Wednesday, April 20, 2011

Pengalamanku

Salam kenal untuk semuanya. Namaku Rudi, laki-laki, umur 31 tahun. Tinggi badan 187cm, postur tubuh biasa saja, nggak kurus dan nggak gemuk juga, kulit coklat agak putih, berkacamata, ukuran tongkol standar ukuran Arab Betawi. Aku sudah berkeluarga dengan satu isteri dan satu anak. Aku akan coba berbagi dengan kawan-kawan disini.

Aku mau cerita awalnya aku keranjingan eksib, mengintip, & everything about sex. Dulu waktu aku kecil, sekitar kelas enam SD, aku sedang di WC umum dekat rumahku. Tiba-tiba dari toilet perempuan keluar seorang Ibu sekitar umur 40 tahunan yang kutau punya warung rokok dekat situ.

Tiba-tiba si Ibu mengangkat roknya yang ternyata tidak pakai CD sambil bilang, “Maaf ya, dek. Airnya nggak keluar di WC.” Spontan dia cuci mekinya sambil berdiri mengangkang dan memajukan mekinya ke keran air, pas di samping aku yang lagi bengong melihat tingkahnya itu. Jelas banget keliatan pahanya yang putih dan bulu jembinya yang hitam lebat. Sejak saat itu aku penasaran, bagaimana sih, bentuknya meki itu?

Tetangga Sebelah

Di sebelah rumahku tinggal tiga orang kakak-beradik, satu orang laki-laki dan dua orang perempuan yang rata-rata umurnya sekitar dua puluh tahunan, yang perempuan namanya Kak Ratna dan Kak Sinta, yang laki-laki aku lupa namanya. Orangtua mereka ada di kampung, di Sumatera sana. Karena rumahnya agak besar dan bertingkat. Sebagian kamarnya di isi oleh beberapa anak kos.

Rasa penasaranku soal permekian semakin berkembang. Suatu saat aku naik ke atap rumah. Dari atap rumahku ternyata bisa melihat isi kamar mandi dari lubang angin mereka yang ada di lantai dua rumah mereka yang kondisinya memang lebih tinggi dari rumahku.

Tapi kalau kita mengintipnya siang, kita akan kelihatan dari dalam kamar mandi mereka, dan tetangga sekitar yang rumahnya bertingkat juga akan melihat kita sedang di atap rumah. Makanya kalau mengintip, selalu kupilih malam hari sekitar habis magrib sampai jam delapan malam.

Sering aku melihat Kak Ratna mandi. Kak Ratna ini orangnya biasa saja, agak pendek, agak gemuk. Toketnya besar banget. Ukurannya aku nggak tau, tapi ya menggantung gitu kayak pepaya. Jembinya hitam lebat. Dia sering nggak pakai CD kalau habis mandi. Pas pipis juga sering langsung mengangkat roknya dan cuuuur! Pipisnya langsung keluar.

Kalau Kak Sinta agak mendingan, mukanya sih, biasa juga tapi badannya cukup ideal. Toketnya lumayan besar. Yang aku suka, putingnya warna coklat dan mancung banget. Apalagi sering banget aku lihat dia mainin toket dan mekinya di kamar mandi.
Yang apes kalau pas kebagian mengintip kakaknya yang laki-laki. Duh, sering banget doi coli. Pas dia coli aku nggak mau lihat. Jijay, kita kan buka hombre, hehe..

Suka juga aku ngintip dua orang anak-anak kosnya yang kebanyakan anak kuliahan. Nggak pernah tau namanya tapi keduanya badannya kurus kering. Toketnya kecil-kecil. Bulunya jembinya juga agak jarang. Tapi yang satu mekinya agak tembem. Aku suka nggak selesai ngintipnya kalo pas giliran mereka.

No comments:

Post a Comment