mereka, sebuah pesawat TV bermerek tidak jelas, satu unit playstation 1 milik mereka dan beberapa kasur tempat mereka biasa tidur2an atau membawa pelacur kesana. Singkat cerita ruangan ini sudah menjadi basecamp mereka.
¡°Gila apa ?!? gw ga mau kalo merkosa anak orang !¡± Tiba2 salah satu dari mereka angkat bicara.
¡°Eh ! Udah kagok. Memek gratis nih !¡± Ifa dipegangi oleh dua orang.Ifa masih berusaha berontak, meracau sekenanya walaupun itu semua tidak berguna. Mereka diam untuk beberapa detik. Ifa berharap mereka sadar dan melepaskannya. Tapi tiba2 lima orang dari mereka segera membuka baju mereka. Ifa kaget dan makin meronta.
¡°SIni lu¡± Seseorang menarik Ifa dan menjatuhkannya di atas kasur itu. Mereka lalu mengelilingi Ifa dan meraba2 buah dadanya dan vagina Ifa. Ifa ngeri dan memberontak sejadi2nya, dia tidak bisa membayangkan dirinya diperkosa 7 orang lelaki. Sementara kedua orang lainnya membuka baju mereka dan mengambil sebuah pisau.
Dengan paksa mereka merobek T shirt dan celana Jeans Ifa. Ifa memakai BH dan celana dalam Putih. ¡°Wih¡* wangi¡* mulus lagi¡*¡± Mereka semakin bernafsu meraba2 badan Ifa dan menciumi badannya. Bahkan Seseorang darimereka berusaha mencupang leher Ifa. Ifa jijik, walaupun mereka tidak dekil dan tidak berbadan bau.
¡°Buka dong sumpelan mulutnya, gw pingin denger dia teriak2, kayak di film2 bokep, ga akan adayang denger dia teriak2 juga kan?¡± Salah satu dari mereka menyuruh temannya membuka sumpalan mulut Ifa.
¡°AAAAH¡*.. TOLONG !!! LEPAS !!!!! ¡° Namun mereka malah memelorotkan celana dalam gadis itu. ¡°Wah kayaknya enak nih memeknya¡± Salah satu dari mereka mulai berjongkok dan menciumi vagina Ifa. ¡°UUUHHHH !!! GA MAU !!! AHH!!!¡± Ifa berusaha memberontak. Tapi orang tersebut makin bernafsu menciumivagina Ifa. Dia bahkan menjilatinyadengan penuh nafsu.
¡°Duh ga tahan nih pengen ngewe,ada yang bawa kondom ga ?¡± tanya seseorang.
¡°GA usah lah¡* langsung aja, keluarin aja di dalem semua¡*.¡± Ifa makin kaget dan makin berontak. ¡°JANGAN !!! GA MAU !!!! LEPASIN !!!!¡± teriaknya sambil mencucurkan air mata.
¡°Lah ribut nih perek abege¡* udahdiem aja, sumpel kontol nih biar ga ribut¡± Salah satu dari mereka berlutut di atas muka Ifa. Dia mencekik Ifa agar Ifa membuka mulutnya. IFa berontak dan terus menutup mulutnya. Beberapa tamparan di pipinya membuatnya tak tahan lagi. Dia membuka mulutnya. Dan kemudian penis itu masuk ke dalam mulutnya.
¡°Awas kalo digigit !¡± Ancam orang yang memaksa Ifa melakukan oral seks tersebut. Dia menggerakan penisnya maju mundur. ¡°Mmmphhh¡* mmmmppphh¡± Ifa bergumam tertahan. Salah seorang dari mereka malah mengeluarkan hape berkamera, dan memfoto2 kegiatan pemerkosaan ini.
¡°Wah enak nih mulutnya¡± ujarnya
¡°Crotin di dalem dong !¡± yang lain memberi semangat. Cukup lama oral seks paksa tersebut berlangsung. Selain harus mengulum penis, vagina Ifa juga dijilati oleh orang kedua. Dia tidak tahan sensasi aneh yang ada dalam tubuhnya.
¡°Ahhh¡*¡± Akhirnya spermanya muncrat di mulut Ifa. ¡°Uhuk¡* Uhuk¡* Ahhh..¡± Ifa terbatuk dan berusaha memuntahkan sperma yang ada di mulutnya. ¡°Nggg¡* Udah¡* lepasin saya¡*.¡± Ifa menangis. Dia takut diperkosa dandirusak masa depannya.
¡°Cengeng nih perek¡* cepetan, perkosa¡*.¡±
Orang pertama membalikkan badan Ifa. Dia memaksa Ifa menungging . ¡°Nih gw dapet perawan nih..¡± yang lainnya hanyatertawa, bahkan ada yang masih meraba2 badan Ifa.
¡°UHHH¡*¡* Arrggghhhhhh¡± Ifa berteriak sejadi2nya ketika penis itu memaksa masuk vagina perawannya. ¡°Buset sempit banget¡*¡± dan orang itu mulai menggerakkan penisnya maju mundur. ¡°Eh buka tuh BH nya¡± dan mereka merobek BH Ifa dengan cepat. ¡°Haha.. toketnya kecil !! Gila ya.. masih kecil dah jadi perek !!¡± buah dada Ifa memang kecil. Tiba2 salah seorang dari mereka menciumi putting Ifa. Salahseorang lagi menahan badan Ifa agar yang lainnya leluasa menyetubuhi dan meraba2 Ifa.
¡°Mulutnya nganggur tuh !¡± Dan tiba2 sudah ada penis yang memaksa masuk ke mulut Ifa. Lehernya kembali dicekik agar penis tersebut bisa leluasa masuk ke dalam mulutnya. ¡°haha.. kayak di film bokep nih !¡± Ejek seseorang.¡°hmmpph¡* Mmmm¡*.¡± Ifa hanya bisa melenguh dan menangis tertahan. Dia sudah tidak berontak lagi. Sudah tidak ada gunanya karena keperawanannyasudah hilang dan dia dalam kondisitelanjang terikat. Tidak bisa kemana2 lagi.
¡°Eh pantatnya nganggur tuh !¡± celetuk salah seorang dari mereka. ¡°MMmmmm!!!! MMmmmm !!!¡±Tiba2 Ifa bergumam tidak jelas. ¡°haha.. pereknya ga mau¡* tapi kita paksa ya neng¡*¡± ledek salah seorang dari mereka.
¡°Gw mau keluar¡± ujar orang yang sedang memperkosa Ifa. Orang itulalu mencengkram pantat Ifa sambil menampar2nya. ¡°Ahhhh¡± Sperma muncrat di vagina Ifa. Darivaginanya menetes cairan percampuran sperma dan darah perawannya. ¡°Wah enak banget nih perek perawan..¡±
:¡±Sini¡± Seseorang yang duduk mengangkat dan memangku Ifa. Tubuh kecil ABG 14 tahun tidak ada apa2nya bagi mereka. Dia berusaha memasukkan penisnya ke lubang vagina Ifa. ¡°uhhh¡*.udah¡*¡*.. sakit¡*.¡± Ifa tetap berusaha berontak. ¡°Daripada ribut, nih lubang pantatnya dipergunain¡± ejek salah seorang dari mereka.
¡°Mmmhhh.. jangan¡*. ¡°Ifa memohon saat seseorang menusuk2 lubang pantatnya dengan jari. ¡°Sakit¡*.¡± Ifa menolak dengan lemasnya. Beberapa saat kemudian, Ifa merasa ada sesuatu yang lebih besar akan memasuki lubang pantatnya. ¡°IHHH!!! JANGAN!!!! AAAHHHH!!!!¡± Ifa kembali berontak saat penis seseorang masuk pelan2 ke dalam lubang pantatnya.
¡°Jangan ada yang minta dia nyepong ya, gw mau liat reaksinya !¡± perintah salah seorang dari mereka sambil mengarahkan kamera hape video kea rah Ifa.
¡°UUUGGGHH!!!! AAAHHHH!!! UDAH ! UDAH!¡± Ifa merengek kesakitan ketika dua buah penis maju mundur di lubang pantat dan vaginanya. Air matanya terus keluar, mukanya merah dan mulutnya terus meracau. Air liur dan sperma yang ada di mulutnyamenetes melalui bibirnya.
¡°Enak banget nih pantatnya perek abege¡± ledek orang yang sedang menyodomi Ifa. ¡°UH !UH! UDAH !!! TOLOOONGG!!! AAARRRGGGHHHH !!!!! UUUHH!!!!¡± Ifa terus meracau. Dia menyeringai menahan sakit di lubang pantat dan vaginanya.
¡°Eh gw pernah liat di bokep, ada yang masukin dua kontol sekaligusdi memek, tar kita cobain ke cewek ini ya !¡± tiba2 seseorang memberi usul lain. ¡°Oke, tapi kita longgarin dulu lubang memeknya ¡°jawab yang lain.
¡°JANGAN !!!! sakit !!!! uuuuuhh¡*.. mmmmmmhhh¡* Augh¡*.. Sakit !!! Udah ! Lepasin! Uuuuh¡*. AAAAAHH¡*¡±Ifa terus merengek tak henti2. ¡°Kita keluar bareng ya¡± ujar orang yang memperkosa Ifa. ¡°Ahhh¡* enak¡*¡± Ifa terkulai lemas ketika kedua batang penis itu dicabut. ¡°Oke, gentian¡±
Ifa lalu disetubuhi dalam posisi misionaris dan seseorang memaksa Ifa mengoral dirinya. ¡°Asik nih perek¡* sering2 apa ya kita kayak gini¡± Rupanya mereka merasakan sensasi liar pemerkosaan, pemaksaan dan penyiksaan. Air mata Ifa sudah kering. Badannya merah2 penuh bekas tamparan dan cupang. ¡°Genjot terus nih ABG sampai pagi¡± salah seorang dari mereka mengejek Ifa sambil memuncratkan spermanya di muka Ifa.
Selesai disetubuhi dalam posisi misionaris, Ifa dipaksa berdiri, walaupun dia lunglai. Lagi2 dia disetubuhi sambil berdiri dan mulutnya pun dipaksa untuk lagi2 menelan sperma. Setelah itu Ifa Disodomi berurutan oleh dua orang. Ifa yang berontak lagi dipegangi dan ikatan tangannya diperkuat. ¡°Udah¡*¡* Mau pulang¡*.. Udah¡*.¡± Ifa merengek seperti anak kecil. Dia tidak tahan lagi diperkosa dan semua lubangnya dipakai secara paksa.
Ifa sedang dalam posisi doggy style, seseorang menggaulinya dari belakang dan Ifa hanya bisa melenguh pelan. ¡°Abis dia crot, kita cobain ya masukin dua kontolsekaligus di lubang memeknya¡± Ifangeri mendengarnya. Dia tidak bisa membayangkan rasa sakit nya.
Setelah sperma orang terakhir keluar, Salah seorang dari merekaduduk dan memangku Ifa. Tetapi Ifa memunggungi orang tersebut. Kaki Ifa direntangkan lebar2. ORang yang duduk itu Memasukkan penisnya ke vagina Ifa. ¡°Uhhh¡*¡± Ifa sudah tidak bisa menghitung lagi kali keberapa vaginanya dimasuki penis. ¡°Eh¡* AARRGGHHHHH!!!!¡± Ifa kaget ketika ada penis lain yang masuk ke vaginanya. Rupanya orang lain berlutut dan memasukkan penisnya dengan paksa ke lubang yang sudah terisi itu.
¡°AAAAHHH !!!! SAKIIIIIIIIITT !!!! MAU ROBEK!!! JANGANN!!!!! ¡° Ifa terus merengek saat lubang vaginanya dimasuki dua penis. ¡°Unnnnggggghhh Unggghhh Aaaaahh..¡± Ifa terus meracau dan berteriak2 tak jelas sepanjang proses itu. Ifa kembali menangis dengan air mata yang kering. ¡°Ampuuuun¡*. UDAH!!¡*.¡± Ifa terus2an merengek dan memohon2 seiring dengan gerakan kedua penis tersebut.
¡°Wih mantap¡* kayak di bokep !¡± komentar yang menonton. ¡°Euuughhhh¡± Ifa berteriak melengking ketika kedua penis itumenyentakkan dirinya pertanda orgasme.
Selanjutnya bisa dibayangkan. Ifa kembali mengalami double penetration. Baik dobel lewat vagina maupun lewat vagina dan pantat. Ifa hanya bisa melenguh dan berteriak setiap prose situ terjadi. Malah kadang2 ketika dia dipaksa melakukan oral seks, dia hanya bisa diam dan menangis.
¡°Dah nih¡* capek¡± kata seseorang dari mereka ¡°Bentar !¡± Ifa sedangmengalami triple penetration sekaligus. Pantat, Vagina, dan mulutnya sibuk menservis penis2 para pemerkosanya. Pantatnya merah penuh bekas tamparan. Matanya sudah sayu dan ada jejak air mata. Mukanya merah dan pasti perasaannya tidak karuan serta mual.
¡°Uhhh,,, Uhh¡*.. ¡°Ifa terus melenguhtak jelas. Tiap penis memasuki vagina, pantat dan mulutnya.
¡°Sini, minum dulu¡±, salah seorang menenggakkan botol bir ke mulut Ifa. Cairan alcohol itu masuk menyiram keronkongan Ifa, sampaiifa tersedak dan batuk.
Setelah puas, ketujuh orang itu lalu memuncratkan sperma mereka di wajah Ifa. Mereka memakai baju lagi dan keluar ruangan, mereka lalu merokok dan minum2. Ifa ditinggalkan sendiri dalam keadaan amburadul. Tubuhnya penuh sperma, lubang2nya juga penuh sperma. Ifa mulai menangis terisak¡*.
TAMAT