Tuesday, July 12, 2011

Pengalaman Dari Bude

Ini adalah salah satu koleksi ku saat CCS dulu yang aku copy paste. Here the story Pengalaman Dari Bude Sejak umur tiga tahun aku sudah tinggal bersama Bude, kakak dari ayah ku yang tinggal di Bekasi. Aku diasuh oleh bude Is (Ismawati lengkapnya) karena bude Is waktu itu sudah lebih 7 tahun menikah belum juga punya keturunan, bahkan sampai saat ini usia ku sudah 34 tahun Bude dan Pakde masih belum diberi keturunan keturunan. Setelah menikah aku tidak lagi tinggabersama bude, aku menempati rumah ku sendiri bersama istri dan anak ku yg masih bayi di Bekasi juga, yang tidak jauh dari rumah bude dan pakde, hal ini aku putuskan karena agar aku tetap bisa menjaga Bude
dan Pakde sebagai balas budi dan berbakti kepada mereka selama mengurus, mendidik, membesarkan dan menyekolahkan ku. Aku ingin berbagi cerita dan pengalaman seks ku yang mungkin bermanfaat untuk para pembaca. Apakah sebagai hiburan belaka atau sebagai bahan pendidikan dalam kehidupan seksual kita semua, oleh karena yang aku rasakan ada kelainan dalam kehidupan seks ku, yakni aku lebih menyukai dan lebih terangsang serta lebih menikmati berhubungan seks dengan wanita yang jauh lebih tua dari ku. Usiaku dengan Bude saat pertama sekali aku mengenal seks cukup jauh lebih kurang 30 tahun bedanya. Kejadian dan pengalaman pertama ku mengenal seks terjadi pada diri ku tanpa aku sadari, kelainan seks ku tumbuh semakin subur bersama bertambahnya usia ku.. Semuanya berawal sejak pertama kali aku yang lugu dan belum pernah mengenal sama sekali apa-apa tentang sek dan kenikmatan tubuh wanita yang kudapati bersama bude ku di usia ku waktu itu 16 tahun. Semua kejadian hubungan seks ku dengan bude yang pertama sekali tanpa disengaja dan tanpa di rencanakan oleh ku maupun bude. Hal itu dapat aku pastikan setelah sekian tahun berlalu. Kejadian bermula pada saat rumah bude yang aku tempati sedang di renovasi untuk dijadikan 2 lantai, maka sudah pasti terjadi pemugaran besar-besaran dari konstruksi rumah lamanya, sehingga yang tadinya kamar di rubah menjadi Ruang TV, yang semula ruang tv dirubah menjadi ruang tamu yang akan dipasangi tangga untuk ke lantai 2 dan kamar tidurku di jebol untuk dijadikan ruang makan, maka selama masa renovasi terpaksa aku selalu tidur di ruang makan dengan kasur busa lipat yang kalau siangnya di disimpan di kamar Bude. Karena satu-satunya kamar yang tidak di bongkar adalah kamar bude, bagi ku tidak masalah karena ini sifatnya sementara. Malam itu hujan deras disertai dengan angin kencang dan pertir yang selalu menggelegar saling menyambar di luar sana. Bude Is sudah tidur di kamarnya, aku juga sudah mulai hampir tertidur kasur busa ku meringkuk dibawah selimut menahan udara dingin yang ditiup angin yang masuk melalui celah-celah jendela dan rongga bangunan yang memang belum selesai dan hanya ditutupi triplek. Pakde hari itu sedang ditugaskan oleh kantor nya ke luar kota, sehingga hanya aku dan bude yang ada di rumah. Para tukang bangunan tidak ada yang menginap. Menjelang tengah malam hujan belum juga reda dan malah semakin lebat. Ditengah aku hampir tertidur aku dikejutkan dengan sebuah tangan lembut mengelus kepala ku dan menyapa ku. "Andy.... mari pindah tidur dikamar Bude saja nak, disini dingin" suara itu aku kenal sekali, adalah bude ku yang selalu memanjakannku dan melindungi ku. Ohya nama ku Andika. "ga apa-apa bude... aku disini aja" rasa kantuk ku membuat malas untuk pindah, bukan hal lain, karena aku memang sejak kecil sudah terbiasa tidur dengan Bude. "Ayo... jangan sok kuat kamu, nanti kalau kamu masuk angin, sakit kamu ga bisa sekolah Bude juga yang repot" paksa budeku sambil terus mengelus kepalaku. Akhirnya aku bangun dari tidur dan membungkuk hendak mengangkat kasur busa ku, namun bude menahan dan menarik tangan ku. "ga usah dibawa di atas aja... Pakde kan ga ada jadi muat tempat tidurnya" aku ikuti perintah Bude dan berjalan disampingnya sembari Bude merangkul kepala ku ke samping dadanya. Walaupun pipi ku menempel di sisi samping payudara kiri bude, tapi saat itu aku tidak ada merasakan apa-apa, dan yang kutahu Bude juga tidak merasakan apa-apa kecuali dengan perasaan melindungi ku. Di dalam kamar aku langsung merebahkan badan di tempat tidur bude yang empuk, karena memang aku sudah ngantuk banget, masih dalam setengah sadar aku lihat Bude juga tidur disamping dengan membelakangi ku, dan kami pun mulai tertidur. Mungkin setelah lebih kurang satu jam aku tidur, terasa oleh ku sebuah selimut tebal menutupi tubuh ku yang kedinginan. Kutahu itu Bude yang melakukannya. Ia dengan kasih sayang dan perhatiannya pada ku menyelimuti aku dengan selimut yang ia pakai. Pada saat itu tidur ku telentang dan oleh karena selimut yang ada tadi tidak begitu besar untuk menutupi tubuh kami berdua, maka bude merubah posisi membalik badan tidur miring merapat kearah samping kanan ku, sehingga selimut yg ada dapat menutupi tubuh kami berdua. Aku tetap memejamkan mata berusaha untuk tidur, yang kurasakan dalam posisi tidur ku telentang, tangan kanan ku tertimpa oleh pangkal paha Bude sebelah kanan yang pada saat bude merubah posisi tidur miring tadi dan sampai saat ini juga tangan ku masih tertimpa paha kanan Bude. Aku tahu keadaan ini tidak sopan, namun aku tidak berani menarik tangan ku karena takut membuat Bude terbangun. Tapi ini bukan mau ku dan tidak aku sengaja, jadi ga masalah fikir ku, dan aku berusaha untuk tidur. Kuperhatikan Bude juga sedang tertidur. Tidak lama kemudian badan bude bergerak memperbaiki posisi tidurnya, nah ini kesempatan ku untuk memindahkan tangan ku dari himpitan paha bude, namun lain yg terjadi.... malah posisi tidur bude yang berubah tadi menyebabkan telapak tanggan ku berada tepat terhipit di selangkangan Bude.... aku menjadi tidak enak, rasa kantuk ku hilang karena takut dianggap tidak sopan. Aku tetap memejamkan mata pura-pura tidur. Tidak ada perasaan aneh, tidak ada perasaan terangsang selama telapak tangan ku berada di himpitan selangkangan bude yang sedikit mengenai bagian atas vaginanya yang masih ditutupi CD dan dasternya. Aku terus berusaha untuk tidur. Tapi tetap tidak mampu oleh karena selalu di hantui rasa takut tidak sopan kepada Bude yang mengasihi dan menyayangi ku ini. Tidak lama kemudian, ditengah ketakutan ku itu, Bude bergerak lagi, tapi kali ini semakin merapatkan tubuhnya ke pada ku dengan posisi tidur tetap miring dan tangan kanannya bergerak menimpa bagian perut ku dan memeluk ku. Aku tahu Bude benar-benar tertidur lelap... namun perubahan posisi tadi membuat telapak tangan ku pas berada di himpitan Vagina Bude dan kaki kanan Budi kini telah menimpa sidikit diatas paha kanan ku.... Malam semakin larut, aku sudah semakin ngantuk, kubiarkan posisi tidur Bude yang memeluk ku dan kaki kanannya menimpa paha kanan ku serta vaginannya menghimpit telapak tangan kanan ku. Aku terus berusaha untuk tidur, namun tiba-tiba aku merasakan telapak tangan kanan ku yang di himpit selangkangan dan vagina bude semakin berat terhimpit dan terasa di tekan-tekan. kulirik bude masih tertidur. Aku biarkan apa yang terjadi. Dorongon himpitan vagina Bude di telapak tangan ku semakin sering, saat ini ditambah dengan gerakan lembut pinggul bude yang menyebabkan jari-jari tangan kanan ku bergerak-gerak di dalam lipatan paha Bude. aku tidak mengerti apa yang terjadi. aku biarkan saja semuanya. Aku lirik bude masih tetap tidur. Apakah bude sedang bermimpi. Tapi aku tahu ini adalah hal yang aneh. Artinya sudah masuk ke bagian yang namanya sek. Pinggul bude terus bergerak-gerak dan bertambah sering sehingga jari-jari tangan ku ikut tergerak-gerak di depan gundukan vagina bude yang menghipit telapak tangan ku, kurasakan hembusan nafas bude agak lebih kencang dari sebelumnya, pelukan tangannya juga kurasakan semakin menguat di pinggang ku. Namun bude masih terlihat tertidur pulas. Dapat aku pastikan Bude sedang bermimpi.... Rasa penasaran ku timbul, dan karena aku yakin bude sedang bermimpi, maka aku beranikan diri ikut menggerakkan jari tanggan ku menggarukgaruk lembut gundukan vagina bude. ini aku lakukan tidak lain karena aku iseng pengen tau apa yang terjadi nantinya, tidak ada dalam benak ku untuk urusan seks. Ternyata gerakan jari tangan ku membuat bude semakin manambah gerakan pingulnya naik turun dan menekan-nekan tangan ku, dan tanpa disadari bude kini menciumi pipi ku bagaikan orang yang sedang berdiuman bibir, lidahnya menjulur bermain di pipi ku. Aku terkejut dengan keadaan ini dan hal ini tentu aku tau apa artinya karena aku sering melihat gaya orang berciuman di film-film di TV, dan akhirnya aku yakin bude sedang bermimpi berciuman Itu yang aku tau. Aku terus memainkan jari ku di vagina bude tapi aku merasakan lembab basah aku tidak tahu apa itu malah aku berfikir bude ngompol tapi fikiran itu berganti dengan keinginan ku untuk merasakan bagaimana rasanya orang berciuman seperti yang di TV itu maka aku palingkan wajah ku ke kakan menghadap bude yang sedang menciumi pipi ku agar bibir ku lah yang di ciumi bude. Berhasil kini bude melumat bibir ku dan menjulur-julurkan lidah nya semula aku diam saja tidak tahu harus apa tapi aku coba mengikuti seperti apa yang bude lakukan dalam mencium, aku pun melakukannya akhirnya kami saling berciuman dan melumat bibir kami dalam keadaan mata keduanya dimeramkan, bedanya bude benar-benar tidur tapi aku pura-pura tidur. Oh.. nikmat juga berciuman rupanya terus terang aku tidak merasakan apa-apa selain enaknya berciuman sementara jari ku juga sudah semakin berani dan lincah menggaruk-garuk vagina bude dan bude sudah semakin bergerak agak gesit, sehingga selimut yang menutupi kedua tubuh kami mulai tersingkap di bagian atas yang tadinya menutupi pundak sampai ke pinggang kami. Ciuman bude dibibir ku terus berlangsung, jari tangan ku juga semakin berani mengelus-elus vagina bude yang sudah lembab, tiba-tiba bude menarik tangan kanannya yang semula memeluk pinggang ku berganti dengan meremas-remas buah dada nya sendiri "ehmmm" Itu suara yang keluar dari mulut bude disela-sela ciumannya di bibir ku. Bude masih dalam keadaan bermimpi aku berpura-pura tidur namun jari tangan ku terus kupermainkan di vagina bude karena lembab aku merasakan jari tengah ku terjepit dibelahan vagina bude. Aku tusuk-tusuk jari itu terus dan bude mengerang agak keras berulang kali sampai-sampai ciumannya di bibir ku terlepas dan terhenti. Dan gerakan pinggul bude juga terhenti aku pun menghentikan permainan jari ku aku tetap memejamkan mata tidak berani melirik dengan ujung mata ku untuk mengetahui apakah bude terbangun karena jari ku tadi terlalu keras menusuk lubang vaginannya. suasana hening. yang terdengar hanya suara hujan diluar sana. Aku rasakan selimut yang sudah tersibak kearah bawah ditata lagi menutupi kedua badan kami sampai sebatas leher. oh. Ternyata bude terbangun. Tapi kenapa dia tetap membiarkan tangan ku di himpit oleh vaginanya, aku terus memejamkan mata seolah-olah sedang tidur, aku takut sekali bude marah dengan ketidak sopanan ku tadi. Tiba-tiba aku semangkin takut begitu tangan bude menarik tangan kanan ku yang di himpit vaginannya. Tapi. Rasa takut itu buyar, jadi deg-degan, karena ternyata tangan ku di bimbing masuk kedalam cd nya. Seperti posisi waktu diluar tadi. Jelas benar jari-jari ku menyentuh langsung bulu-bulu disekitar vagina bude yang sudah basah. Dan bude tidak merubah posisinya, dia Cuma meregangkan sedikit agar tangan ku mudah dimasukkan nya kedalam cd. Aku pun tidak merubah posisi tetap dengan wajah menghadap bude dan tangan ku yang sudah didalam tidak berani aku gerakan agar aku dianggagp benar-benar tidur oleh bude. Perlahan bude mulai menggoyang pinggulnya seperti tadi namun aku tetap diam dan tidak berani menggerakkan jari ku lagi karena aku tahu bude tidak tidur, bude terus menggerakka pingunlnya mencari jari ku agar salah satu masuk ke dalam vaginanya. Terus ia gerakkan pinggulnya dan akhirnya jari tangan ku yang tengah telah menempel di belahan vaginanya tapi aku tetap diam. Gerakan pinggul bude kini di iringi dengan menekannekan jari dan tangan ku, sekarang jari tengah ku sudah terjepit di bibir vagina bude yang basah dan hangat, bude terus menekan-nekannya dan menggoyang pinggulnya.. Fikiran ku melayang membayangkan seperti apa bentuk vagina wanita yang ditutupi bulu-bulunya, saat aku berhayal ada getaran aneh di penis ku, jantung ku bergetar tiba-tiba hayalan ku terganggu dengan elusan halus dibalik celana pendek ku. Itu tangan bude sedang mengelus-elus penis ku, aku yakin itu, oh, rasanya aneh. Dan aku merasakan penis ku semakin membesar, bude terus mengelus-elus penis ku dan semakin membesar, enak rasanya, tapi aku takut bereaksi, aku takut kalau bude tau aku berpura-pura tidur, tapi penis ku semakin bergerak membesar, aku bingung. Tangan ku yang berada di dalam CD bude masih aku biarkan diak kaku namun bude terus mengerakkan pinggulnya dan menekan-nekan dan ouw. Bude membuka kancing celana ku dan menurunkan resliting nya tangan bude masuk ke dalam cd ku.. dan memegang penis ku yang sudah besar dan keras Di elus-elusnya, ohhhh. Enak sekali tapi aku tetap diam kaku membisu, bude terus mengelus penis ku dan kini di menciumi bibir ku yang sedari tadi di hadapannya. "ehm.... " suara Bude mengerang lagi disela-sela ciumannya dibibir ku. Dan tangannya terus mengelus-elus dan meremas remas lembut penis ku, aku ke enakan secara naluri tanpa aku sadari jari ku sudah mulai bergerak dan bermain di bibir vagina bude, "ehm... ehmm" bude terus mengerang dan melumat bibir ku tangannya mengocok penis ku dengan gaya mengepal, menarik keluar dan mendoronya kedalam, nikmat sekali aku rasakan. Tak kalah gesit jari ku kini telah masuk kedalam vagina bude yang basah dan hangat. ku gerak-gerakan agak cepat sambil aku remas-remas terus aku lakukan seperti itu bude ikut menggerakkan pinggulnya kencang dan tiba-tiba bude melepas ciumannya, menekan keras tangan ku yang semakin rapat ke kasur dan "oh....oh... ehm... ah...ah" suara itu keluar halus dari mulut bude sambil badan bude kejang-kejang beberapa kali, bersamaan itu tangannya meremas keras penis ku yang kurasakan agak sedikit ngilu. Lama bude terdiam lemas tidak bergerak dan tangannya pun kini hanya diam memegangi penis ku, aku pun sudah tidak lagi memainkan jari ku lagi, kudiamkan saja, yang kurasakan tangan ku semakin basah, aku tidak tau apa yang terjadi tadi pada bude, aku terus berpura-pura tidur sembari penis ku masih terus mengeras. Perlahan bude melepas cengkraman tangannya dari penis ku dan berpindah masuk ke dalam cdnya menyentuh tangan ku dan menariknya pelan keluar. Di angkat kakinya yang menimpa paha kanan ku, diletakkannya tangan ku di samping dan dibersihkannya dengan ujung dasternya seluruh tangan ku yang basah penis ku yang masih mengeras mumbul di balik selimut. Perlahan kurasakan bude bergerak seperti hendak bangun, tapi selimut yang kami pakai tidak tersibak, apa yang di lakukan bude, kenapa dia tidak mengancing celana pendek ku lagi, bude bergerak masuk kedalam selimut merosot kearah bawah. Dan oh, bude menjangkau karet atas celana dalam ku dan mengeluarkan penis ku dari dalam cd ku, ahh, aku merasakan ada benda lembut basah menempel di penis ku, apa itu, aku terus mencari tau, semakin basah benda itu menempel di penis ku, kubernaikan membuka mata ku dan kudapatit seluruh badan bude berada dibawa selimut, ku perhatikan kepala bude di atas perut ku dan, oh terasa nikmat, sekarang aku tahu apa yang di lakukan bude, yang kurasakan penis ku dimasukkan kedalam mulutnya. Karena aku merasakan ada sentuhan gigi bude tadi seketika aku ingin melompat dari tempat tidur karena takut tapi urung ku lakukan karena serangan nikmat dan enak yang lebih besar kurasakan. Bude mengerakkan kepalanya naik turun kurasakan penis ku keluar masuk mulut bude, nikmat sekali, lebih nikmat dari permainan tangan bude tadi, aku terus menikmatinya. Dan, ohhhh , semakin enak kurasakan, bude semakin mempercepat gerakan kepalanya naik turun. Kedua tangan ku meremas seprai, nikmat yang tiada tara kurasakan di penisku. Kedua kaki ku mengejang, bude mempercepat gerakan sembari meremas-remas penis ku yang tersisa tidak masuk ke mulutnya oh "ohh... ohhh" aku mengerang dan ada yang keluar dari penis ku. Seperti kencing tapi nikmat sekali "oh... ohhhh" aku mengerang lagi sambil kejang-kejang. Air yang keluar itu akhirnya aku tau adalah cairan mani yang semuanya di telan bude. Akhirnya seluruh badan ku lemas dan terkulai perlahan bude merapikan cd ku dan menaikan kembali resliting ku dan mengancing celana ku setelah itu bude kembali ke posisi tidur semula. Berada disamping ku, miring menghadap ku dan kini ia membelai-belai rambut ku , sehingga aku tertidur pulas. Paginya seperti biasa aku bangun jam enam, dan kudapati bude sudah bangun dan berada di kamar mandi. Ada rasa canggung dan tidak enak kepada bude atas apa yang terjadi tadi malam. Aku langsung keluar kamar dan pergi mandi di kamar mandi yang diluar kamar bude. Selesai mandi aku langsung salinan dengan pakaian sekolah dan menuju meja makanuntuk sarapan. Kulihat bude sudah selesai mandi dengan daster tangtopnya dan rambut di balut handuk kecil menuju meja makan menghampiri ku yang sedang makan roti baker sudah menjadi kebiasaan bude setiap pagi ia mencium kening ku...dan kemudian duduk di kursinya untuk ikut sarapan... yang beda hanya pagi ini pakde ga ada untuk sarapan bersama. "Nanti pulang sekolah langsung pulang ya nDI" suara bude memecahkan kekakuan ku yang sedari tadi tunduk. "ia bude..." jawabku pendek dan kaku. "Kamu sakit nDi ?... kok tidak seperti biasa..." Tanya bude seolah-olah tidak ada kejadian yang luar biasa tadi malam. "ga . bude ... " jawab ku pendek. "kamu minum telur ayam setengah matang ya... biar badan kamu segar" sembari bangkit dari kursinya dan menuju dapur. Setelah sarapan aku pamit berangkat sekolah.. seperti biasa aku mencium tangan bude, tapi kali ini bude menambah memeluk ku dan meletakkan wajah ku di belahan dadanya. Ia peluk aku erat-erat.. dan yang kurasakan adalah perlindungan dari seorang ibu kepada anaknya. Akupun berangkat sekolah. Malam pun tiba, aku matikan televise yang kotonton sedari tadi, kemudian aku beranjak ke kamar bude untuk mengambil kasur busa ku. Ku ketok pintu kamar bude dan aku minta ijin untuk masuk ambil kasur. Bude mempersilahkan aku masuk dan pintu kamar ku buka. Setibanya di kamar kulihat bude sedang tiduran sambil nonton tv dikamarnya. "Andi.... Kamu tidur sama bude aja lagi malam ini.. pakde blm pulang kok" perintah bude pada ku. "udah sini kamu langsung tidur disini nemani bude" Belum sempat aku menjawab bude sudah langsung memberi perintah lagi Dan aku pun menuju ketempat tidur bude merebahkan badan ku di posisi yang semalam aku tidur, tapi kali ini aku sangat kaku tidak seperti biasanya, sebelum kejadian semalam aku selalu keluar masuk kamar bude dan tiduran di kasur bude karena aku memang sejak dari kecil tinggal sama bude jadi sudah seperti anaknya saja. Aku berusaha tenang, kumiringkan tidur ku menghadap bude yang sedang bersandar di tempat tidur sambil nonton tv. Sesekali bude membelai rambut ku. Bude mematikan pesawat televisi yang ia tonton tadi, dan tidur disebelah ku dengan menghadap ke arah ku sehingga kami berhadapan dan bude membuka pembicaraan. "Andi... kamu sudah punya pacar di sekolah.." "Ah... bude... nanya gituan... malu ah...." Jawab ku sambil memandang kearah bude.. "loh... kenapa mesti malu sama bude... " "ga tau ah.. bude... andi ga tau yang namanya pacaran kayak apa.." "Bagus ... anak bude pinter.." "Kok pinter ... bude" "ya ..pinter.. berarti sekolahnya bener.... Gitu maksud bude..." "oh...." jawab ku pendek. "ya sudah... sekarang kita tidur yuk.... " "ya .. bude..." jawab ku lagi kemudian bude menarik selimut lagi menutupi kedua kaki kami sampai se perut. "Sini nak... deket .....bude kangen pengen peluk kamu seperti dulu" pinta bude. Aku tidak menjawab dan tidak juga bergerak mendekat aku terbayang kejadian semalam aku takut dan ragu tapi malah bude yang merapatkan badannya ke tubuh ku, tangannya memelukku dan wajah kami saling berhadapan sangat dekat mungkin berjarak sejengkal aku mencium aroma wangi sampo rambut bude yang tergerai dan jelas sekali aku melihat belahan buah dada bude dari balik daster tengtopnya. Sepertinya bude tidak pakai bra. Tapi itu tidak membuat ku tergoda aku pejamkan mata ku. Tangan bude memeluk ku mengelus-elus punggung ku. "Andy... kamu pernah mimpi basah nak..." Tanya bude dengan suara lembut dihadapan ku. Aku membukakan mata dan menatap dengan mengerutkan kening tanda aku tidak mengerti apa maksud pertanyaan bude. "Mimpi basah itu mimpi dimana Andi mengeluarkan cairan kentel dari tempat pipis tapi waktu mimpi Andy tidak tau... paginya Andy tau kalau Andy mimpi basah..." bude menjelaskan apa yang dia maksud. Akhirnya aku baru paham maksud pertanyaannya. "Andy ga pernah begitu bude..." jawab ku lugu yang disambut dengan senyum oleh bude ku. Senyumnya penuh arti, dia tau aku berbohong soal itu Tangan bude yang mengelus-elus punggung ku, dipindahkannya ke paha ku dan menarik pahaku sembari bude memasukkan kakinya di sela-sela paha ku, seperti orang sedang memeluk guling tapi ini bude menjadikan kaki kiri ku sebagai guling, aku menurut saja apa yang dia lakukan tapi saat posisi masing-masing kaki kami sudah saling menimpa aku merasakan penis ku tertempel di gundukan vagina bude, berdesir darah ku aku membayangkan semalam tangan ku yang menyentuh vagina bude, kini penis ku yang menyentuh. Tanpa menghiraukan apa yang ku fikirkan dan bagaimana posisi tidur kami, bude melanjutkan pembicaraannya. "Andy pernah ciuman dengan wanita...." Tanya bude dan aku terkejut dengan pertanyaan itu karena terbayang semalam aku berciuman dengan bude. Aku bingung menjawabnya. "loh.. kok diam nDy. pernah ga...." Aku tidak menjawab dan takut untuk menjawab. "semalam Andy mempi ciuman gak...." Pertanyaan bude kali ini bagaikan suara petir yang menggelegar seperti semalam itu... dan aku menjawab terbata-bata.... "e.. u.. bu...." Belum sempat aku menjawab dengan keraguan ku... Bibir ku langsung di sumbat dengan ciuman oleh bibir bude, aku diam tidak membalas ciuaman bude kemudian bude melepas dan menjauhkan bibirnya dari bibir ku dan berkata... "kenapa Andy ga balas ciuman bude seperti semalam" tanyanya menggodaku. "Bude.. Andy minta...ep" bibir ku di sambar lagi oleh bude dengan ciuman dan melumat bibir bawah ku.. Aku pun mulai bereaksi membalasnya. Akhirnya kami saling berciuman dengan rakusnya cukup lama. Tangan bude mengelus-elus rambut belakang ku dan mulai menggerak-gerakkan pinggulnya menempelkan vaginanya. "Andy suka apa yang kita lakukan semalam..." Tanya bude pada ku dengan "iya bude...." jawab ku pendek. "yang mana yang Andy suka sayang" Tanya bude lagi. "Semuanya bude... Andy suka banget yang pipis bude.." jawab ku lugu "oh.. itu namanya orgasme sayang.. dan itu namanya permainan sex oral" jelas bude "Andy pengen lagi" tanyanya menggoda... Tapi aku tidak menjawab dan bude pun tidak bertanya lagi, dia langsung mendaratkan ciumannya lagi dibibir ku dan kami berciuman lembut dan sangat mesra. Kami saling bergantian melumat bibir dan saling menjulurkan lidah. Walaupun aku masih lugu dan baru pertama kali, tapi naluri seks akan timbul dengan sendirinya. Selama kami berciuman bude terus mengesek-gesek vaginannya di depan penis ku, aku semakin terangsang. Permainan di rubah bude, sembari berciuman bude melepas himpitan kakinya dari kaki ku dan merenggangkan sedikit badannya.. kemudian tangannya yang untuk memeluk ku menggapai tangan kiri ku dan ditempelkannya di buah dadanya yang masih tertutup daster. Tangan ku menempel di gundukan buah dada yang besar dan agak keras kenyal, ternyata bude tidak pakai bra. Bude memindahkan ciumannya ke daun telinga ku dan berbisik. "Remes mimik bude sayang...." Bisiknya, aku langsung meremas-remas lembut kedua buah dadanya. Bude kembali menyambar bibir ku lagi.. aku terus meremas-remas buah dadanya, seraya kurasakan tangan bude telah masuk kedalam cd ku dengan mudah dan cepat, di usap-usapnya penis ku seperti semalam, aku semakin terangsang, penis ku semakin membesar, kurasakan lebih nikmat malam ini dari pada semalam mungkin karena malam ini semuanya terjadi dengan kesadaran dan tanpa rasa takut karena sesuatu etika atau norma-norma. Tanpa aku sadari aku mengerang dan melepaskan ciuman ku dan berkata. "oh bu de Andy enak bude ahhh ohh bude Andy seperti mau pipis ohhh" mendengar erangan ku bude sedikit mengendokan remasannya tangannya pada penis ku dan memperlambat gerakannya. Dan berkata."Andy jangan pipis dulu sayang kita baru mulai masih banyak yang harus Andy nikmati " Aku tidak mengomentari, aku pasrah mengikuti apa mau bude ku aja dan kini bude melepas genggaman tangannya dipenis ku dan tangannya beralih melepas tali dasternya dan melorotkannya ke bawah perut maka kedua buah dadanya kini terpampang jelas di hadapan ku, putih, besar dengan putting yang tidak terlalu hitam maklum karena bude belum pernah menyusui bayi tanpa diminta aku langsung kembali meraba dan meremas buah dada bude. "Andy mimik di sini sayang " pinta bude sembari memegang buah dadanya yang kanan. Dan aku langsung merapatkan bibir ku keputing susu bude dan kuisap-isap, oh, ternyata nikmat juga menghisap buah dada wanita ada aliran darah yang membuat ku begitu terangsang saat menghisap-hisap putting susu bude "Jangan hanya dihisap nDy. digigit-gigit dikit sayang " pinta bude Dan aku mulai mengigit putingnya.. bude pun kembali mengocok penis ku "emmm ahhhh.enak sekali sayang, kamu pinter mimik nya nak" celetuk bude. Aku semangkin semangat menyedot dan meremas-remas buah dada bude. "Andy...pegang pipis bude seperti semalam sayang" Aku ikuti lagi perintah bude dengan meraih vagina nya dan ternyata bude tidak memakai cd juga, aku dengan mudah memainkan jari ku di vagina bude dan dengan cepat jari tengah ku sudah masuk ke vagina bude dan kutekan-tekan sambil permainkan jari ku. "Iya..sayang enak sekali itu... kamu pinter sayang.... oh... enak nDy... terus kan...ehhh oahh.." aku terus menggerakkan jari ku keluar masuk vagina bude yang sudah basah itu "ohhhh.. nDy...enak sekali sayang...kamu pinter..." Dan aku juga ke enakan dengan kocokan tangan bude di penis ku "ahh... Andy juga enak dipegangi bude....ohh.." Perlahan bude merubah posisinya telentang aku terus mengikuti gerakan bude sambil tetap menyiumi dan menghisap buah dadanya secara bergantian dan tangan ku juga tetap di vagina bude. "Andy..buka kan daster bude sayang... telanjangi bude nak..." aku turuti lagi permintaan bude .. Aku bangkit dan turun ke bagian kaki bude yang sedang telentang. Dan kutarik kearah kaki dasternya kini bude telah telanjang bulat di hadapan ku. Bude memperhatikan aku yang dalam posisi bertumit dibawa kakinya sedang memandangi bagian selangkangan nya. Dan bude perlahan membuka kedua kakinya sembari menekukkan sedikit kini terpampang jelas vagina bude yang selama ini hanya tangan ku yang menikmatinya. "Andy... ciumi dan jilati mimik bude sayang." Aku bingung bagaimana caranya.. tapi naluri ku telah mendorong badan ku membungkuk dan merapatkan muka ku keselangkangan bude dan kini bibir ku telah menyentuh bibir vagina bude dan kucium-ciumi seperti aku menciumi bibir bude. "ya... oh... Andy.... enak sekali oh.... Ahh terus sayang....eeehmm masukkan lidah Andy kedalam sayang" Aku ikuti lagi permintaan bude kini lidah ku kupaksakan untuk kumasukkan kedalam vagina bude sedalam-dalamnya. "ya...sayang...ohhhm ....hemm...oh... enak itu sayang...ohh..." Aku semakin bersemangat memainkan lidah ku didalam vagina bude begitu mendengar erangan bude yang tidak putus-putus.... "Andy... jilati ini sayang.. seperti kamu jilati es krim nak...." pinta bude sembari menunjuk kea rah klistorinya.. Kujulurkan lidah ku dan kujilati klistory bude. "Ohhhh yah.... Enak... nak....." bude sedikit berteriak begitu aku menjilati klistorynya Ternyata bude sangat menikmati jilatan ku sampai-sampai ia tidak sadar berteriak aku jilati dengan ganas nya bude semakin berteriak ke enakan... "Andy.. enak...sayang ohhhhh... ampunn oh...." Tangan bude meraih kepala ku dan memegang rambut ku... kepala ku di gerak-gerakannya menekan vaginannya mengikuti irama jilatan ku pada klistorynya. Akhirnya bude bangkit dan meraih badan ku.. menarik ku untuk tidur di sebelahnya bude bangun dan menciumi bibir ku dengan posisi bude di atas tapi tidak lama bude menciumi bibir ku Diraihnya T-Shirt ku dan ditarinya ke atas untuk dilepas setelah itu bude kembali menciumi bibir ku sambil memegangi penis ku yang tidur telentang di bawahnya kemudian ia bangkit dan merubah posisi agak kebawah dan melorotkan celana pendek ku beserta cd ku sekalian kini aku juga sudah telanjang bulat. Bude langsung menyambar burung ku yang sudah mengeras dengan mulutnya , dikulum nya dengan rakus.. sambil berjongkok disamping ku...aku berfikir berarti semalam dibawah selimut seperti ini yang dilakukannya pada ku... "Ohh.. bude.... andy enak bude...." "Ya sayang... bude akan memberikan lagi yang paling enak untuk Andy...sabar ya sayang" "bude...auhhh ahh ... lagi...bude....enak....ohhhh.. " Tanpa diminta aku menggapai buah dada bude yang menggantung dalam posisi bude berjongkok menghisap hisap penis ku, aku remas-remas kedua buah dadanya bergantian. Penis ku sudah sangat mengeras dan aku rasakan aku seperti orang kesetrum, sebentar-sebentar ada kejutan di penis ku ternyata bude menghisap sampil menarik kearah atas. "yahhh ohhhhh Bude... enak yang itu...oahhhh " belum selesai aku mengerang-erang bude merubah posisi nya dan langsung mengangkangi ku dengan vaginanya tepat diatas penisku dan kini di tempelinnya penis ku dengan vaginanya dan ia berkata. "Andy... nanti bude kasih yang paling enak buat anak bude yang tersayang ini ya...." "Iya ...bude tapi diapain bude" "pipis Andy akan bude masukin di pipis bude. Andy mau" semabari berkomunikasi bude terus menempelkan dan menggesek-gesekkan vaginanya ke penisku. "tapi ga apa-apa bude..." "tidak sayang... nanti kalau andy pengen pipis... pipis lah didalam pipis bude... tapi andy bilang ya...ke bude kalau mau pipis..." "Iya bude. andy mau, pasti enak pipisnya kayak semalam ya bude.." "Iya sayang, sekarang pejamkan mata Andy..." Bude pun memegang batang penisku dan diarahkannya ke tengah bibir vaginannya. "Andy. ini bude masukin punya Andy, apa rasanya ? " aku rasakan hangat kepala penisku masuk kedalam vagina bude.. "Angat, bude tapi enak banget, enak banget bude... ahh" Batang penis ku sudah mulai masuk perlahan dan kini masuk semuanya. Bude membenamkan seluruh batang penis ku kedalam vaginanya, enak sekali hangat yang kurasakan dan bude mulai menggerakkan pinggulnya semabari terus menekan masuk penis ku di vaginannya. Aku merasakan seperti ada yang bergesekan dan menghisap-hisap. Nikmat sekali. "Enak sayang" "Ya... bude...heeemm uhhhh ahhhh enak sekali....bude...." "Bude juga enak Sayang.....ini.... ohahh yahhhh enak.....pipis kamu nDy...ohhh" Bude terus merapatkan dan menggoyang pinggulnya maju mundur dan berputar. "Andy...bude ... enak sekali...sayang.... Remes...mimik bude nak...." Aku langsung menyambar kedua buah dada yang besar dan kencang itu dengan kedua tangan ku. Bude semangkin mempercepat gerakan pantatnya maju mundur. "Bude.... Enak nDy ... ahhhh ....auhhh ahhhhh .....enak sekali... sayang.... Oh,,,," "Andy juga bude... oh ah...., Andy pengen mimik bude..." Bude pun menarik badan ku agar aku bias mimi menghisap buah dadanya. Aku lahap kedua buah dadanya yang menggantung. Indah sekali, bulat besar.Putih dan empuk, aku nikmati terus susu yang besar itu. "Bude...auhhh ahhhhhh Andy pengen pipis..... ah..... yahhhh ouhhh bude... " "Bude juga sayang...bude pengen pipis.... Hemmmah...ohhhh ouhh" Bude mempercepat gerakan maju mundur pantatnya, penis ku terasa seperti di pelintir didalam vaginannya. "Bude...andy ....pi...ohhhh hemmmm auhhh ahh bude.... Enak.... Auh,....ah,,,," "Sayang...... bude juga.... Andy... tahan.... Pipisnya sebentar.. ouhhh .... Bude,,,,, hampir.... Pipis juga...yauhh uhhh " Gerakan pinggul bude semakin cepat maju dan mundur, aku terus memeluk nya sambil memangku bude, sesekali ku sesesapkan muka ku di belahan buah dadanya sembari merasakan nikmatnya penis ku didalam vagina bude yang hangat dan emouk itu. "Sekarang bude....hemmmm ahmmmm Andy pipiss oohhh budeeeeee ahhhhhh" "Ya...nak... pipis lah... uwuuuu ahhh Bude... juga....pipis... ouhhhh hemmmm " "bude.... enak sekali pipisnya ...ahhh.... bude.... heghhhh ahhhh andy enak... bude ahhhhhh...." "ya.... Nak.... Ohhh hemm ouhhh bude juga .....ahhh enak ahhhh ..." "Yang banyak pipis nya nak.... Ahhh uhhh" "ini bude goyang terus.... Bude bikin andy enak uuuuhhh ahhh " Gerakan bude semakin dasyat dan aku juga sudah tidak konsentrasi dan tidak bisa lagi menyedot buah dadanya, aku memeluk rapat tubuh bude dan nikmat sekali. Ohhhhh Cukup lama bude membikin aku orgasme di vaginanya, sampai akhirnya aku jatuh tertidur di ikuti dengan badan bude menimpa ku dari atas. Entah apa yang terjadi selanjutnya yang jelas kami berdua tertidur dalam keadaan telanjang bula. Paginya Bude membangunkan ku untuk mandi, kudapatkan bude sudah mandi dan berganti pakaian dengan menggunakan daster lengan pendek setumit. Sepulang dari sekolah seperti biasanya aku langsung berganti pakaian dan menuju ke meja makan untuk makan siang. Keadaan rumah bude yang masih berantakan karena sedang renovasi tidak menyebabkan selera makan ku hilang, karena hal ini telah berlangsung sebulan. Sayur lodeh dan ikan mas goreng menambah selera makan ku. Selesai makan dan mencuci piring, aku langsung melirik sofa yang ada di depan pesawat televisi, kurebahkan badan ku dan kunyalakan TV, seperti biasa program musik yang aku cari. Bude keluar dari kamarnya dan menghampiri ku yang tiduran di sofa, aku bangkit dan hendak memberikan tempat untuk bude duduk di sofa, namun baru setengah badan ku terangkat bude langsung duduk disisi sofa yang semula kujadikan sandaran kepalaku pada waktu tiduran tadi, kemudian badan ku ditarik bude untuk tiduran lagi otomatis aku tertidur dengan kepala diatas paha bude. "sudah.. tiduran lagi di pangkuan bude.." "Bagaimana hari ini sekolah kamu nDy..." Tanya bude.. "Biasa aja Bude... enggak ada apa-apa" jawab ku dengan mata terus tertuju ke tv. "Kamu bias konsentrasikan di sekolah" tanya bude lagi sembari mengelus kening ku. "Iya .. Bude.. bisa.." "Kamu enggak ngelamun apa yang terjadi semalam kan .." bude memastikan jawaban ku. "Tapi bude..pipis Andy terasa nyut-nyut terus.. seperti ngilu.." aku melihat ke bude . "Iya.. nak.. itu karena pipis kamu baru pertama sekali di jepit pipis wanita.." jelas bude. "Tapi.. tidak apa-apa bude.." tanya ku lugu dan jujur. "Tidak sayang.... 1 - 2 hari juga sudah tidak nyut-nyut lagi.." jawab bude. "Tapi kalau pipis kamu sudah sering di masukin ke pipis bude udah tidak nyut-nyut lagi setelah itu.." jelas bude dengan rinci. Sementara aku terus melihat kearah bude dan sesekali melihat ke arah buah dadanya yang besar tepat di depan wajah ku. "apa yang kamu rasakan nak.. sewaktu pipis kamu ada didalam pipis bude tadi malam" "Pertama rasanya hangat aja bude.." jawab ku pendek "Terus.." tanya bude penasaran. "Ya enak bude.." "enaknya seperti apa nDy... Cerita dong ke bude" "Andy dapat pipisnya enak sekali bude... terus pipis andy seperti di hisap. Andy pengen lagi bude.." pinta ku sembari memegangi buah dada bude. "iya..pasti nanti bude kasih lagi tapi kamu jangan pegang mimik bude disini ntar ada tukang yang lihat" jawab bude sembari menarik tangan ku dari dadanya. "nanti bude kasih lagi dengan gaya yang lain ya ..nak.." lanjut bude. "gaya seperti apa bude.." tanya ku penasaran. "nah.. gini ... Pakde sekarang kan dah di kantor sudah kembali dari luar kota" "pasti nanti malam pakde akan minta pipisnya dimasukin ke pipis bude" lanjutnya. "andy ngintip dari jendela untuk belajar gayanya ya..." "terus bude.." tanya ku tidak mengerti. "ya.. terus nanti Andy masukin pipis andy seperti yang pakde lakukan.." "oh.. terus kapan Andy masukinnya kayak pakde..." Pinta ku "kita lihat aja.. apa besoknya apa kapan..." "tapi sekarang andy kepengen bude...." rayu ku.. "hus.... sekarang kan banyak tukang... Nanti mereka lihat bahaya" "Ah..bude... giliran Andy mau pipis enak.. bude tidak boleh.." rayu ku memelas. Entah mengapa aku sudah mulai ketagihan untuk urusan ini, mungkin karena enak dan hal ini baru bagi ku.. jadi maklum masih seneng-senengnya. "Sayang.. banyak orang.. banyak tukang yang lagi kerja.."bujuk bude ku. "Bude. Andy pengen lihat ini. Andy punya sudah gede" kupegang penis ku dari balik celana pendek ku. Bude melirik kearah penisku.. "Ayolah bude... sebentar aja pasti Andy cepet pipis kok" pinta ku memelas sambil menggoyang-goyang tangan bude ku yang terdiam mengerutkan keningnya. Mungkin bude memikirkan sesuatu. mungkin tempatnya dimana kalau di kamar takut tukang melihat saat naik-naik atau kerja, ruang lain tidak ada yang tertutup rapat. "Bude. mau bude.ayolah bude..."pintaku memelas. Mungkin bude kasihan juga melihat aku yang sudah merengek memohon pada nya, akhirnya dia memberi saran kepada ku. "iya sayang.. bude akan kasih andy pipis yang enak siang ini..tapi tidak dimasukin kedalam pipis bude ya.. nak.." pintanya pada ku. "iya ..terserah bude aja..yang penting Andy pipis enak.." "dan tapi.. andy tidak boleh keluarin suara seperti tadi malam ya..." "iya..bude.. sekarang.. di mana bude.." tanya ku menyerang tidak sabar dan kesenangan seperti anak kecil mendapatkan hadiah mainan baru. "didalam kamar mandi yang di kamar bude... Andy masuk duluan.. nanti bude nyusul" Kemudian aku bangun dari pangkuannya dan langsung menuju ke kamar bude. sambil menunggu bude dating aku duduk dipinggiran tempat tidur dan menyalakan televisi, tidak lama berselang sekitar 10 menit bude masuk dan langsung mengunci kamarnya setelah memeriksa keberadaan tukang yang sedang kerja di lantai atas. Kulihat bude masuk dan langsung kusamperi, bude meraih kepala ku dan meranggkul ku dari samping (tinggi saat itu sepundak bude), membimbingku masuk ke kamar mandinya. Setelah didadalam bude langsung duduk di pinggiran Bad Tub, diraihnya pinggangku yang masih berdiri disisinya, dihadapkannya badan ku ke arahnya sehingga wajahnya tepat didepan perut ku. Bude langsung membuka kancing cenala ku dan melorotkan kebawah berikut cd ku. "Ayo... anak manja... bude buat kamu pipis yang paling enak ya" bisik bude sembari mengelus-elus penis ku yang sudah mulai menegang. "andy pengen mimik susu bude" pinta ku, bude tersenyum dan melepaskan kedua tangannya dari penis ku, kemudian membuka kancing depan dasternya sebatas perut, selanjutnya tangannya kearah belakang melepas pengait branya sambil berkata.. "Anak bude sekarang sudah berani banyak mintanya ya" Bersamaan bude nyeletuk menggoda ku tanggannya juga berpindah menurunkan bra hitam yang sudah mengendor turun kebawa perutnya dan dibiarkannya berada disitu. "Andy suka bude.... habisnya enak sih mimik susu bude" jawabku seenaknya dan kedua tangan ku langsung menempel ke buah dada bude yang besar, indah gempal dan putih mulus kuremas-remas dan kumainkan puting susunya bude merem melek kubuat dan bude telah kembali mengeluselus penis ku dengan kedua tangannya. "ayo.. mimik sayang... janjinya kan tidak lama-lama.." Kuturuti perintah bude, kubungkukkan badan ku dengan muka kuarahkan ke buah dada bude, kuangkat dengan tompangan tangan ku buah dada bude yang kiri, kuisap puting susunya, ku gigit-gigit seperti semalam kemudian bibir ku pindah ke susu bude yang kanan, ku emut-emut dan ku gigitgigit, agak kurang leluasa aku nyusu di buah dada bude karena tangan bude terus mempermainkan penis ku yang sudah membesar. Bude tahu aku kesulitan kemudian bude merebahkan sedikit badannya untuk bersandar di tampungan air kloset yang ada dibelakangnya. Sekarang aku lebih leluasa bermain dengan buah dada bude, bude pun kini leluasa meremas dan mengcok maju mundur penis ku. Bude merem melek dan mendesis serta mengerang lembut, aku pun ikut mengerang. "Bude ... susu bude besar sekali...." komentar ku sambil terus meremas-remas buah dada bude. "iya sayang. mimik lah terus" sambut bude "Andy boleh kok, kapan saja mimik susu bude sayang" penis ku terus di kocok bude.... dan aku juga tidak henti-hentinya menghisap-hisap dan menggigit-gigit puting susu bude yang kiri dan yang kanan. "Auhhh bude.... andy...enak bude... " "ini bude kasih enak lagi, anak manja bude" didorongnya badan ku dan bude merubah posisi duduknya dari bersandar ke posisi sedikit membungkuk dan langsung menyambar penis ku dengan mulutnya dan ahhhhh penis ku di kulum nya. "aduh.... bude, enak bude, oh oh..." Aku keenakan karena bude sudah mengocok penis ku dengan rongga mulutnya keluar masuk ke penis ku. "enak sekali bude, andy seneng..." "emm hemmm emmmm " itu suara yang keluar dari mulut bude yang tersumpal penis ku yang artinya mengiya kan komentar ku tadi. Bude terus mengulum keluar masuk penis ku dengan mulutnya. "Bude... andy pengen pipis disini" pinta ku sambil mengulurkan tangan ku memegang selangkangan bude... yang maksudnya aku pengen barang ku di masukin di vagina bude. Bude seketika melepas kulumannya dan berkata, "jangan sayang .... nanti ada bekas pipis kamu didalam pakde tau kita bisa berabe" "Kalau gitu andi pegang aja, ya bude.... boleh ya...." bude tidak menjawab tapi ia langsung bangkit dari duduknya, menarik dasternya dan meraih cd nya kemudia melorotkannya sampai kebawah sambil membungkuk. Aku perhatikan buah dada bude bergayut-gayut saat bergerak tadi membuka celana dalamnya. Kemudian bude berpindah posisi berputar berdiri dibelakang ku. Digapainya tangan kananku digiringnya keselakangannya dan di tempelkannya tangan ku di vaginanya. aku mengerti maksud bude, yakni agar aku memegang bermain dengan jari ku di vaginannya sekaligus memenuhi permintaanku tadi. Dan akupun dengan cekatan mengelus-elus vagina bude dengan ke empat jari tangan ku, bude pun telah menghepal penis ku yang masih berdiri dari arah belakang dengan tangan kanannya dan sedikit membungkuk sehingga nafasnya menyembur terasa di leherku. Bude mengepal penis ku dengan telapak tangannya dan mengocoknya, aku rasakan gaya tangan yang seperti ini lebih enak ketimbang yang dari arah depan. "ouww ohhh bude.. enak kayak gini ...ya...ahhh bude.." celoteh ku.. "ya...sayang... kan bude janji akan kasih pipis yang enak... buat andy...." "bude... ahhhh ohhh lagi itu bude.... ouhhh .." nikmat sekali aku rasakan barang ku di kocok dengan telapak tangan bude yang halus. Tangan ku yang di vagina bude semakin liar bergerilya dan kumasukkan jari tengah ku ke dalam vagina bude yang sudah mulai membasah kemudian kutarik keluar dan ku tempelkan ke klistory nya yang ia suruh jilat semalam. "sayang.... ahhh ahhh andy...ahhh.... yahhh ahhhh bude jadi ikutan enak nak...ohhh...ahhh" "andy seneng bude... oohhh ohhh andy juga enak sekali bude.... ouhhh ya... itu bude.... enak bude remas yang ujung bude.... aouhhh yahhh ya... itu bude..." Aku memberitahu bude bagian kepala penis ku yang enak saat bude gerakkan tangan bude kedepan dan saat masuk lagi kedalam. "ahhh ahhhh ahhh bude... andy pipis.... auhhh ahhhh bud..." Disela erangan ku yang hampir klimaks bude merapatkan badannya dipunggungnya dan tangan kirinya memalingkan wajah ku ke kanan dimana wajah bude berada dan melumat bibir ku sembari mempercepat kocokan tangannya di penis ku cepat sekali aku berdiri kejang-kejang. Ohhh air mani ku muncrat berulang kali dari penis ku di ikuti kejang-kejang badan ku. Ohhhh nikmat sekali bude mengocok barang ku bude terus mengocok barang ku yang hampir selesai memuncratkan air mani dari dalamnya. Dan akhirnya bude pun memperlambat dan perlahan berhenti mengocok barang ku bersamaan badan ku lunglai lemas bersandar di dada bude yang berdiri dibelakang ku. Kemudian kupandangi wajah bude dengan mendongakkan kepalaku sedikit kebelakang. Bude tersenyum seneng melihat ku puas. Tangan ku masih menempel di vagina bude yang sudah basah tapi bude belum pipis fikir ku, aku gerak-gerak kan jari ku di vaginan bude yang tadi terhenti sejenak karena aku mencapai puncak orgasme. Bude masih memeluk ku dari belakan menjaga lunglai badan ku. Kemudian bude menarik badan ku melangkah kearah belakang dan bersandar di dinding, badan ku di putar menghadap bude kemudian dengan lembut bude menekan kedua pundak ku ke bawah dan berkata. "Jilat pipis bude nak... biar bude pipis juga...." Aku langsung berjongkok, bude mengangkat dasternya dan melepaskannya dari arah kepal kini bude telanjang bulat kulihat dari posisi jongkok ku kedua buah dada bude indah sekali tergantung di tubuh bude yang sintal dan tinggi. Setelah bajunya tanggal semua kemudian bude mengangkat kaki kanannya dan di tumpangkannya di atas dudukan kloset yang tertutup. Maka aku yang sudah berjongkok di hadapan bude jelas sekali melihat vagina bude yang merekah terbuka, putih bersih dan mulus tanpa kerut. Ku julurkan lidah ku ke arah klistrori bude seperti yang diajarkan semalam. Begitu ujung lidah ku menyentuh klistorinya badan bude sedikit tersentak. Kujilai-jilati dengan lembut dan sembari aku tekan lidah ku merapat. Kuputar-putar ujung lidah ku seperti yang aku lakukan di puting susu bude... "Andy. enak sekali, ohhh. kamu sudah semangkin pintar. ouuuuu ohhh. Terus jilati yang itu nak. ya nak. ohhh ya. lagi. sayang. ahhhh ohh auuu ah.." Kujilat-jilat seluruh bibir vagina bude dan saat jilatan ku berada di klistorinya ujung lidah ku kutekan-tekan dan ku putar-putaritu yang dibilang bude enak tadi, ku ulangi semakin sering dan cepat "oh. Andy. enak. sekali sayang. auhhhh ahhhh " bude terus mengerang dengan permainan jilatan lidah ku di vaginanya. Kemudian bude menarik tangan kiri ku keatas dan menempelkan di budah dadanya, aku tau maksudnya agar aku meremas-remas buah dadanya. Kulakukan apa yang bude minta. Segera aku remas-remas dan kupilin puting susunya dengan terus tatap menjilati vagina bude. "enak sekali bude nak.aduhhh ahhh enak sayang. enak sekali... ahhhh" kulihat bude memejamkan kedua matanya sambil mengeraran. Tangannya yang membimbing tangan kiri ku tadi ikut meremas buah dadanya yang kiri dan sesekali membantu tangan kiri ku meremas-remas buah dadanya. "Andy. ohhhhh isap-isap yang ini seperti andy isap mimik bude" pintanya sambil dengan tangan kirinya menunju ke klistorynya pada ku. Dan akupun menuruti permintaan bude ku yang cantik ini. ku hisap-hisap klistorinya dengan kedua bibir ku. dan bude pun mengerang. "aduh..ohhhh enakkk ahhha ohhhh ......terusss nak,...ahh...ouh..." dan aku terus menghisap-hisap klistorinya. "Ayoo ahhh nak... terus...ahhh ...jilat juga pake lidah andy dari dalam nak. ouahhhh ahhh" Isapan klistory bude kutambah dengan jilatan lidah ku sesuai dengan arahan dan permintaan bude tadi. kulakukan dengan lembut namun cepat... "iya. sayang itu enak. ahhhh ... ah... enak nak,,,,, Aduh. enak sekali. sayang oooo ahhhh bude hampir pipis sayang auhhhah jangan berhenti terus ahhhh ya oh... " Aku semakin gesit menghisap-hisap dan memainkan lidah ku di klistori bude dan tangan ku yang berada di buah dada bude juga meremas-remas sembari dibantu dengan kedua tangan bude... "masukin jari andi ke pipis bude sayang, hegggg ahhh tapi terus diisap ya. ahhh huh ahhhh.." Kumasukan jari tangan kanan ku yang tengah..... "yahhhh itu auhh enak sayang... ahhhh tekan kedalam nak .....ahhh yaahhh itu...ahhhhh auhhh ahhh" kuturuti semua instruksi bude... Kuisap dengan kedua bibir ku klistorynya, kujilati dengan lidah ku dari dalam kemudian kumasukkan jari ku ke lobang vaginannya dan kepermainkan jari ku... "Andy... ahh jarinya dikeluar\masukin sayang...ouhhhh terus isap nak....yahh itu enak sayang...auhh ahhh ..... lidah nya sayang...jilat... auhhh ahahhh ....bude enak sekali nak..." Kujilat-jilat dan kusodok-sodok vagina bude dari bawah dengan jari ku... "Andy. bude mau pipis. na... ouhhh ahh ahhh hisap yang kenjang dan terus jilat sayang lagi sayang jilat auhhh ahhh jarinya yang cepat nak. aaaaaaa hhhhaaaaaahh" Kupersepat sodokan keluar masuk jari ku, kuhisap yang kencang klistorynya dengan dui ikuti jilatan lidah ku. "terus. nak. ah,. jangan berhenti. iyaaa ahhhhh auhhhh andy....ahhh bude ... bu...auh,,,ah yahhh teruss aaahhh aahh ......terussss...ahahhha ahhhhhhhhhhh" Kedua tangan bude meraih kepala ku dan membenamkan diselangkangannya rapat-rapat. Basah semua vaginannya dengan cairan yang keluar dari dalam bude mencapai orgasmenya dengan kejang-kejang dan merintih lirih ditariknya badan ku berdiri dan dipeluknya aku didadanya..aku sandarkan kepala ku diantarakedua buah dadanya. "Bude puas sekali sayang..... kamu memang anak bude yang pinter" "Andy juga enak sekali pipisnya bude..." "ya..sudah..mari kita keluar... kamu duluan gih..." Akupun langsung memperbaiki celana dalam ku dan celana pendek ku, kemudian aku keluar dari kamar mandi meninggalkan bude yang juga akan berpakaian. Malampun tiba, tugasku untuk mengintip bude dan pakde yang akan melakukan hubungan badan sebentar lagi tiba, bude akan memberitahukan aku bila bude akan memulai permainannya dengan pakde. Mendekati pukul 10 malam, bude keluar dari kamar dan menghampiri ku yang sedang nonton tv. Dan langsung bicara padaku. "andy.. matikan tv dan nanti kamu lihat dari jendela samping, bude sudah buka sedikit gordinnya..." "iya bude..." jawab ku Kemudian bude meninggalkan ku berjalan kearah belakang dan kembali lagi, namun langsung masuk ke kamarnya. Akupun segera bangkit dari depan tv dan menuju kesamping rumah menghampiri jendela yang dimaksud bude tadi dalam perintahnya pada ku. Perlahan kuhampiri jendela kamar bude, dan benar bude telah menyediakan sedikit ruang terbuka tutupan gordinnya pada sisi yang dapat memandang penuh kearah tempat tidur bude. Kulihat kearah dalam kamar, pakde sedang membaca sebuah buku diatas tempat tidur, bude baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dari samping pakde. "Andy sudah tidur bu..." tanya pakde ke bude sambil meletakkan buku yang dibaca pakde tadi kelantai. "sudah pak..." jawab bude dari arah dalam kamar sana. Samar-samaraku mendengar pembicaraan mereka. "buk... bapak kangen sama memek ibuk yang enak itu bu..." rayu pakde "Ibu juga pak.... " balas bude yang kemudian disambut pakde dengan melayangkan ciuman ke bibir bude yang sedang tidur telentang. Permainan bibir pun dimulai, aku terus mengamati setiap gerakan bude untuk kupelajari sebagaimana yang disuruh bude. "Ibu kangen diapain sama bapak..." pakde melepas ciumannya dan bertanya ke bude sambil memainkan tangannya di buah dada bude. "Ibu pengen dipompa bapak dari atas yang keras pak..." tak kalah cekatannnya tangan bude dibanding pakde yang kini juga mulai meremas-remas punya pakde. "Ibu mau bapak buas dan rakus netek dan ciumi ibu punya..." pinta bude ke pakde yang kini telah mengigit-gigit puting susu bude dari balik daster. "pasti bapak akan rakus dan buas menikmati ibu malam ini..." balas pakde yang di ikuti gerakan tangan pakde pindah kebagian selangkangan bude dan mengelus-elus vagina bude yang tadi siang aku sodok-sodok dan aku jilati. Aku ikut terangsang dengan permainan awal pakde dan bude yang tanpa aku sadari kini tanganku sudah masuk kedalam celanaku dan mengelus-elus punya ku sendiri. Di dalam kamar, saat ini pakde sedang berusaha membuka daster yang dipakai bude, dan kini bude telah telanjang bulat, rupanya bude sudah mempersiapkan diri dengan tidak lagi memakai bra dan cd. Pakde merunduk dan merangkak kearas dada bude... dan langsung mendarat kan bibirnya ke buah dada bude yang kanan, pertama dijilati pakde puting susu bude yang kanan, sementara yang kiri di pilin-pilin dengan jari tangan pakde. Selanjutnya pakde membenamkan mukanya di buah dada bude yang besar dan empuk itu... berarti pakde sedang menyedot - nyedot buah dada bude... aku perhatikan juga tingkah bude yang sudah memasukkan tangannya didalam celana piama pakde....kulihat bude menggerakkan tangannya mempermainkan barang pakde. Pakde memindahkan ciumannnya di leher bude dengan bergerak keatas sedikit sambil tetap dalam posisi setengah merangkak, yang di ikuti tangan kanan pakde meremas-remas buah dada bude, posisi tidur bude telentang seakan pasrah untuk diperkosa pakde. Perlahan ciuman pakde pindah ke bibir bude dan tangan pakde yang meremas buah dada bude tadi merambat lembut turun kearah perut dan langsung masuk keselangkangan bude dan berhenti di vaginan bude. Kini pakde menggosok-gosokkan jarinya di klistori bude. Bude pun mulai bereaksi dengan erangan kecil... "emmm ahhh pak....." Pakde memindahkan ciuman nya di bbir bude kembali ke buah dada bude dengan tangan tetap memmainkan klistory bude... "pak....hemmm ahhhh" bude mendesah kembali. Pakde benar-benar pintar merangsang bude, aku terus memperhatikan semua apa yang dilakukan pakde pada bude dan aku ingat-ingat untuk aku lakukan nanti pada bude. Melihat bude yang sudah mulai terangsang pakde yang masih mengenakan pakaian piamanya lengkap, kini masih dalam posisi setengah membungkuk menggeser wajahnya yang tetap menempel di buah dada bude menjilati tubuh bude turun kearah bawah menuju vaginan bude yang masih dielus oleh tangan pakde Pak de mengganti fungsi tangannya yang mengelus-elus vagina bude dengan lidahnya. Kulihat pakde menjilati vagina bude dari arah samping dengan membungkuk bude dengan reaksi yang otomati merenggangkan kedua kakinya untuk memberikan tuang agar pakde leluasa menjilati vagina bude. "memek ibu wangi..." komentar pakde disela-sela jilatannya. "Terus jilat pak..... yang enak ya ...pak.." pinta bude. Pakde tidak menjawab namun menuruti permintaan bude yang terus memainkan lidahnya dibibir vagina bude... kini tangan kiri pakde yang bertugas meremas-remas buah dada bude. "ohhh enak sekali pak... uhhh ahhh ya... uhhh ahhhhh" birahi bude mulai memuncak. Pakde terus menambah rangsangan di vagina bude dengan jari-jarinya ikut bermain dipinggiran bibir vagina bude. Erangan bude terus keluar dari mulutnya. Tiba-tiba pakde menyudahi jilatan nya divagina bude dan merebahkan badannya disebelah bude yang sudah bugil menggeliat dan kemudian pakde melepas celana piamanya sendiri di ikuti dengan melepas baju piamanya. Seperti sudah dikomando bude bangun dari tidur telentangnya dan langsung menghampiri barang pakde yang sudah berdiri kemudian dielus-elus yang diteruskan dengan menjilati seluruh batang penis pakde...sesekali penis pade di kocok bude dengan tangannya bersamaan bagian kepala penis pakde berada di rongga mulut bude untuk di isap-isap. Pakde jadi ke enakan di penisnya disedot dan di kocok bude kulihat pantat pakde terangkatangkat dari kasur. "Buk. kamu memang hebat. enak sekali bu" komentar pakde hanya dijawab dengan lirikan mata bude. "ohhhh nikmat sekali. yaaa auhhh ahhh di kocok lagi bu.... hemmmm ahhh" Bude terus menyedot-nyedot batang penis suaminya itu, tangan pakde juga terus memili-milit puting susu bude dan sesekali meremas-remas buah dada bude. "Udah bu... sekarang bapak mau pompa Ibu..." perintah pakde sembari bangun dari tidurnya dan langsung merebahkan tubuh bude di kasur. "Puasin Ibu pak...." pinta bude sambil membukalebar kedua kakinya dalam posisi telentang. "pasti istri ku. bapak akan bikin ibu berteriak ...." balas pakde yang kini sudah berada di antara kedua paha bude yang sudah siap dengan permainannya. Pertama pakde mengelus-elus vagina bude berulang kali dengan lembut dengan tangannya, kemudian pakde memegang penisnya sendiri dan menggosok-gosokkan di bibir vagina bude. "Pak.. masukin ...aku sudah ga sabar.." bude memohon ke pakde yang sedang asyik mepermainkan penisnya di mulut vagina bude. "Ini bapak masukin bu....." perlahan pakde menekan penisnya yang besar dan keras kedalam vagina bude dengan mendorong pantatnya kedepan. "ohhhh .... enak sekali punya bapak... besar... ahhhh" "terus masukin semua ...pak....cepat lah... pak... ahhh" bude memohon dan memelas. "ini aku kasih buat ibu..." timpal pakde dan langsung menekan pantatnya kencang ke depan "Ohhhh.... pak... masuk semua punya bapak....auhhh ahhhhh" Pakde menarik keluar penisnya dan memasukkan lagi terus itu dilakukan pakde "ohh. ahh. ohhh. ahh. hemmm ahhhh ohhhh" hanya itu yang aku dengan suara yang keluar dari mulut bude sementara pakde terus memompa bude dari atas gerakkan pakde semakin cepat. "aoohhh ahhhh enak pak..ohhhh yahhh pak....ahhh ibu... enak...ahhh lagi pak... terusss.....ahhhhsss" Lebih kurang 5 menit pakde memompa vagina bude, maka saatnya orgasme sudah mulai didapat bude... "Pak....auuhhhh uushhh ahhhh aku dapat pak... ahhhh bareng pak..." rintih bude "ya bu ....uhhh ahhh ahhh Bapak juga,,,,ahhh" sambut pakde dengan mempercepat gerakannya menusukkan batang penis nya di vagina bude. "Sekarang.. bu. ahhhh ahhhh uhhhh dapatai bu ahhh" kata kode dari pakde agar mereka mencapai orgasmenya secara bersamaan. "pak. uhhhgg auhhh ahh. makan tetek ibu pak. ashhh ahhh" bude begitu memuncak. Kedua tangannya menarik pantat pakde yang yadi bergerak maju mundur. dirapatkannya di selangkangannya..dan kini bude memutar-mutar pinggulnya sangat liar. "enak ini pak..." tanya bude ke suaminya yang sudah melahap buah dada bude. Di hisap, di gigit-gigit dan di hisap lagi itu yang dilakukan pakde secara bergantian pada buah dada bude selama bude memutar pinggulnya dan meremas-remas penis pakde yang ada didalam vagina bude dengan otot-otot vagina nya. "Pak... ughhhh ahh aku dapat.... ahh... yahhh ...uhhhh" teriak bude pada saat dia mencapai puncak orgasmenya, dan pakde melepas lumatan nya pada buah dada bude kemudian ikut menekan pantatnya merapat ke selangkangan bude. "bapak.... juga... bu...auhh eahhh ahhh enak nya.. jangan berhenti bu ahhh aghhh ahhh" "iya pakk uhh ahhh yahhh ahhh" bude mengerang-ngerang sambil terus memutar-mutar pinggulnya. Cukup lama oragasme mereka mengalami orgasme, sampai pada akhirnya pakda merebahkan tubuhnya yang telanjang bulat dengan penis yang sudah mulai mengecil di sebelah bude dan memeluk istri tercintanya tanpa satu katapun yang keluar dari mulut mereka sangking nikmatnya permainnan tadi. Aku yang sedari tadi menyaksikan permainan sek bude dan pakde ku dari jendela menjadi sangat terangsang dan terus memegangi penis ku, namun tidak sampai mengocok dan mengeluarkan air maniku sendiri dengan bantuan tangan ku, konsentrasiku terpusat pada seluruh gerakan pakde untuk aku pelajari sesuai dengan perintah bude. Aku kembali ke kasurku, kurebahkan badan ku dan memulai untuk tidur sembari mengingat-ingat gaya pakde berhubungan badan dengan bude tadi dikamar sampai akhirnya aku tertidur. Hari-hari berikutnya kehidupan ku dengan keluarga bude sudah berubah yang tadinya aku hanya sebagai anak angkat bude kini bertambah satu setatus ku sebagai anak yang memberikan kepuasan seks bagi bude yang mencintai dan menyayangi ku. Hari demi hari setiap ada kesempatan kami selalu berhubungan seks. Aku jadi ketagihan dan bude juga membutuhkan suasana lain yang ia dapat dari berhubungan sek dengan ku. Bude selalu berusaha merawat badannya dengan berolah raga, Joging maupun aerobik, dan untuk urusan kulit bude selalu luluran minimal seminggu sekali. Semua itu tujuannya untuk mengimbangi selera ku yang sudah semakin dewasa baik dari segi umur maupun dalam urusan seks. Kini aku telah berumur 19 tahun, dan sebentar lagi aku akan menghadapi ujian untuk mengakhiri sekolah ku di sma, tahun depan aku sudah duduk dibangku kuliah. Tanpa terasa telah berjalan 4 tahun aku mengenal sek sejak pertama kali dulu aku diberi pelajaran pertama oleh bude mengenai pipis nikmat sampai pada akhirnya sek menjadi suatu kebutuhan ku dirumah bersama bude. Kami tidak pernah melakukan hubungan sek diluar rumah, selalu kami lakukan didalam rumah disetiap ada kesempatan, sehingga tidak ada satupun yang tau tentang urusan aku dengan bude soal sek, bahkan pakde pun tidak pernah mencium hal ini. Semuanya karena kami dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. Pada saat berhubungan sek maka diantara kami sudah tidak ada lagi batasan antara anak dengan orang tua angkat, namun diluar itu aku dan bude tetap menjaga etika antara ibu dengan anaknya. Bahkan tidak ada rasa cemburu bila aku melihat bude bermesraan dan berhubungan badan dengan pakde. Pernah suatu ketika kami melakukan hubungan sek tidak dirumah bude, waktu itu kami keluarga besar, Aku, Pakde, Bude, Ibu dan Bapakku serta tante dan yang lainya kumpul di rumah nenekku dikampung dalam rangka pesta perkawinan bulek ku adik bude yang paling kecil. Dua hari sebelum keberangkatan aku telah dapat jatah dari bude, kini kami telah dua hari dirumah nenek, dan memasuki malam ke lima hasratku tiba-tiba muncul dan ingin disalurkan ditempatnya adalah milik bude. Kusampaikan keinginanku pada bude dan bude juga menyambut keinginanku karena rupanya bude juga sudah menahan birahinya dari 2 hari yang lalu, namun bude bingung dimana akan melakukannya, hotel tidak ada maklum rumah nenek di kampung, jauh dari kota sekitar 1,5 jam jarak tempuhnya. Lagipula apa alasan kami untuk keluar berduaan. Di dalam rumah nenek tidak mungkin, maklum rumah nenek tergolong kecil hanya punya 2 kamar, itupun terbuat dari dinding papan yang pasti tidak kedap suara, selain itu penghuni rumah saat itu penuh, jelas tidak ada celah dan kesempatan. Malam pun berlalu, hasrat ku terpendam oleh kantuk dan akupun tertidur. Semuanya sudah terfikir oleh bude dari kemaren, itu yang disampaikan bude kepadaku. Diluar sepengetahuan dan aku garis bawahi lagi semuanya diluar sepengetahuan ku atas luapan birahinya yang sangat merindukan permainan sek ku, ia terpaksa kasak kusuk dengan temen kecilnya yang sudah menjanda sejak tiga tahun yang lalu, kondisinya sama dengan bude, tidak memiliki keturunan, yang menyebabkan suaminya kawin lagi dan menceraikan bude Mar (Maryati) temen bude ku itu. Awalnya bude menyampaikan dengan sangat hati-hati apa yang terjadi pada kami dan membujuk bude Mar untuk boleh meminjam rumah atau kamarnya agar kami dapat melakukan hubungan sek yang terpendam beberapa hari ini. Bude berani menceritakan kasus kami dan minta tolong pada bude Mar karena mereka berdua memang sahabat sejati sejak dari kecil sampai sekarang. Permohonan Bude Is disambut dengan malu-malu kucing oleh bude Mar, .... "Aku juga sudah lama tidak disentuh lelaki loh Is...." itu kata-kata bude Mar yang disampaikan kepada ku dalam ceritanya saat setelah kami selesai bergumul bertiga. ..... "aku kan sahabat mu dalam duka dan suka Mar... ya udah biar aku yang atur soal Andy...." jawab budeku yang mengartikan bahwa Bude Mar juga boleh menikmati sek dari ku. Hingga saatnya tiba aku tidak diberitahu apa-apa tentang rencana mereka, karena menurut bude kalau aku dikasih tau sebelumnya bisa-bisa aku tidak mau. Menjelang siang hari disaat orang-orang sedang sibuk mempersikan acara pesta perkawinan bulekku untuk besok, bude Is menghampiriku yang juga sedang sibuk kerja bersama tetangga dan keluarga yang lain. "Andy.... antar bude pake sepeda motor ke rumah bude Mar sebentar" pinta bude pada ku. Aku pun pamit pada yang lain dan berjalan menuju sepeda motor tetangga yang sudah dipinjam bude sebelumnya. Jarak dari rumah nenek ke rumah Bude Mar tidak terlalu jauh, dengan sepedar motor hanya 15 menit, jalan menuju rumah bude Mar yang tercepat dapat ditempuh dengan melewati pinggiran kampung, diantara sawah dan kebun-kebun, jalan kampung tidak beraspal, jalan ini yang aku pilih, walaupun jalannya jelek tapi sepi, aku akan mencari tempat yang benar-benar sepi dan tersembunyi untuk menyalurkan birahiku yang tertunda, itu rencana yang kufikirkan setelah aku dan bude berada diatas motor. "kenapa lewat sini nDy... kan jalannya jelek nak.." tanya nya heran. "Nyari yang sepi bude..." jawab ku pendek "Jangan diluaran seperti ini... sayang.. nanti bisa ketahuan orang..." komentar bude yang ternyata sudah bisa membaca niat dalam fikiran ku. Namun aku tidak peduli, ku tarik tangan bude yang memegang jok motor dan kupindahkan tepat didepan penis ku. Bude mengelak dan berkata. "Nanti saja sayang.. sabar... kita lepas rindu di rumah Bude Mar..." bude membujukku dan mengalihkan tangannya lagi ke jok motor. "Emang Bude Mar tidak dirumah bude ???..." tanya ku penasaran "Nanti bude suruh dia pake motor ini ke toko untuk belanja.." jelas bude pada ku. Aku pun mengurungkan niat ku untuk mencari tempat yang sepi di kebun dan memacu motor yang kukendarai menuju rumah bude Mar. Setibanya disana motor kuparkirkan disamping rumah bude Mar, Rumah kelihatan sepi dan lengang, jarak satu rumah dengan rumah yang lain sekitar hampir 60 meter dan suasana sekeliling teduh oleh rimbunan pohon-pohon besar.Berulang kali kami mengetuk pintu dan memanggil si pemilik rumah baru kemudian Bude Mar membuka pintu depan dengan rambut basah dan menggunakan daster batik. "eh.kamu Is, aku kira tidak jadi datang. mari masuk" sambut bude Mar. "Duh. Andy kamu sudah besar dan ganteng lagi" sapa bude Mar pada ku yang kusambut dengan senyum, kemudian kami duduk di ruang tamu. "Mau minum apa ?" tawar bude Mar pada kami. "Tidak usah Mar, biar cepat kamu langsung belanja aja, aku tunggu disini" sambut bude "tidak enak kalau terlalu lama, dirumah lagi repot" lanjut bude pada bude Mar yang telah duduk di sofa depan kami. "Iya deh... " jawabnya bude Mar pendek dan bangkit menuju kamarnya untuk salin. "kamu jadi pergi nya sama si Nardi kan..." teriak bude kepada Bude Mar yang sudah didalam kamar. "Iya.. nanti aku jemput dia di sawah.." sambut teriak bude Mar lagi dari dalam kamar. Tidak lama kemudian bude Mar keluar kamar dan menghampiri kami "Andy...kasih kunci motornya pada Bude Mar..." perintah bude Is pada ku yang sdang asyik memperhatikan foto-foto dialbum yang ada dibawah meja tamu. "eh ... ini bude...." sahut ku kaget sambil menyerahkan kunci motor pada bude Mar yang telah mengganti dasternya dengan celana bahan dan T-shirt yang agak kecil, maklum dandanan orang kampung... namun T-shirt yang sempit itu menimbulkan pemandangan indah pada dada bude Mar. Ukuran buah dadanya kira-kira sama dengan buah dada bude ku... namun pasti lebih indah punya Bude Is, karena warna kulit Bude Mar sedikit agak gelap dibanding bude Is. Setelah kunci Motor kuserahkan, bude Mar pun melangkah ke pintu depan rumah yang di ikuti oleh bude is. "Aku pergi dulu ya... Is... kalian santai aja dulu disini... kalau capek tidur di kamar..." komentar bude Mar sambil melangkah keluar. Kemudian Bude Is menutup pintu dan menguncinya. Bude tidak sadar kalu aku sudah berada dibelakangnya, begitu bude membalikkan badan langsung ku peluk dan kuserang bibir bude dengan ciuman. Bude berusaha melepas ciumannya dan berkata... "Andy..bude Mar belum jalan tuh..." hindar bude dari ciumanku. Ini juga merupakan siasat bagi bude Is agar aku benar-benar yakin kalau kejadian nanti seolah-olah tidak direncanakan. Kami melangkah menuju ruang tengah melewati ruang tamu tadi, terdengar deru suara motor distater, kutahan langkah bude dan kurapatkan badan bude ke dinding pembatas ruangan tengah dan ruang tamu, kuserang bibir bude dengan ciuman diiringi dengan gumaman ku. "Bude. Andy kangen" kupandang sejenak wajah bude kemudian kuserang lagi bibirnya. "Andy suka bibir bude yang tipis ini" kulepas ciumanku dan ku serang lagi bibir bude tanpa memberikan kesempatan untuk bude ikut mengomentari celotehan ku. "Andy tidak sanggup kalau tidak cium bibir cantik ini tiap hari bude" kuhentikan ciuman ku sejenak, tangan kananku sudah masuk ke balik baju bude untuk berusaha melepas pengait tali bra bude. "Ciuamlah bibir bude sepuas kamu nak...." celoteh bude Kusergap lagi bibir bude, kulumat bibir bawahnya bergantian dengan bibir atasnya, kujulurkan lidah ku kedalam mulut bude, tangan ku yang sudah berhasil melepas tali bra bude kugeser kedepan meraih bukit kenyal besar buah dada bude, kupermainkan puting susunya, kuremas-remas dengan lembut, sementara bibir ku terus mermain dengan lidah bude. Ulah ku ini membuat bude gelagapan dan mulai sedikit buas tak mau kalah bude meremas-remas penisku dari balik cena jean ku. "ohhhhh... bude kangen nak...." desah halus bude desela-sela ciuman ku. Aku dan bude masih bercumbu di ruang tengah, tubuh bude masih tetap berdiri kusandarkan di dinding, kedua tangan ku yang telah berada didalam T-Shirt bude, kuturunkan sedikit kebawah meraih ujung T-shirt bude dan uangkat keatas melewati kedua buah dada bude, kini jelas terpampang didepan wajahku dua gunung indah dan menggairahkan dengan puting susu yang masih cantik langsung bibir ku merapat ke puting susu kanan dan kuisap-isap lahap sekali kujilati juga puting itu dan tangan ku ikut meremas-remas bude mulai menggeliat ke enakan birahinya sudah mulai tinggi, suaranya sudah mulai berat. "Ahhh ouhh andy... terus mimik nak... yahh auhh ahhhh" bude mendesah.. dan mendesah di ikuti dengan tangannya membuka resliting celanaku dan merogohkan tangannya kedalam celana dalam ku, dan meremas-remas penis ku.... Tanpa aku sadari percumbuan kami diruang tengah ini sedang disaksikan oleh bude Mar dari balik jendela belakang rumahnya, dia tadi berpura-pura menjalankan motor dan seolah-olah pergi meninggalkan kami, ternyata dia hanya berputar dihalaman dan kemudian mematikan mesin motor kembali ke pekarangan samping. Bude Is tahu kalau Bude Mar sedang memperhatikan permainan kami. Itu yang diceritakan mereka pada ku. Ditengah rakusnya aku menjilati dan mengisap-isap susunya, bude Is menggeser tubuhnya dari hadapanku kesamping dan menarik tangan ku untuk digiringnya ke dalam kamar. "Kita pindah kekamar nDy.." ajak bude yang terus menarik tangan ku. Setibanya didalam kamar setelah bude menutup pintu kamar, aku langsung membalikkan badannya dan kudorong lembut agar bersandar didaun pintu kamar yang ia tutup tadi. Kemudian aku berjongkok, kumasukkan kedua tangan ku kedalam roknya, bude diam saja, ku peloroti cd bude dengan kedua tangan ku sampai ke kakinya dan kutanggalkan. Ku angkat rok bude, kumasukkan kepalaku kedalamnya dan langsung lidah ku menempel ke vagina bude yang sudah lembab, ujung lidahku bermain menekan-nekan dan menjilat klistory bude. sesekali kumasikkan ujung lidah ku ke vaginanya, kedua tangan ku berpegang pada kedua pangkal paha bude akibatnya bude mengerang lagi. "Andy. yahhh auuuu ahh isap sayang auhhhh...uhhh ouhh ahhhh enak sekali emmhhhh ahhh" tak henti-henti bude mengerang bersamaan dengan jilatanku yang semangkin mengganas di vaginannya yang sudah basah lagi. Namun tidak lama terasa kedua pundak ku ditarik keatas oleh bude, yang maksudnya aku disuruh berdiri, aku pun berdiri, kemudian bude melangkah kesamping dan duduk dipinggir tempat tidur.... "Sini sayang...." sapanya. Ku ikuti melangngkah berdiri didepan bude yang duduk ditepi tempat tidur. Dengan kedua tangannya ia berusaha menanggalkan celana sekaligus cd ku, terlepas sudah semua, bude langsung memegang penisku yang sudah berdiri tegang, ia langsung menyodorkan mulutnya dan memasukkan batang penisku kedalamnya, dikulumnya penis ku keluar masuk, tangannya ikut meremas-remas lembut biji penisku, nikmat sekali, darahku serasa mengalir kencang dari ujung kaki ke penis ku lama aku nikmati penis ku dilahap bude, tangan ku ikut bergerilya di buah dada bude. T-Shirt yang dipakai bude sudah kutanggalkan, buda dada bude bergoyang-goyang bergelayutan didadanya bersamaan kepala bude maju mundur melahap penis ku. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, sesorang masuk, aku terkejut dan langsung membalik badan melihat siapa gerangan yang masuk, oh...seperti disambar petir begitu kutahu yang masuk adalah Bude Mar, muka ku pucat, birahi ku mendadak hilang namun begitu aku memalingkan muka hendak bertanya ke bude Is yang kudapatkan ekspresi bude biasa saja, ia tersenyum kecil pada bude Mar yang masih berdiri di pintu berjarak 1,5 m dari kamu, tangan bude masih menempel di penis ku yang sudah mulai mengecil. Aku terheran-heran kenapa bude Is tidak merasa takut pada Bude Mar, malah Bude Is berkata.. "Mar... sini bergabung... kamu mengagetkan Andy aja" sapa Bude Is pada temannya itu. "Lihat nih, jadi mengecil punya Andy" lanjut bude Is yang mengajak Bude Mar mendekat sambil mengulurkan tangannya ke Bude Mar. Aku terdiam tidak mengerti apa yang terjadi... rupanya ini juga rencana mereka.... wajah pucatku berangsur lenyap, namun birahi ku belum bangkit. Bude Mar melangkah mendekat menggapai tangan bude Is dan berdiri tepat disamping kiri ku, maki ber dua berdiri dihadapan bude yang masih duduk dipinggir tempat tidur. Bude Is masih memegang tangan Bude Mar yang digapainya tadi, kemudian digerakkannya dan ditempelkan pada Penisku yang sudah mengecil. "Mar... bangunkan lagi jagoan ini ...tadi kamu mengagetkannya..." perintah bude Is kepada Bude Mar yang memandu menggenggamkan tangan Bude Mar pada penis ku. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Bude Mar, dia hanya memandangi penis ku dan sesekali melihat bergantian ke wajah bude dan wajah ku, akupun masih terbengong-bengong melihat ulah mereka berdua. Kulihat kewajah bude Mar, dia tetap memandangi tangannya yang menggenggam penis ku yang dibantu Bude Is mengocok penisku maju mundur. Aku berdiri diam dan kaku, Bude Mar juga berdiri diam disebelah ku dengan menggigit-gigit bibir bawahnya. Bude Is bangkit dari duduknya dengan tangannya masih tetap membimbing tangan Bude Mar dipenis ku yang sudah mulai menegang, namun reaksinya tidak secepat tadi saat aku bercumbu dengan bude Is berdua, hal ini mungkin aku masih terbalut fikiran bingung akan apa yang terjadi oleh kami bertiga didalam kamar ini. Bude Is berdiri merapat ke tubuhku dan langsung mencium ku, dilumatnya bibir ku... awalnya aku tidak membalas ciuman bude karena masih bingung dengan keadaan ini, namun karena mahirnya bude berciuman, aku pun melayani permainan bibir bude, sambil berciuman, tangan bude Is terus memandu tangan Bude Mar mengocok penis ku. Bude Is melepas ciumannya dan berbisik ditelingku "Andy... bude rela kamu menikmati tubuh Bude Mar. sayang. Cobalah yang baru nak. kamu harus tau bedanya" lanjut bude Is menggoda ku bersamaan tangan kanan ku diraihnya dan ditempelkannya di buah dada Bude Mar. Sejenak aku memandang ke wajah bude Is, namun kualihkan pandangan ku kedada bude Mar dimana tangannku sedang dibimbing bude mar untuk meremas-remas buah dada yang sama besarnya dengan punya Bude Is. Kemudia aku melihat ke wajah Bude Mar, ia tersenyum kecil namun tangannya kini telah lincah bermain di penis ku tanpa bimbingan bude Is. Aku pun perlahan dan pasti mulai meremas-remas buah dada bude Mar dari balik T-Shirt ketatnya. Bude Is melepas tangannya dari tanganku yang sudah berani meremas sindiri buah dada Bude Mar, kemudian dengan kedua tangannya Bude Is merangkul Bude Mar dan aku, dan merapatkan tubuh ku yang sudah telanjang bulat, begitu juga Bude Is, hanya Bude Mar yang masih berpakaian lengkap. Bude Is terus merapatkan tubuh kami sehingga tangan bude Mar agak susah mengocok penisku. Setelah itu Bude is memindahkan dua tangannya ke tengkuk kami masing-masing, dirapatkannya wajah kami yang akhirnya aku dan Bude Mar saling bersentuhan bibir dan berciuman. Kusambut bibir tebal bude Mar yang digigit-gigitnya sendiri tadi, memang aku ada keinginan untuk menrasakan bibir yang sedikit lebih tebal dari bibir bude ku, kesempatan ini tidak aku sia-siakan, kukulum bibir Bude Mar. Sementara kami sudah saling berciuman, bude Is memutar badannya ke arah belakang badan Bude Mar yang sedang berdiri dan berciuman dengan ku. Kemudian Bude Is memeluk Bude Mar dari belakang dengan melingkari kedua tangannya dipinggang Bude Mar, dan berbisik dengan suara mendesah ditelinganya yang aku juga mendengar. "Mar.... sudah berapa lama kamu tidak merasakan sentuhan lelaki...." Bude Mar melepas ciumannya dan menjawab "Hampir tiga tahun Is....." kemudian mencium bibir ku lagi, sementara tangannya terus meremas dan mengocok penisku yang sudah membesar. Kulihat tangan bude Is berpindah kearah belakang badan bude Mar dan melepas pengait tali BH bude Mar seraya berbisik. "Apa yang kamu rasakan sekarang Mar..." tanya bude Is. "Aku Deg-deg kan Is.....aku tidak pernah seperti ini....." jawab bude Mar Lugu. "Kamu nikmati saja Mar...." saran bude Is kepada temannya itu yang diikuti dengan dekatan tangannya menarik tanganku dan menyusubkan kedalam T-Shirt bude Mar untuk meraih kedua buah dada Bude Mar. Aku ikuti arahan Bude Is, kuremas buah dada bude Mar dan putingnya ku puter-puter dengan jari ku. "ouhhh... ahhh ...iya ..Is.. ... aku coba nikmati....ahhh" jawab bude Mar dengan desahannya setelah tangan ku menyentuh langsung kulit buah dadanya dan puting susunya. Tangan Bude Is ikut juga berebutan bersama tangan ku di buah dada Bude Mar. Selama percakapan merangsang mereka berlangsung acara ciuman ku dengan Bude Mar selalu terputus-putus, namun tidak mendaju masalah karena penis ku masih terus dikocok lembut bude Mar. Seketika Bude Is memindahkan tangannya dari buah dada Bude Mar dan meraih T-Shirnya, dibuka bude Is kearah kepala Bude Mar, sehingga tangan bude mar terlepas dari penis ku, namun kembali meremas dan mengocok penis ku setelah baju dan branya terlepas dan.. wauuuuu .... buah dada Bude Mar ternyata masih kenacng dan bulat, putingnya lebih besar sedikit dari budeku punya, aku menahan liur kepingin menjilatinya namun aku masih meremas-remasnya. "Kamu boleh minta apa yang kamu mau dari Andy ku yang hebat ini...." Anjuran bude is kepada bude Mar, yang di ikuti dengan melihat ke arah ku. "Iya Andy....." tanyanya pada ku... dan kujawab sepontang .... "Iya Bude...." "Nenen susu Bude nDy...." tawaran ini yang kutunggu-tunggu... Aku langsung menyergap puting susu bude Mar dengan lidah dan bibir ku... ku sedot-sedot dan ku gigit-gigit lembut. "Ahh auhhh ahh terus Ndy...ahhh " Bude Mar sudah mulai berani mengerang. Aku terus bermain dengan bibir ku di buah dadanya, tangan ku pun ikut meremas-remas. Sementara kulihat kebawah tangan Bude Is sedang berusaha membuka kancing celana bude Mar, dan dimasukin tangannya kedalam, dirogohnya vagina Bude Mar sambil memeluk dari belakang. "Sudah basah Mar..." komentar bude Is setelah menyentuh vagina Bude Mar. "Iya Is... aku terangsang dari tadi... ouhhh Is.... ahhh yahhh" jawab bude Mar. "Kamu mau merasakan pinternya jagoan ku menjilat ini .." tawar bude Is dengan mamainkan jarinya di Klistory vagina Bude Mar. "heeeghhhh ahgg aku mau Is...ahuu " kemudian " oooo uu ahh ...Telanjangi aku Is... ahhhgg..." pinta bude Mar yang dikuti Bude Is melepas celana bude Mar... Kini kami bertiga sudah telanjang bulat, kemudian bude is meraba-raba paha dan vagina bude Mar yang di tumbuhi bululebat dari arah belakang, menggesek-gesekkan susubnya ke punggung Bude Mar. Aku terus sibuk dengan buah dada Bude Mar, sesekali aku ciumi lehernya dan bibirnya. "Andy... mau coba ngerasain pipis ini nak..." tawar Bude ku yang membuka bibir vagina bude Mar dengan kedua tangannya memeluk dari belakang bude Mar. "Andy kepengen Bude..." Jawab ku kepada Bude Is yang menawarkan tadi, namun aku tidak langsung bereaksi kupandang wajah bude Mar, dia tau maksud pandangan mata ku. "Ayo nDy.. puaskan aku seperti yang kamu lakukan ke bude mu..." pinta Bude Mar. Perlahan aku berjongkok didepan bude Mar, tangaku ikut merambat turun memegangi kedua pahanya, Bude Is membantu dengan kedua tangannya dari arah belakang bude Mar merekahkan bibir vagina Bude Mar yang tetap berdiri tega. Kujulurkan lidahku, kuarahkan tepat langsung ketengah lobang vagina bude Mar yang merekah dibantu jari-jari Bude Is... sedikit kumiringkan kepalaku... kutusuk lobang vagina yang sudah basah itu dengan lidahku, ku gerak-gerakkan lidah ku dibagian dalam vagina bude Mar. "ouhhh ahhh Andy... aaahhgg agghhh kamu hebat... yah.." Bude Mar mengerang dan menggeliat ke enakan. Lidah ku semangkin lincah, bude Is juga ikt memilin klistory nya. "Aduhhh. ahhh. ahhh. Is. uhh ya. ahh kamu hebat melatihnya Is. ouuuuu ahhhh. aku suka Is... auhh ahhh aku suka.ini Is. duhhh ahh .terus Ndy... ouwuu uuuu.." Bude Mar terus menoceh dan mendesah selama kami berdua bermain di Vaginanya, namun bude Is melepaskan tangannya dari vagina bude mar dan ikut jongkok dengan ku dari belakang badan Bude Mar, kemudian di renggangkannya kedua kaki Bude Mar, aku terus menjilati vagina bude Mar, kini tangan kanan ku mulai ikut menyentuh vagina bude Mar. Tiba-tiba aku merasakan tangan Bude Is yang berjongkok dibelakang Bude Mar memegangi Penis ku dikocoknya, diremas-remasnya sehingga jongkok ku limbung. Bude Is tahu keadaan ku yang jongkok tidak setabil, akhirnya dengan menggunakan kepala dan muka yang disusupkan di bokong Bude Mar. Bude Is mendorong perlahan badan Bude Mar kearah depanku sehingga lambat laun aku yang terus menjilati vagina bude ikut terdorong kebelakang dan terduduk. Kemudia Bude Is melepas tangannya dari penis ku.. di peganganya pinggang bude Mar... Bude Is terus menekan ke arah depabn badan bude Mar sembari menarik pinggulnya kebawah, aku ikut terdorong kebelakang, dan akhirnya aku mengambil posisi setengan telentang dengan sikut ku sebaga penahan, Bude Mar juga sudah setengah berjongkok engangkangi badan ku dengan posisi vaginannya tepat diatas wajahku, dengan reflek bude Mar merapatkan bibir vaginanya di bibir ku yang kusambut dengan jilatan, Bude Is membanti memaju mundurkan pinggul bude Mar. "Ohhh Is... ahhh kamu ahli sekali Is.... auw.. yahhh ahhhh" desah bude Mar, Namun Bude Is tidak menghiraukan, Bude Is berpindah posisi kebelakang dan menjauh sedikit dari badan Bude Mar... dan langsung berjongkok antara kaki ku dan langsung mengulum penis ku yang masih berdiri... kini aku yang kelojotan... bude is memang sudah tau bagian penis ku yang aku suka kalau di isap dan si kulum.."Eummm ... ehhammm emmm.." itu suara yang keluar dari mulutku selama bude Is menjilati dan mengulum penis ku karena mulutku terus disumpal dengan vagina Bude Mar dari atas. Aku yang sedari tadi telentang setengah tidur tertumpu pada sikutku kini tak mampu menahan lagi, karena ke enakan penis ku di kocok keluar masuk rongga mulut bude Is, dan sampai-sampai permainan lidah ku di vagina Bude Mar yang setengah jongkok juga tidak teratur lagi, akhirnya aku rebahkan seluruh badan ku tidur telentang dilantai. "ahhh yahh ouhh ahh enak bude... ahhh.." komentar ku kepada Bude Is... "Auuhhhh ahhh ...oupp.. " erangan ku terhenti karena bude Mar menyumpal bibir ku dengan vaginannya, ia berjongkok di atas wajah ku dan kusambut dengan jilatan lidah ku.. "Andy... enak sekali lindah kamu....ahhh " namun dari arah belakang Bude Is ikut berkomentar.... "Mar...lihat ini punya anak ku ...sudah besar dan keras sekali.." Bude Mar reflek memalingkan kepalanya kebelakang dan melihat ke arah penis ku yang berdiri tegak. "Kamu mau mencobanya Mar..." "Mau sekali Is..."Jawab bude Mar sepontan. "Mintalah sama yang punya..." perintah Bude Is sambil mengocok penis ku. Kemudian Bud Mar berpaling memandang kuke bawah dan berucap. "Andy... boleh bude masukin pipis andi ke pipis bude..." pinta bude Mar pada ku menirukan gaya bahasa ku dan Bude Is kalau sedang berhubungan seks, mungkin Bude Mar tau itu saat Bude Is menceritakan hubungan kami. Akupun tak kalah berkomentar "Bude boleh pipisin Andi punya yang enak" kemudian pinggang bude Mar ditarik kebelakang oleh bude Is dan berhenti berjongkok di atas penis ku dengan posisi menghadap kearah ku yang telentang, bude Is masih berada dibelakang bude Mar. Kemudian bude Mar menempelkan vaginannya ke peniskuyang berdiri, ditekan-tekan vaginanya kepnis ku dan agak susah masuknya penis ku walaupun vagina bude Mar sudah basah. Akhirnya Bude Is berperan lagi membantu dangan memegangi penisku tegak dan meluruskan ke lobang vagina bude Mar, maka perlahan aku merasakan kepala penisku hangat masuk di vagina bude Mar dan bude Mar mulai mendesah..sembari menekan pinggulnya kebawah berusaha memasukan penisku "ouhh Is...enak sekali punya Andy is..ahuhh " lirih bude Mar setelah penis ku masuk semua. "iya bude... enak punya bude Mar ...." sahut ku kepada Bude Is. "Nikmati lah nak... pipis Bude Mar sudah lama tidak disodok..." timpal bude Is pada ku. "Kamu yang pertama setelah sekian tahun tidak dipipisin" lanjut bude is lagi pada ku sembari meremas-remas susu bude Mar dari belakang yang bergelayutan dan naik turun seirama dengan naik turunnya panta bude Mar mengocok penis ku dengan vaginannya. Tidak ketinggalan remasan tanagan Bude Is di ikuti dengan permainan ciuman di leher bude Mar. "ouhhh terus bude,...... ah...enak sekali .." desah ku saat bude Mar membenamkan pantannya dan memuta pinggulnya. "bude juga merasakan enak ....nDy...ouhhh " balas bude Mar pada ku. "Kamu puas Mar..." tanya bude Is seraya merubah posisi nya kesamping bude Mar dan langsung mengisap payudara bude Mar. "Terima kasih.. Is... kamu ngertiin aku.." timpal bude Mar... Celotehan kami berhenti yang terdengar tinggal hanya suara desahan dan erangan yang keluar dari mulut kami masing-maing. Bude Mar terus memompa penis ku dengan posisi jongkok dan naik turun, aku tidur telentang menerima kenikmatan yang tiada tara, tangan kiri ku meraba-raba dan menggosok-gosok vagina dan klistory bude is yang sedang menjilati, menghisap dan menggigit-gigit payu dara bude Mar, sementara bude Mar membalas meremas-remas payu dara bude Is. Ini berlangsung cuku lama. "ohh auhh ahhh .... Is... aku harus jilati punya kamu" pinta bude Mar yang tidak henti menggenjot penis ku. "ouhhhh ahhh. Is.ahhh aku pengen dapat sambil jilati memekmu" lanjut bude Mar memelas dengan gaya bahas mereka. "sekarang uhhh sekarang Is" pinta bude Mar lagi tanpa mengiraukan ku yang semangkin terangsang dengan ulah mereka berdua. Akhirnya bude Is berdiri dan menarik badan bude Mar yang ikut berdiri melapaskan penis ku dari vaginannya, sementara aku menikuti dengan cukup duduk dilantai melihat tingkah mereka yang sudah memuncak, khusunya bude Mar. Kemudian Bude Is mendudukkan Bude Mar dipinggir tempat tidur, mendorongnya ke belakang sehingga Bude Mar telentang di tempat tidur dengan kaki menggantung ke lantai, setelah itu bude Is mengangkat kedua kaki bude mar untuk berpijak di pinggir kasur, kemudian melihat kearaku yang sudah berdiri disamping bude Is. "Andy... puasin bude Mar sayang" perintah bude ku dengan menggeser badannya kesamping yang semula berada ditengah selangkangan bude Mar. Aaku langsung menghampiri bude Mar yang sudah siap dengan vaginanya yang merekah, kuarahkan penis ku yang masih tegang dan keras langsung ke lobang vagina bude Mar dan bless. "ouhhh ahhhhh.....ahhhhh yahhhh ...." hanya itu ucapan yang keluar dari mulut bude Mar saat aku menekan dan menarik penis ku kedalam vaginanya dengan gaya maju mundur. Bude Is masih disebelah ku dengan tangan kanannya menempel dipunggungku membantu aku maju mundur.. sesekali mencium bibir ku.. "aduhhh ahhh yahhh Is... anak mu hebat is... ahhhh. Andy... enak ahhh uouuuhhh bude enak ..yahh auyyy " "Is... ahhh mana memek mu is.. akuuu aku mau jilat Is.. " pinta bude Mar pada bude Is. Aku terus menggenjot penis ku keluar masuk di vagina bude Mar, dan bude Is berbisik pada ku sebelum dia naik ketempat tidur untuk mengangkangi bude Mar yang mau menjilati vaginanya. "Andy bikin bude Mar pipis enak ya..sayang... Tapi andy tahan jangan ikutan Pipis ya nak..." "Andy pipisnya harus bareng sama bude ya..." Pinta bude ku yang kujawab pendek "Iya bude..." dan aku terus memompa vagina bude Mar yang sudah semakin hebat mengerangnya. Namun erang itu berhenti sejak bude Is memberikan vaginannya di bibir bude Mar yang tidur telentang memegangi pinggang Bude Is. Aku melihat gaya bude Mar rakus sekali menjilati dan menghisap-hisap vagina bude Is, kutahu itu karena birahi bude Mar sudah sangat memuncak. Kutambah kecepatan genjotan ku. "ohh..ohhh auhhh ahh ouhhh eummm ahh ..Andy...ahhhh bude mau pipis...ahh" "Terus nDy..auuh... ehmm...mahhh ..lagi..auuhahh tersssss ahhh " ini erangan dari bude Mar. Kutambah ritme genjotan penis ku semakin cepat keluar masuk vagina bude Mar yang sudah tidak sempurna lagi menjilati vagina bude Is. "aouhh...aouh. Is aku dapet auhhh..ahh.. terus Ndy a uhh ahhhh terus" kutambah kencang kocokan penis ku dan mendengar bude Mar dapat, bude is melangkah kesamping dan meremas-remas buah dada bude Mar. "ahhh auuuu uuuuu ahhhhhhh ah ayyyyyya yahhhh auuhhh " suara bude mar sedikit mengerang keras disaat puncak orgasmenya terkuak. Dan akhirnya badannya lunglai lemas dengan kaki terjatuh kelantai lagi, penis ku yang kutahan tida pipis sesuai permintaan bude Is, bude kesayangan ku masih tertancap dalam vagina bude mar yang basah. Bude Is memandang ku sejenak, kemudian dia bergerak menggeser badannya keginggir tempat tidur , kemudian merubah posisi nungging disamping bude Mar yang masih lemas memperhatikan kami. Aku mengerti maksud bude Is yaitu agar aku menyodoknya dari belakang sebagaimana yang sering kami lakukan kalau bude Is sedang masak dirumah. Kuhampiri pantat bude Is kupegang kedua sisi pinggulnya dengan kedua tangan ku, dan seperti biasa tangan bude menjulur kebelakang meraih batang penis ku untuk dimasukin ke vaginannya. Namun kali ini aku terkejut dan terhenti sejenak setelah penisku merasakan lobang yang aneh kutahan dorongan badan ku, kulihat kebawah benar penis ku tidak berada di lobang vagina bude, melainkan di lobang anus bude, kemudian aku lihat kearah bude yang sedang memperhatikan ku, bude hanya mengangguk pertanda itu sengaja dia yang mengarahkan penis ku ke lobang anusnya, aku belum juga mulai menekan penis ku yang masih diposisi anus bude, dan akhirnya bude bersuara. "Bude mau kasih yang baru buat kamu nak...." dan tanpa menimpali perkataan bude tadi akupun mulai mencoba menekan penis ku kedalam anus bude. Agak susah, sempit rasanya, bue juga membantu dengan mendorong kebelakang pantatnya ke arah ku. Untung lendir bude Mar masih banyak menempel di penis ku, jadinya membantu melicinkan penis ku masuk ke lobang anus bude. Setengah penis ku baru masuk, namun aku sudah meraskan adanya kedutan-kedutan didalam anus bude yang menjepit batang penis ku, ketekan lebih kedalam,,, oh... enak sekali... seperti ada yang menghisap-isa di dalam. Kutarik perlahan keluar.. dan kumasukkan lagi perlahan kedalam... ohhh enak nya luar biasa. "Enak ..sayang...." tanya bude lembut. "Enak sekali Bude..ahhh " jawab ku sambil terus bergerak maju mundur menekan dan menarik penis ku keluar masuk...sementara satu tangan bude telah meraba-raba vagina bude Mar yang berada disampingnya. "apa rasanya Is...." tanya bude Mar pada Bude Is yang tahu kalau penis ku menusuk anusnya. "nikmat sekali Mar.... lain...aneh..." jelas bude Is pada temennya yang penasaran. "Andy... yang kenceng nak... " pinta bude sambil terus memainkan jarinya di vagina bude mar. Dan aku menambah cepat kocokan ku dianus bude. "oh... enak... ya..nak.... auhh ahhhh " "Ya... enak... uhhhh enak... bude.... ahhh" "Yang cepet lagi...sayang...bude.... enak sekali.." kutambah kecepatan keluar masuk penis ku dan aku pun bertambah nikmat... "ahhh ...auhh ahh.... .. ya .. bude enak...ahhh.." Kutekan pinggulku kedepan, kubenamkan penisku masuk kedalam anus bude, kuputar pantatku...ouhhh mangkin nikmat... kutarik lagi keluar dan masukkan lagi penisku terus kulakukan seperti itu.. sementara bude Mar yang telentang disamping bude Is dengan vagina yang sedang dielus-elus oleh bude Is, kemudian menggeser tidur telentangnya, dipindaknan kepalanya kebawah perut Bude Is, kemudian bude Mar mengangkat kepalanya menghampiri vagina bude Is dengan lidahnya, dijilatinya di isap-isapnya klistory bude Is dan. "Oh .. uhhh .. Mar... enak sekali Mar... " Birahi bude Is semaking memuncak sejak vaginanya dijilati bude Mar... Aku pun ikut menambah kenikmatannya dari arah belakang dengan terus menambah kecepatan keluar masuk penis ku.. aku sendiri merasakan nikmat yang tiada tara... "Andy.... terus kan nak.... ouhh bude hampir pipis... ahhh uhhhh yahhhhhh " "ohh....ah.....aaaa.hhhh.. . andy juga bude....auuuuuu ahhh" sambut ku. "Keluarkan semua mar... ini aku masukkan jari ku...." timpal Bude Mar dari arah bawah perut bude Is.... "Aku. ahhhha aku mau dapet.. auuhhh ahhh. Andi. ooohhhh yahhh uhhhh sayang masukin pipis andi ke pipis bude.. pinta bude Is pada ku dan aku mencabut penis ku dari anus nya. Kuarahkan ke lobang vagina bude Is.. "Mar.... bantu mar.... " pinta bude Is pada temannya agar memegang penis ku dan mengarahkan ke vaginanya. Bude Mar pun memegang penis ku dan menempelkan ke lobang vagaina bude Is dan masuk, kuayun pantatku maju mundur, kukocok penis ku di vagina bude Is... ohhh nikmat sekali... "Andy.... enak... ouhhh yang cepat sayang...ouhhh ahhhh" kutambah cepat kocokan ku. "Mar... tolong isap Mar... ouhhh " bude Is memohon kepada sahabatnya untuk menghisap klistorynya. Apa yang kurasakan... batang penis ku juga ikut tersentuh ujung lidah bude Mar... ahhh nikamatnya semakin bertambah.... ini baru pertama sekali kurasakan ... sementara kepala penis ku keluar masuk di lobang kenikmatan, batang ku pun ikut dijilati... "ehhh ahhhh ahhh.. bude.. auhhh andy mau pipis...." terasa gumpalan air mani ku hendak akn muncrat keluar, kupacu semangkin cepat sodokanku ke vagina bude Is... "Andy...enak...terus.... auuu ...auuu...ahhh pipis... sekarang...auuuhh " teriak bude histeris. "Ayo nDy...ahhh yahhhh auuu uuuuhhhh uuhhh emmhhh.." bude Is berteria-teriak kencang saat puncak orgasme tiba Akupun memuncratkan air mani ku seiring kocokan ku masuk kedalam dan keluar lagi kutekan terus.....terus seperti itu... akhirnya badan bude is terdorong ke depan lemas, akupun lunglai menimpanya dari belakang, kami berdua menghimpit bude Mar yang ada dibawah perut bude Is. T a m a t

http://perawan.us/images/banner/hk-toys.gif

No comments:

Post a Comment