Wednesday, April 20, 2011

Sesal Tak Bertepi

Tok…tok..tok
Terdengar suara ketukan pintu kamar hotel tempatku menginap. Segera aku bangkit dari tempat tidur dan membukanya,,

“hai vivi…” seseorang menyapaku dengan lembut..
“hai dri,.. aku kira kamu ga jadi datang“ jawabku
“hehe,.. I’m here…” Andri menjawab sambil tersenyum
Aku pun tersenyum..
“eh iya,.. ayo masuk dri” andri pun melangkah masuk ke dalam kamar hotel.

Sesaat kemudian andri duduk di sofa dan aku mengeluarkan bungkusan dari dalam tas ku.

“dri,.. ini buat kamu”
“apaan nih?” katanya seraya mendekatiku
“cd” kataku
“cd? Hmm.. itu ya?” katanya sambil mengerlingkan mata
“haha, kamu tuh,.. ini cd lagu band kesukaan kamu”
“ohh.. hehe, abis ga jelas sih..dikirain cd kamu”
Aku mencibir seraya bertanya “kamu mau minum apa?”
“apa aja deh, terserah..”jawabnya sambil membantingkan dirinya diatas ranjang
“aku pesankan 2 orang jus ya” kataku seraya mengangkat gagang telepon kamar hotel.

Diujung telepon kudengar suara resepsionis,
“mas, pesan 2 orange jus”
“iya mbak, kamar berapa”
“206, makasih ya mas” kataku

Andri masih terlentang di ranjang hotel ketika aku selesai memesan minuman.
“kok tumben jam segini, emangnya ga kerja ya..?” kataku
“ya kerja dong vi, .. aku udah ijin ga masuk kerja abis makan siang”
“cape dong....”kataku
“ngga juga sih,.. cuma macet banget di jalan” jawabnya singkat
“kan udah kubilang, kalo kamu sibuk ga perlu datang…”
“hehe,.. ga papa vi, lagian aku pengen ketemu kamu kok”
“ah yang bener..?”
“iya lah..”jawabnya seraya bangkit dan duduk di tepi ranjang

Kupandangi andri dari tempatku berdiri,.. hmm..

********


Andri adalah teman chat ku. Aku kenal dia beberapa bulan sebelumnya dan setelah itu hampir setiap malam aku chat dengan dia. Aku senang chat dengan dia karena dia mempunyai wawasan yang luas, walaupun kadang-kadang sedikit nakal dan juga cuek. Umurnya lebih muda 5 taun dariku.

Oh ya, aku belum memperkenalkan diriku. Aku vivi, sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Umurku hampir 35, tinggi 155, kulit putih dengan rambut dicat kecoklatan. Suamiku seumuran denganku dan mempunyai karir yang bagus.

Sejak 5 tahun terakhir ini suamiku sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga seringkali harus bepergian ke luar negeri. Otomatis frekuensi pertemuan kami menjadi berkurang. Untuk berkomunikasi, kami lebih banyak menggunakan fasilitas internet. Selain lebih hemat, kami pun bisa ngobrol lewat voice chat dan berpandangan lewat webcam.

Disaat suamiku offline, iseng-iseng aku mencoba di chat room, pada saat itu lah aku berkenalan dengan banyak pria, salah satunya Andri. Dari sekian banyak friendlist ku, aku lebih menyukai chat dengan dia.

Jujur aku datang ke kota nya bukan karena dia, tapi aku diajak temanku Anne untuk berbelanja sekalian refreshing. “kita berangkat sabtu siang dan kembali minggu siang ya vi. Kita bisa menginap semalam disana, kamu ambil kamar sendiri-sendiri” ujar Anne sebelum sehari kita berangkat ke kota tersebut. Pada saat itu aku teringat Andri dan ku katakan padanya kalau aku akan mengunjungi kota tempat dia tinggal.

********

“kok bengong..?” sapa Andri
“ah nggak… ga apa apa..”
“dari tadi lihatin aku terus, kangen ya?” godanya
“haha..nggak lah, ngapain harus kangen sama kamu” kataku
“atau kaget kali ya..haha”serunya ringan

Aku mengangguk perlahan…
“ga sesuai yang diharapkan ya?”tanyanya
“aku ngga mengharapkan sesuatu tuhh”
“trus..?”
“ga apa-apa.. ternyata kamu cakep juga ya” kataku sambil mencibirkan bibir
“haha..kamu juga cantik kok”katanya seraya mengkucek-kucek rambutnya

Memang aku tidak pernah memberikan fotoku selama chat dengan dia, begitu juga dia. Jadi ini adalah saat pertama aku dan dia melihat wajah masing-masing.

“lho kok berdiri terus..ntar pegel lho”katanya seraya menggeser duduknya di tepi ranjang. Akupun duduk tidak jauh darinya. Kulihat dia membuka kotak bungkusan yang baru kuberikan padanya
“hmm.. nickelback..makasih vi” katanya seraya tersenyum
“iya,.. kamu suka?”
“suka banget,..” tangannya menggenggam jariku

Aku kaget dan segera menarik tanganku

“udah ngga usah pegang-pegang segala..”
“haha,..cuma juga pegang tangan” katanya enteng

Aku bangkit dari tepi ranjang
“lho..mau kemana vi? Gitu aja marah ya..”katanya sambil nyengir
“yee.. ga marah kok, vi ke kamar mandi dulu ya”
“ikut dong..”

Aku mencibirkan bibirku dan dia pun tertawa terbahak-bahak.

Tak lama aku kembali dari kamar mandi dan mendapatkan Andri sedang membolak balik cover cd yang kuberikan seraya berbaring di ranjang. Gaya nya cuek abis, mengingatkan aku pada suamiku. Tiba-tiba aku kangen suamiku.

“vi,..kamu udah pernah dengar track-5 nya?” ujarnya memecah keheningan
“belum,.. kamu sendiri tahu aku ngga begitu suka band itu”
“trus..kenapa beli cd ini?”
“ya kan kamu suka sama band itu..”

Andri memandangku dalam..

“duduk sini vi, aku mau kasih lihat kamu lirik lagu nya”

Akupun duduk tak jauh darinya..

“yeee gimana mau lihatnya kalo duduknya jauh gitu..”serunya
“iya iya..bawel ih”kataku seraya beringsut ke sampingnya

Lalu Andri menunjukkan cover cd yang memuat lirik lagu yang dimaksud,.. dan dia bercerita tentang makna lagu tersebut. Aku mendengarkannya sambil sekali-sekali berkomentar.

“kamu suka dengan liriknya..?” seraya memandang wajahku

Aku menoleh menatap wajahnya,..pada saat itu wajahku sangat dekat dengan wajahnya..

“….eng…suka..romantis juga ya lagunya..”jawabku
“suka yang romantis-romantis ya..?” wajahnya semakin mendekat…
“iya…”

Tiba-tiba Andri mengecup bibirku dengan lembut,.. aku terhenyak..
Kemudian dia menarik wajahnya.

“kaget ya..?”

Aku hanya mengangguk perlahan, dia pun tersenyum dan kembali sibuk membolak-balik cover cd. Aku memandanginya, berbagai pikiran berkecamuk di dalam pikiranku. Aku tidak pernah berciuman selain dengan suamiku selama ini. Suamiku cinta pertamaku.

HP ku berdering..
“vi, lagi ngapain?” kudengar suara Anne
“lagi ngobrol aja…”
“dia jadi datang..?”
“iya..kamu lagi apa An?..” tanyaku
“lagi bersih-bersih, haha” kudengar Anne tertawa lepas

********

Anne adalah teman dekatku sejak sekolah hingga sekarang. Kami tinggal tidak berjauhan. Suaminya sejak 8 tahun ini menderita impotensi karena penyakit gula yang dideritanya. Anne sering curhat denganku, banyak hal yang diceritakannya termasuk pengalaman dengan teman kencannya sebagai pelarian.

Aku tahu teman kencan terakhir Anne adalah Edo. Perawakannya cukup tegap dengan kulit agak gelap dan usia sekitar 25-an. Wajahnya cukup tampan dan “vi, nggak tahan deh.. barangnya gede banget, segini nih…” ujar Anne suatu waktu sambil meregangkan jemari kelingking dan jempolnya. Aku hanya tersenyum dan berujar “dasar doyan brondong ya..”. Dia pun tertawa lepas, “obat awet muda!” ujarnya.

********

“dari siapa vi..?” Andri menegurku
“oh.. telepon dari Anne”
“lho Anne disini juga?” tanya nya

Aku mengangguk perlahan. Andri sering mendengar cerita tentang Anne dan Edo pada saat kami chat.
“edo juga..?”
“iya, mereka menginap di kamar sebelah,..208” ujarku
“kalian perginya bareng-bareng?”
“ngga lah,.. nanti supir bisa bawel sama suami Anne.. edo berangkat sendiri ke sini” ujarku seraya memandang Andri.

Kulihat Andri beranjak dari ranjang dan menuju dinding tembok sembari mendekatkan kupingnya..

“kamu ngapain sih Dri?..”ujarku
“dengerin sesuatu ahhh, haha”
“udah deh, ngapain pake dengerin orang lain, kurang kerjaan deh” kataku

Andri pun tertawa lepas

“biarin..seru kayaknya ya di kamar sebelah..”kulihat Andri cengengesan
“aahh..udah kesini” aku bangkit dari ranjang dan menarik tangannya

Aku memegang tangannya,..hmm..tangan yang kekar dan ditumbuhi bulu-bulu walaupun tidak lebat.

Andri berbalik dan pada saat itu kami saling berhadapan..
“iya iya nggak akan nguping lagi kamar sebelah kok..”ujarnya berbisik
“ga enak dengerin orang tau..” kataku
“jadi mendingan dengerin kita sendiri aja ya?..”bisikan Andri di telinga kananku.

Aku bergetar…telinga adalah bagian sensitif dari tubuhku..

“kamu cantik vi..” bisiknya
“..hm..”

Tangannya kurasa melingkar di pinggangku…Andri menarik wajahnya dan memandangiku.. sebuah kecupan di bibir diberikannya, aku merasakan getaran menjalar di tubuhku…

“hmm…mhhm..”

Aku menarik wajahku, tapi tangannya masih tetap melingkar di pinggangku. Kuletakkan jari telunjukku di bibirnya…”udah ah…nanti keterusan” ujarku. Andri melepaskanku dan kembali berbaring di ranjang.

********

Saat itu aku mengenakan kaos ketat biru pastel dengan leher V dan rok jeans selutut. Kaos tipis yang cukup ketat sehingga mampu menggambarkan lekak lekuk bagian atas tubuhku.

********

Aku berbaring disamping Andri dan menatap langit-langit kamar hotel.

“lagi mikirin apa vi..” ujar Andri
“ngga mikirin apa-apa…”ujarku lirih
“kangen sama suami ya? Atau penasaran sama yang di kamar sebelah?..”Andri menggodaku seraya menyampingan tubuhnya di sebelah kiri ku. Aku hanya tersenyum.

Tangannya mengusap tanganku..terasa getaran hangat menjalar tubuhku..Aku teringat akan suamiku.

“vi..”
“y..mmpph..” bibir Andri menahanku untuk menjawabnya

Kami berciuman kembali. Oh. Ini harusnya tidak boleh terjadi lagi.
Tapi aku menikmatinya…

Andri menciumku dengan lembut…bibir..pipi..dagu..keni ng..dan oh..telinga
“mmh…Dri..udah..udah”
“hmmh…” Andri mengangkat wajahnya

Aku menyesal menahan dia. Aku terdiam.
Waktu serasa berjalan perlahan…

“kamu ga suka..?” bisik Andri
“hmmh… suka sih” bisikku polos..

Andri menciumku kembali. Kali ini aku membalasnya dan aku menikmatinya.
Pipi…bibir..dan .. Oh..lagi-lagi telingaku.

Aku menggelinjang. Tersadar kurasakan kaki kirinya menyilang diatas pahaku..

“vi…aku kepengen..”bisiknya lirih

Aku terdiam. Pikiranku melayang tak menentu. Wajah suamiku sekilas terlintas begitu pula Anne dan Edo.

Antara ya dan tidak.
Ya, karena aku merasakan getaran di sekujur tubuhku..
Tidak, karena aku adalah seorang istri..
Aku terdiam..

Ah..lagi-lagi Andri mencium telingaku..seakan dia tahu bagian sensitif dari tubuhku.
Aku menggelinjang..rok ku terangkat hingga ke pangkal paha.

Kaki kanan Andri menelusup diantara paha kanan dan kiriku..Kurasakan tangan kirinya mengelus pinggang kananku. Perasaanku tak menentu.

“…Dri..”
“…hmmhh..”
“udah dri…ntar aku ngga tahan…”bisikku

Andri berguman hampir tak terdengar.. sambil mencium bibirku

“..hmphh..mmwhh..”

kurasakan tangannya mulai bergerak..kurasakan tangan hangatnya menyusuri di balik kaos yang kukenakan…..dari pinggang kanan dan berhenti dibawah payudara kiriku yang masih terbungkus bra berwarna pink…Aku semakin bergetar tak karuan..

Aku merasa bersalah membiarkan hal ini..tapi di satu sisi aku sangat menikmatinya..

Perlahan dia meremas payudara kiriku dari luar bra..ough..serasa berputar dunia..seluruh tubuhku tergetar..Andri semakin merapatkan tubuhnya ke tubuku…ciumannya mulai bergerak turun ke leher jenjangku..sementara tangan kirinya mulai menyibakkan bra..Dia mulai mengusap payudara 34B ku..dan putingku mulai mengeras saat jemarinya mulai menyentuh..tiba-tiba Andri menggerakkan tubuhnya dan mulai menindihku.

Ough…kurasakan sesuatu yang menonjol menekan selangkanganku.. Aku nanar menatap langit-langit kamar hotel.

“..vi…kaosnya buka ya..”bisiknya

Aku hanya mengangguk perlahan.. Aku tak percaya kalau aku menganggukkan kepalaku! Oh tuhan, apa yang terjadi?

Perlahan Andri menarik kaosku hingga lepas dan aku hanya mengenakan pink bra dengan payudara kanan yang terbuka dihadapan seseorang yang bukan suamiku. Pikiranku buntu.

“..mmhh….mmhh…” hanya itu yang bisa kuucapkan saat Andri mulai mencium payudara kananku…berulang-ulang hingga akhirnya mengulum putingku. Perlahan kurasakan tangan kanannya mulai menggapai-gapai kaitan tali bra di punggungku..

Aku mendongakkan punggungku..dia mengetahuinya dan dengan cepat jemarinya melepaskan kaitan pink bra ku dan menariknya hingga lolos dari tubuhku…

No comments:

Post a Comment