Monday, February 14, 2011

pulau terkutuk Eps 2b

Sudah tidak ada orang di dalam tenda kayu itu , pagi harinya setelah Bayu bangun .
Dia segara keluar dari dalam tenda itu . matanya menyapu seluruh pantai . Dari kejauhan tampak Vivian sedang berbicara dengan Tatto .

Dia berjalan mendekati mereka , tapi bertemu dengan Helen dan Vina , yang sedang duduk di hamparan pasir putih pantai itu , minum kelapa hijau . “ udah bangun Bayu ..” sapa Vina tersenyum . “ he he he , dapat dari mana tuh kelapa ? “ tanya Bayu . “ tuh di petik sama Tatto ..” jawab Vina .

Bayu berjalan menghampiri Vivian yang sedang bersama Tatto . Rupanya Tatto sedang menangkap ikan , yang banyak di pinggir pantai itu . Ikannya tidak terlalu besar , hanya sekira 15 - 20 cm , entah ikan apa namanya .

“ Bayu , sudah bangun loe …” tanya Vivian . “ eh sudah ..” jawab Bayu agak grogi . “ lagi nagapain “ tanya Bayu . “ lagi cari makan siang ..” jawab Tatto .

Tatto tampaknya cekatan , dia bisa menangkap ikan dengan cara menombak dengan batang kayu yang di runcingkan .

“ gua juga bisa “ kata Bayu . “ oh , silakan coba …” kata Tatto, sambil memberinya tombak kayu itu . Bayu mencoba , tapi gagal , mencoba lagi dan gagal , dia hanya menjadi tertawaan Vivian .

“ ah susah , gak bisa ..” kata Bayu dengan kesal . Tatto dan Vivian tertawa . Bayu berjalan balik ke arah Vina dan Helen . Vivian berjalan di belakangnya , menyusulanya .
Setelah sejajar posisinya dengan Bayu Vivian berkata “ Bayu , nangkep ikan dengan cara itu harus konsentrasi, makanya kalau malem tidur jangan suka iseng …” ujar Vivain pelan.

Bayu menghentikan langkahnya , dia menatap wajah Vivian . Tapi Vivian berjalan terus , dan bergabung bersama adiknya dan Helen . “ damn , berarti selama itu dia pura pura tidur , tapi koq dia dia aja , berarti dia suka dong sama gua ..” begitu pikir Bayu.

Bayu pun berjalan , lalu bergabung dengan mereka . “ Bayu , ini kelapanya ..enak loh manis..” tawar Vina pada Bayu . Bayu mengambil kelapa hijau itu dari Vina dan meminumnya . “sikap Vina biasa saja , sedangkan Vivian tahu gua mengejar Vina , berarti Vivian tidak menceritakan kejadian semalam pada adiknya , dong ..” pikir Bayu .

Tatto yang telah menangkap beberapa ekor di tepi pantai itu sekarang dia duduk di pinggir pantai , matanya menatap jauh ke depan memandang lautan luas itu . Vivian beranjak dari dudukunya menghapiri Tatto , meninggalakan teman temannya yang sedang menikati kelapa muda itu .

“ bang Tatto …” sapa Vivian . Tatto menatap wajah cantik Vivian , yang lalu duduk di dekatnya . Kembali Tatto memandang lautan luas itu , yang terhampar di depan wajahnya .

“ ada apa bang , mikirin apa ..” tanya Vivian . Tatto kembali menatap Vivian , “ apa eloe gak mau pulang , eloe mau di sini selamanya ? “ Tatto balik bertanya .
“yah tentu mau dong , masa gak mau pulang , tapi caranya bagaimana ? “ jawab Vivian , sambil bertanya . “ itu yang gua lagi pikirin ..” jawab Tatto lalu kembali berdiam diri .

“ bang kalau boleh saya tanya , abang siapa sih , koq bisa ada di pulau ini …” tanya Vivian dengan penasaran . Tatto menatap wajah cantik Vivian , gadis yang paling cantik di antara teman temannya ini .

“gua itu lari dari kejaran polisi, gua sembunyi di kapal yang eloe tumpangi, eh..gak taunya kapal itu kandas, sial !” kata Tatto.
Barulah sekarang Vivian teringat lagi, ternyata inilah sosok yang dilihatnya di lorong kapal ketika dia mengambil kotak penyelamat itu. Ketika itu pria ini baru meloloskan diri dari gudang bawah dan mencari jalan keluar untuk selamat. Untungnya karena tubuhnya kuat dan pandai berenang dia berhasil berenang hingga ke pantai pulau ini.
“oh jadi abang selama ini sudah bersama kita orang ..” kata Vivian.
“gua di kapal itu, tapi gua gak pernah keluar dari gudang bawah kapal, gua cuma sempat keluar sekali ke dapur nyolong makan dan air soalnya gua kehausan, jadi gua gak tau dan gak kenal eloe orang” jawab Tatto .

“nama abang siapa sih ..” tanya Vivian lagi.
“nama gua … eh eloe pangil gua Tatto aja..” jawab Tatto.
Vivian menganguk,” nama saya Vivian bang..” kata Vivian.
“gua tau, gua tahu nama eloe orang semua, otak gua cepat mengingat nama dan wajah orang..” jawab Tatto .

“bang kesalahan abang apa sih , koq sampai di kejar polisi?” tanya Vivian dengan rasa ingin tahu.
“di dunia ini tidak ada yang adil, gua memang bajingan , tapi gua gak pernah memperkosa orang, waktu pacar gua di perkosa sama teman gua sendiri gua jadi kalap, jadi teman gua itu gua bunuh ..” jawab Tatto .

Vivian agak ngeri dengan Tatto, tapi di balik itu dia membunuh karena pacarnya.
“gua lalu ditangkep dan dinyatakan bersalah, gua di penjara sampai akhirnya ada kesempatan gua kabur dari neraka jahanan itu” Tatto melanjutkan ceritanya .

“ yah, abang main hakim sendiri, seharusnya pacar abang di perkosa abang lapor polis” ujar Vivian.
“ha..pacar gua diperiksa dan diselidiki, tapi mentang-mentang dia bekas pelacur , polisi membebaskan bedebah itu dari tuduhan” jawab Tatto emosi. Vivian terdiam mendengar kisah itu.
“walau pacar gua bekas pelacur, pacar gua itu manusia , punya perasaan ..” kata Tatto lagi .

“sekarang pacar abang di mana ? “ tanya Vivian.
“bunuh diri” jawab Tatto singkat.
Bulu kuduk Vivian merinding seketika. “ koq bisa ..” tanya Vivian.
“dia kesal, sedih dan tertekan, karena dirinya di perkosa dan gua di penjara selama 10 tahun, jadi dia tak bisa menerimanya ..” jawab Tatto .

Vivian terdiam . “ Sudahlah , gua gak mau membicarakan ini lagi , dan gua cerita ini cuma sama eloe , jangan ceritakan ke teman teman eloe yang lain yah ..” kata Tatto.
Vivian menganguk.

Kembali tatto menatap lautan luas itu . Tiba tiba matanya menangkap sesuatu . Kotak merah yang terapung. Tatto segera ke arah benda itu , sambil berenang di mendekati kotak itu. Dan membawa kembali ke pantai itu . “ apa itu bang..” tanya Vivian , sambil melihat kotak merah itu.
“loh ini kan koper si Cindy” kata Vivian .
Teman teman berhamburan ke arah mereka.
“ada apa…ada apa !“ seru mereka.
“tenang, tenang dulu, cuma koper !” kata Tatto.
Mereka pun menyapu seluruh permukan laut itu . “ itu ada satu lagi …” teriak Vina , sambil menunjuk benda kotak berwarna coklat yang terapung agak jauh .

Kembali Tatto dengan sigap berenang ke arah koper terapung itu . Dia berhasil membawanya ke tepi pantai itu . “ha, ini koper gua“ kata Vivian .

Segera Vivian membuka kopernya yang penuh dengan air. Semua pakaiannya dalam koper itu basah tapi semua isinya utuh.
“lihat ini duit gua , jam tangan gua …” seru Vivian dengan gembira.
“duit…apa gunanya di sini, kanibal-kanibal itu dan binatang-binatang disini mana ngerti duit”ujar bayu.
“paling engak gua punya baju buat ganti ..dodol ..” jawab Vivian .

Mereka pun membuka koper Cindy, yang juga basah isinya itu.
“lumayan , paling tidak kita bisa pinjem bajunya si Cindy ..” ujar Helen .

Mereka terdiam mengingat teman Cindy yang ceriwis dan nakal itu, yang sekarang telah pergi…untuk selamanya. Mata Vivian nampak berkaca-kaca mengingat temannya yang tewas tepat di depan matanya itu, dia masih ingat suara lampu sorot itu menimpanya hingga menimbulkan suara tulang retak, dia juga melihat wajah Cindy yang sudah tidak bernyawa dengan kepala berdarah dan mata membelakak. Dengan kopernya yang hanyut itu seolah Cindy sedang menolong mereka dari alam sana. Saat Helen merangkul pundaknya, air mata Vivian menitik ke pasir pantai.
“Sudahlah Vi, Cindy sudah tenang disana, kita semua juga sedih, bukan kamu aja” hibur dosen itu.

“eh udah .. Bayu eloe kan cowok , nangkep ikan gak becus , nah eloe beresin dan bersihin tuh ikan ikan, buat di bakar dan di makan ..” kata Tatto , sambil beranjak dari pantai itu.

Vivian masih menatap Tatto dari belakang, ada rasa simpatik di diri Vivian, “ orangnya keras, tapi berhati baik. . ” ujarnya dalam hati .
“ayo bawa nih koper, kita jemurin bajunya “ ajak Hellen .
“Bayu , eloe bawa dong ikannya dan bersihin …” kata Vivian setelah mengelap air matanya, “baik nyonya ..” jawab Bayu.

>>>

Bau ikan bakar yang diolah Helen menggugah selera.
“mana gua punya gua punya !” kata Bayu, seperti orang kelapan.
“tenang aja, ada banyak ikannya ..” kata Hellen .
Mereka pun dengan lahap , memakan ikan bakar itu. Yayat dan Gino pun kebagian , tapi mereka duduk agak menjauh. Mata mereka selalu melirik ke tiga gadis gadis itu .
“Yat, eloe nafsu gak sama si Vina ?” bisik Gino perlahan .
“nafsu gila, apalagi sama kakaknya ..” jawab Yatat . “Gua rela tuh dimakan sama kanibal itu , asal bisa nyobain tubuh tuh cewek” kata Yayat lagi.
“Hus jangan sembarang omong loh, ntar kemakan sumpah sendiri baru nyaho !” kata Gino sambil cengengesan.
“Sayang yah cewek yang kita pake di kapal itu mati” kata Yayat “kalo ngga kita bisa ada hiburan sekarang”

Di tengah asiknya mereka melahap ikan bakar olahan Helen itu, tampak Tatto datang, sepertinya dia dari dalam hutan. Tubuhnya basah kuyup, dia habis mandi . “ eh eleo kecebur yah..” ejek bayu.
“disana ada aliran sungai, airnya jernih dan tawar, bisa di minum dan bisa buat mandi, seger bener tuh ..” jawab Tatto.
“wah dimana Bang ?“ tanya Helen karena dia sudah merasa tidak nyaman dengan pakaiannya yang cukup tertutup tapi belum diganti sejak di pulau ini.
“di sana, agak jauh sih” jawab Tatto
“gua mau mandi nih, rasanya badan gua lengket bener “ kata Hellen . “ Iyah gua juga …” jawab Vivian.

“ bang temanin ke sana yah ..” pinta Vivian . “ boleh ..ayo..” kata Tatto . “ eh gua ikut ..” kata Bayu. “eh jangan, gantian ..eloe yang cowok cowok jaga tenda dong..” kata Vivian. Vina hanya tersenyum.

Tatto pun berjalan , di belakang tampak Vivian , adiknya Vina , dan Helen mengikutinya. Mereka membawa baju baju yang sudah selesai di jemur itu untuk salin.

>>>

“wah, sebenar pulau ini punya potensi di buat resort, untuk rekreasi …” ujar Helen. begitu mereka tiba di lokasi aliran sungai tersebut . “ benar benar indah pulau ini ..” tambah Vivian. sambil kakinya melangkah memasuki aliran air sungai itu . “ wah sejuk ..” katanya.

“baiklah eloe orang mandi yah , tapi jangan pergi kemana mana , gua mau mencari buah buahan dulu” kata Tatto meninggalkan mereka .

Mereka pun masuk dalam air sungai yang sejuk itu , tapi mereka tak melepas pakaian mereka. Ada banyak batu batuan besar di sekita sungai tersebut dan sebuah air terjun kecil. Mereka berendam sambil bermain air. Suasananya sungguh indah dan alami, kicauan burung dan bunyi binatang-binatang hutan menenangkan sejenak suasana hati yang sedang dalam ketidakpastian.

“ Helen , tempat ini romantis banget yah ..” bisik Vivian . “ iyah .. bikin horny yah…” jawab Helen. Vivian mencubit tangan Helen, “ gila eloe …” . “ Vi , coba bayaingin kalau ada cowok yang ganteng dan ikut mandi di sini, kita berbugil ria ..” kata Helen .
“eloe orang ngomongin apa?” tanya Vina .

“ hus .. anak kecil , gak boleh tau …” jawab Helen . “ gua gak mau mikirin itu ...” kata Vivian. Helen berbisik di telinga Vivian “ takut m*m*k eloe basah yah?”. Vivian kembali mencubit lengan Hellen “ dasar loe, dosen gila”

Setelah cukup lama mereka berendam , mereka pun keluar dari sungi itu.
“eh cepat kita ganti baju , nanti si Tatto keburu balik ..”kata Helen . Mereka pun , segera berganti pakaian . Vina memakai hot-pantnya yang berwana pink , serta kaos t-shitnya. Helen meminjam celana dalam , rok mininya serta t shirt si Cindy. Sedang Vivian , memakai rok mini dan t- shirt tanpa lengan miliknya.

Eh yang basah di jemur dulu , di sini “ kata Vivian sambil meletakan pakaian basahnya di atas batu besar di sungai itu. Mereka pun menjemur pakaiannya di atas batu batu itu.

“ eh koq si Tatto belom balik yah ..” tanya Vivian . “ mungkin di makan kanibal , kali ..” kata Hellen . “ huss , sembarang ngomong aja…” jawab Vivian .

“ eloe orang kalau mau balik balik dulu, suruh Bayu kemari mandi, gua tunggu di sini “ kata Vivian.

“ yah udah gua balik sama Vina dulu yah ..” kata Helen , sambil meninggalakan tempat itu bersama Vina .

Sebenarnya itu trick dari Vivian , Dia sedang agak birahi , akibat godaan dari Hellen tadi.Apa lagi semalam Bayu sudah merangsangnya hingga dia orgasme. Dia ingin menikmati orgasmenya itu lagi.

“gua tunggu si Bayu , gua mau tau sikap dia bersama gua berdua saja , jangan cuma berani kalau gua lagi tidur ..” pikir Vivian dalam hati .

Tapi Bayu yang di tunggu tak kunjung datang , sedangkan matahari sudah semakin condong ke barat . “ yang lain kemana Vi ..” suara Tatto mengagetkan Vivian . “ eh sudah balik duluan..” jawab Vivian .

‘ oh ..kalau gitu ayo kita balik ..” ajak Tatto . “ uh , si Bayu kemana sih , banci bener sih tuh anak …” ujar Vivian dalam hati . Vivian memandang wajah Tatto , wajahnya lumayan ganteng, walau kulitnya hitam dan brewok serta rambutnya berantakan. Tubuhnya yang penuh dengan tatto itu , membuat imajinasi Vivian jadi liar .

“ bagaimana kalau gua di gituin si Tatto ..” pikirnya yang membuat vaginanya menjadi lembab . “ Vi .. kenapa …” tanya Tatto . “ eh engak , saya mau pipis…” kata Vivian . “ ehmm .. di sana saja…” kata Tatto menunjuk semak di antara pepohonan .

“ ih , disana takut ah , di sini saja …” kata Vivian , langsung mengangkat rok mininya , dan melepas celana dalam pinknya di hadapan Tatto tanpa malu malu . Dan dia jongkok di antara batu batuan di dekat mereka .

Tatto segera membalikan badannya , mengelengkan kepalannya, melihat kelakuan nakal Vivian . “ sudah bang .. “ kata gadis cantik itu setelah , selesai buang air kecilnya .

“ Vivian , gua ini juga manusia , cowok biasa , gua punya nafsu , tolong jangan lakukan itu lagi …”kata Tatto . “ ehm , emang kenapa bang ..” jawab Vivian , sambil duduk di atas batu besar itu .

“ kita cuma berdua di sini , kalau gua nekat , tidak tahan , bisa saja gua memperkosa eloe …” jawab Tatto . “ tidak mungkin abang memeprkosa saya , kan abang sudah pernah ngerasakan pacar abang di perkosa orang..” jawab Vivian .

“ gua sudah bilang gua ini manusia , bisa saja gua memperkosa eloe dengan alasanya balas dendam ..” jawab Tatto. “ abang gak perlu memperkosa saya , kalau abang mau boleh aja , tapi saya gak mau di gituin saya masih perawan ..” jawab Vivian . “ eloe… eloe gila yah …” kata Tatto agak kaget.

“ bang , saya juga manusia , cewek biasa , saya juga punya nafsu ..” kata Vivian . Vivian sepertinya tidak bisa mengedalikan birahinya , entah kenapa .

“ eloe bilang eloe masih perawan , tapi eloe mau bercumbu dengan gua , kalau gua gak tahan gimana ? “ ujar Tatto . Vivian hanya diam saja , tangan Tatto pun merabai paha mutih mulus milik gadis cantik itu. Tangan yang kasar itu meberikan sensasi lain di hati Vivian .

Tangan itu terus meraba raba paha mulus , itu terus bergerak hinagga menyentuh ujung pangkal pahanya yang masih di tutupi celana dalam pinknya . “ ahhh…” erang Vivian pelan. Tapi Tatto segera melepaskannya, dia memegang erat tangan Vivian . “ ayo , kita lakuan lain kali , sebentar lagi gelap , gua kawatir dengan kanibal itu ..” kata Tatto.

Wajah Vivian sepertinya kecewa , tapi apa yang di katakan tatto ada benarnya . Dia pun berdiri dan memeluk tubuh tegap Tatto itu . “ bang saya suka , sama abang ..” bisik Vivian pelan . “ jangan Vi , lupakan lah ..” kata Tatto .

“apa abang tidak suka sama saya ..” tanya Vivian . “ kamu cantik , kamu gadis baik baik , mana mungkin saya tak suka sama kamu …tapi .. orang seperti saya tak pantas buat kamu , kamu gadis baik , cari kekasih yang sesuai ..” kata Tatto .

Vivian terdiam , mereka pun berjalan balik ke tenda kayu , tempat mereka bernaung di pulau itu mereka .

>>>

Ini malam ke dua mereka di pulau itu. Malam itu Bayu dan Tatto duduk dekat Api ungun , selepas makan , ikan ikan bakar itu . Vivian ,Vina dan Helen pun duduk berdekatan di atas pasir putih itu . Malam ini mereka tak selelah malam kemarin . Mereka masih sempat ngobrol , membicarakan bagaimana pergi dari pulau itu.

Ada perdebatan di antara mereka , “ gua yakin bokap gua akan mencari gua..” kata Vina .
“ yah , perusahan yang punya kapal juga akan mencari “ kata Hellen .
“gak mungkin mereka tahu kita ada dimana “ kata Bayu membuat mereka terdiam “sebelum kapal karam, gua bersama Anto ada di ruang kemudi, pulau ini bahkan tak ada di peta” kata Bayu lagi .

“yah, lihat saja banyak batu karang besar besar di sekeliling pulau ini , tak ada dermaga , berarti pulau ini tak pernah di singgahi kapal ..” kata Tatto . “ jadi gimana dong , masa kita akan di sini terus , coba kalau HP gua ada , gua bisa telpon bokap gua..” rengenk Vina .

“kita di pulau terpencil , tak ada listrik , tak ada radio , tak ada HP , kita seperti kembali ke jaman batu “ kata Tatto.
“gimana kalau kita buat kapal . disinikan banyak pohon ..” usul Helen . “ gak semudah itu nona , seberapa besar kapal yang bisa kita buat , kalau rakit si gampang …” jawab Tatto.
“ iyah, kita buat rakit saja ..” kata Helen.
“ini bukan danau, ini lautan lepas, kapal yang eloe tumpangin itu besar, itu saja karam ..apalagi rakit” jawab Tatto .

Vivian yang dari tadi hanya diam , menjadi jenuh dengan obrolan itu. Dia berjalan sampai ke pantai. Bayu segera berjalan mengikuti Vivian. “eh, eloe mau ngapain ..” tanya Vina.
“lihat tuh cici eloe, malam malam di pinggir pantai, nanti ada apa apa gimana..” kata Bayu lalu menyusul Vivian .

Tampak api cemburu di wajah Vina. Yah…Vina memang suka sama Bayu, walaupun mereka belum sempat jadian, tapi Vina sudah menganggap Bayu itu pacarnya.

“ Vi , ngapin eloe di sini sendirian “ tanya Bayu . “ gua cuma mau tenang aja ..” jawab Vivian . “ oh lebih baik kita kumpul di sana..” ajak Bayu . “ apa gua harus mati di pulau ini ..” guman Vivian .
“tidak , jangan putus asa gitu dong Vi ..” kata Bayu .

“Bayu pakai logika , tidak terperangkap di pulau ini , setiap saat ada ancaman kanibal , kita punya apa apa buat melindungi diri , pergi dari pulau ini pun tak bisa..” kata Vivian .
Bayu terdiam . “ gua tahu Vi , gua cuma , bersikap optimis saja , buat tenangin diri gua , gua cuma bisa menerima dan menikmati apa yang ada saja..” kata Bayu .

“ menikmati , maksud eloe seperti semalam itu ..” kata Vivian.
“maksud eloe , semalam yang mana nih ..” kata Bayu agak gelagapan.
“eloe jangan pura pura , gua gak tidur semalam ..” kata Vivian . Bayu terdiam , lalu mencoba membela diri .

“ kalau eloe gak tidur , kenapa eloe diem saja ?“ tanya Bayu bingung.
“jujur gua bilang sama eloe, gua juga , menerima dan menikmati apa adanya, gak tau gua bisa selamat pulang kerumah atau tidak “ Kata Vivian. Bayu terdiam.

“ Dan satu hal lagi…adik gua suka sama eloe, gua gak mau dia kecewa, so kalau lu sampai bikin dia kecewa, gua ga akan ampunin lu” kata Vivian dengan tegas.
Bayu menatap wajah cantik calon kakak iparnya itu.
“jadi maksudnya eloe , kita mesti rahasian ini” kata Bayu.
Vivian menatap Bayu, tak menjawab pertanyaannya lalu gadis cantik itu berjalan kembali te teman temannya.

>>>

“udah yok , kita tidur dah malem ..” ajak Vivian . “ iyah gua juga ngatuk “ jawab Helen. Mereka pun berjalan masuk ke tenda itu . Bayu berjalan mengikuti mereka . “ Bayu , gua bikin tuh tenda sebenarnya buat cewek , eloe cewek apa cowok ..” kata Tatto . Bayu mengurungkan langkahnya , dan kembali duduk di dekat api ungun itu .

“ bang omong omong dari tadi , gak liat si Yayat dan Gino ..” kata Bayu . “ emang gua pikirin…mereka dah cukup tua buat ngurus diri sendiri” kata Tatto . Bayu terdiam.

Mereka pun duduk di dekat api ungun , tanpa berbicara sepata kata pun. Tak lama Bayu tampak beberapa kali menguap , tanda dia ngatuk . “ dasar anak manja , sana tidur loe..” kata Tatto . “ yah bang , saya tidur dulu yah..” kata Bayu .

“ eh tapi awas yah , jangan loe godain tuh cewek cewek ..” ancam Tatto . Bayu cuma tersenyum , dan berjalan ke tenda kayu itu .

>>>

Birahi Bayu mendesir melihat posisi tidur Vivian. Helen dan Vina , tidur berdekatan . Sedang Vivian agak menjauh , seperti segaja memberi tempat buat Bayu. Vivian tidur dengan rok mininya yang tentu saja agak sexy dan terlihat sedikit celana dalam pinknya. Sebenarnya Helen juga mengenakan rok mini milik Cindy, tapi Helen yang lebih tua, tak menarik perhatian Bayu, selain itu walaupun memang cantik, kecantikan ala wanita dewasa Helen bukan termasuk dalam kriteria Bayu.

Bayu lalu berbaring, dia diam “ gila , gua benar benar gak tahan nih ..” ujar Bayu .
Tapi Bayu tak enak hati , jika harus meraba raba Vivian . Tapi sebebanr Vivian juga suka dan berharap untuk itu.

Bayu memejamkan matanya berusaha untuk segera terlelap . Tapi otaknya terus aktif , mentriger syaraf syaraf birahinya . Akhirnya dengan nekat , Bayu mendekati wajahnya ke wajah cantik Vivian , dan mencium bibir Vivian . Pertama tak ada reaksi , Vivian tetap terlelap .

Tapi beberapa saat kemudian , Bayu merasakan lidah Vivian bergerak membalas ciuman erotisnya. Namun mata Vivian tetap terpejam . Tangan Bayu juga mulai meraba dada Vivian , dan merasakan bukit kembar itu tak di tutupi Bra , di balik t shirtnya . “ gila , dia benar benar siap ..” ujar Bayu .

Bayu segera melepas ciumannya , dan perlahan t shit itu di sibaknya ke atas , benar saja , Vivian tidak mengunakan bra. Lidah Bayu dengan nafsu mennyusu di putting susunya . Lidah bermain dengan cepat dan liar . Vivian yang terus memejamkan matanya , tapi terlihat mengigit bibirnya, menahan desahan erotis nya .

Kini tangan Bayu pun menyibak rok mini Vivian. Lalu di mencoba membuka celana dalam pink itu. Tapi tangan Vivian menahannya. Kini Bayu yakin sebenarnya Vivian sadar apa yang di lakukannya. Bayu tak memaksa , dia hanya melebarkan kedua kaki Vivian , tanpa melepas celana dalam pinknya .

Jarinya segera bermain di selangkangan celana dalam itu . Meraba , dan menekan dengan lembut . Sebentar saja , selangkangan celana dalam itu nampak basah . Kini wajah Bayu mendekati selangkangan itu , dan menyibak celana dalam pink itu ke samping . Bayu menatap jelas vagina perawan itu lagi .

Lidahnya segera menyapu klitoris Vivian . “ eahh…” erang Vivian pelan . Lidah Bayu semakin liar bergerak . Bayu begitu bernafsu menjilati vagina gadis cantik ini .

Demikan juga Vivian , malam ini dia juga semakin berani , tubuhnya mengeliat , pantatnya juga ikut bergerak mengikuti gerakan lidah Bayu . Walau maatanya terus terpejam . Kadang sesekali Vivian mendesah pelan .

Lidah Bayu terus bergerak , sampai tubuh Vivian menjadi tegang , dan kejang . Vivian mendorong kepala Bayu menjauh dari properti rahasiannya , lalu dia mebalikan tubuhnya. Tentu saja ini tidak adil buat Bayu , penisnya masih tegang sekali . Dia lalu membuak celananya dan penisnya segera mencuat keluar .

Tanganya berusaha membalikan tubuh Vivian , tapi Vivian tak mau bergerak . Kembali Bayu melakuan seperti selama , dia mengesekan penis di belahan patat putih mulus Vivian . Bayu bergoyang pelan , menikmati tubuh Vivian apa adanya , tak mau banyak memaksa.

Setelah beberapa saat , Vivian membalikan tubuhnya. Membuka matanya dan tersenyum pada Bayu. Wajah Bayu agak memerah malu. Lalu Vivian memegang batang penisnya yang tegang itu. “ ohh…..” erang Bayu . Vivian berusaha mengocok batang penis itu membuat Bayu merem-melek ke enakan .

Tak lama kemudian , sperma Bayu muncrat begitu saja . Sebagian memeleleh membasahi tangan Vivian. Vivian lalu membersihkan tangan dari sperma Bayu , dia melapnya dengan kaos yang di kenakan Bayu. Lalu Vivian kembali membalikan badannya dan tidur kembali. Begitu juga dengan Bayu, dia merasa cukup terpuaskan birahinya .

>>>

“ wah makan ikan terus bosen nih ..” kata Bayu pagi itu . Tatto yang sedang menombak ikan itu , menatap Bayu , “ eloe mau makan ayam goreng ..” tanya Tatto . “ mau ..mau dimana bang..” seru Bayu . “ eloe berenang terus ke sana , sampai Jakarta , nah eloe bisa pesen di retoran tuh ..” jawab Tatto . Vivian tertawa “ bagus aja , ada ikan ..eleo mau mati kelaparan ..”

“ bukan gitu , siapa tahu aja ada ayam liar , atau burung , yang bisa kita makan..” ujar Bayu . “ ehm .. benar juga loe , tapi eloe bisa nangkepnya gak ..” kata Tatto .

“ Vi , ke sungai yok , gua mau mandi ..” ajak Helen . “ entar aja “ jawab Vivian . “ wah entar makin siang makin panas ..” kata Helen lagi . “ iyah ci , sekarang aja..” timpal Vina. “ ah engak aha ..” tolak Vivian . “ kalau gitu gua pergi sama Vina aja yah ..” kata Helen .

“ ehm .. tapi hati-hati ya…” pesan Vivian. “ gua temani deh ..” kata Bayu . “ eh jangan , orang gua mau mandi eleo mau ngitip ..” kata Vina. Bayu diam sambil garuk-garuk kepala. Vivian tersenyum , begitu juga Tatto . “ udeh loe bantuin gua aja di sini “ kata Tatto .

>>>

Vina dan Helem pun berjalan menuju sungai yang di maksud . Baru beberapa langkah , Helen berkata “ Vina , tunggu baju gua ketinggalan …” . “ yah gimana si cici ..” kata Vina . “ gua jalan duluan deh ..” kata Vina . “ eh .. tapi hati hati yah…” pesan Helen .

Helen lalu bergegas , kembali ke tenda mengambil bajunya. Sedangkan Vina berjalan sendiri ke sungai itu. Setelah dia tiba , kakinya segera melangkah ke dalam air sungai yang jernih tersebut “ ih , dingin ..” gumannya .

Belum lama menikmati aliran sejuk air sungai itu , Vina merasa tubuhnya di peluk erat seseorang dari belakang. Dia pun merota “ eh ..apa apa nih …” katanya . Dia melihat Yayat dengan bernafu memeluk tubuhnya dan menariknya keluar dari sungai itu .
“Gino lihat gua nemu bidadari , cantik…” kata Yayat .

“ ayo bawa sini Yat, biar kita pesta di sini …” seru Gino . “ lepaskan …lepaskan , saya tidak mau …” jerit Vina . Tapi apa daya tenaga ABG itu tak sebanding dengan Yayat yang memeluk tubuhnya erat dari belakang . Sedang Gino di depannya meraba rana dada Vina.

Tangan Gino meraba buah dada Vina yang sedang tumbuh itu. Di usianya yang 16 tahun, Vina memang sangat menarik , dan cantik. Kancing gaun terusannya dibuka oleh Gino. Kini buah dada ranum itu hanya du lindungi oleh bra putihnya .

Yayat mulai merabai pahanya naik terus hingga menyingkap bagian rok. Tubuh ABG itu meronta “ jangan .. tolong…. tolong…” jerit Vina . Jeritan yang tak berarti . Siapa yang mendengarnya .

Perlahan tangan Yayat menyusup lewat atas celana dalamnya dan merabai permukaan vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak terlalu lebat, jarinya memasuki belahan vaginanya yang masih perawan serta mengorek-ngoreknya. Tubuh Vina menggeliat dan meronta, tapi tak berdaya sehingga dia hanya bisa menangis minta dilepaskan. Semenit kemudian Yayat mengeluarkan jarinya dari celana dalam Vina, jari-jari yang basah oleh lendir itu dia jilati.
“Eemmm…enak rasa perawan emang beda !” katanya.

Tangan Yayat yang satunya meremas buah dada Vina , yang masih terbungkus bra putih itu. Sedang jari Gino langsung menuju sasaran. Selangkangan lembut itu di raba rabanya.
Sambil Gino menempelkan hidungnya di selangkangan ABG itu. “ hemm .. nikmat .. perawan asli, pasti masih sempit banget nih” gumannya . “ tolong…tolong….lepasin saya !” jerit Vina.

“bajingan lepaskan dia…” bentak Helen yang baru saja tiba di sungai tersebut, rambutnya telah digulung keatas karena hendak mandi.Gino melepaskan Vina, tapi Yayat masih memeluknya . “ cici ..tolong…” jerit Vina. “ ha.. jangan takut Gino , masa sama cewek aja takut ..hajar dia, disini ga ada polisi, ga ada hukum !” kata Yayat.
“gua akan lari dan lapor sama Tatto, eloe bisa berurusan sama Tatto“ ancam Helen .
Para ABK itu mikir, namun Helen pun berpikir, dia juga belum tentu bisa berlari dengan cepat untuk sampai ke teman-temannya. Apa lagi jika Gino mengejarnya, pasti kecepatan larinya kalah dan tertangkap. Helen mengunakan taktik lain, sebisa mungkin dia akan menyelamatkan Vina.
“begini saja, eloe orang lepasin Vina dan kita bisa bersenang-senang” tawar Helen, “lagian anak bau kencur kaya dia gak akan bisa muasin kalian seperti saya kok !” sambil mengeluarkan paha jenjangnya dari belahan kain samping Bali yang dikenakannya. Mereka menatap akting Helen, matanya langsung tertumbuk pada kemulusan pahanya itu, diamatinya juga tubuh Helen yang jangkung dan indah, wajahnya juga lumayan cantik .

“oke boleh, tapi si Vina mesti di sini, gua gak mau dia lapor sama si Tatto” kata Gino.
Helen terdiam rencananya gagal tapi setidaknya dia dapat menyelamatkan gadis ini untuk sementara sambil berharap Vivian, Tatto atau Bayu segera menyusul kesini. Memang Vina yang baru dikenal ketika baru berangkat itu bukan siapa-siapanya, tapi Helen tidak tega melihat gadis yang masih muda belia itu diperkosa orang-orang seperti mereka, dia memilih mengorbankan dirinya yang sudah tidak perawan sebagai pelampiasan nafsu binatang mereka.

Yayat mengikat kedua tangan Vina ke belakang batang pohon supaya Vina tak bisa lari dan melapor pada Tatto. Kini Helen harus melayanin nafsu birahi dua ABK itu. Semakin Gino mendekatinya, jantung Helen semakin berdebar-debar, merekapun akhirnya berhadap-hadapan dalam jarak dekat. Gino meraih paha Helen dan membelainya sehingga membuat darah Helen berdesir, dia memejamkan mata menikmatinya.
“Maafin gua Bert, ini cuma seks dan demi menyelamatkan orang, bagaimanapun hati gua ga akan berpaling dari lu, situasi memaksa gua berbuat begini” katanya dalam hati mengingat Albert, pacarnya.
Gino mengangkat paha itu sepinggangnya dan membelai paha dalamnya, Helen melingkarkan tangan ke leher ABK itu. Lalu secepat kilat, bibir tebal Gino melumat bibir Helen. “ ufhhh …” Ada rasa jijik terhadap Gino yang membuat Helen sedikit menghindar. Setelah mengikat Vina, Yayat segera bergabung, dari belakang dia meraba raba bokong Helen. Kain sampingnya dia lepas ikatannya hingga jatuh dan menampakkan celana dalam hitam dan sepasang paha mulus dibaliknya.

Tangan Yayat sigap memainkan pangkal pahanya yang masih terbungkus celana dalam hitam mininya. “ ehh…oh….” Erang Helen menggeliat. Lepas mencium bibir Helen segera Gino membuka tanktop hitam yang dipakainya beserta bra hitamnya. Bukit kembar yang mengantung bebas adalah tujuan lidah nakal Gino .

Lidah itu segera menjilati putting susunya . “ ahh..eh….ahh…” erang Helen. Walau mereka berdua adalah pekerja kasar tapi dalam bidang sex mereka cukup mumpuni. Birahi dosen muda itu mulai terusik. Tak mampu menahan nikmat yang di berikan Gino dan Yayat.

Lidah Gino terus menstimulasi buah dadanya, putingnya dia gigit-gigit dan sentil-sentilkan dengan lidahnya, sesekali pipinya mengempot karena menyedot payudara itu, begitu juga Yayat yang terus memainkan selangkangannya. Semua ini di saksikan Vina yang terikat erat pada batang pohon itu dengan jantung yang berdebar. Ada rasa takut dan kasihan dalam diri Vina, dia sangat tersentuh dengan pengorbanan wanita itu demi dirinya, namun ada juga rasa excited yang luar biasa. Ini seperti menonton film biru secara langsung .

Helen terus mendesah, tubuhnya mengeliat. Kini ciuman Gino pada bibirnya di balas dengan nafsu pula oleh Helen yang mulai birahi itu. Tak lama mereka berganti posisi . Dengan beralaskan selembar handuk yang dibawa Helen, tubuh Helen di baringkan di atas sebuah batu besar. Saat itu hanya celana dalam hitanmya yang masih melekat di tubuhnya .

“ahhh…eennghh…” desah Helen ketika Gino mengambil alih daerah bawah Helen. Sedang Yayat sekarang menyusu di buah dada montok itu. Gino menekan-nekan jarinya tepat di selangkangan celana dalam Helen. Bercak-bercak basahan mulai terlihat yang pertanda dosen muda itu telah birahi.

Tangan Gino segera melepas celana dalam hitam itu perlahan hingga lepas dari tubuh Helen. Tangan Gino segera meraba bukit Vaginya yang subur di tumbuhi bulu bulu hitam. Dengan dua jarinya Gino membuka bibir vaginanya . Tampak klitoris , yang memerah serta liang vaginanya yang basah.

Lidah Gino segera menjilati klitorisnya , dan desahan erotis Helen segera terdengar “ aghhh …ih…..” . Lidah Gino terus bergerak menjilati klitoris Helen yang membuat liang vaginanya semakin basah.

“ ahhwww….ahh….” erang Helen , ketika Gino memasukan jarinya ke liang vaginanya yang basah itu . Jari Gino bisa merasakan bagian dalam liang vaginanya. Jarinya keluar masuk liang itu sementara lidahnya terus menjilati klitorisnya. Tubuh Helen mengeliat , menikmati stimulasi ini , bibirnya terus mendesah.

Yayat pun terus menyusu di buah dada montok Helen bergantian kiri dan kanan. Sedangkan Gino semakin liar dengan aktifitasnya. Birahi Helen semakin tak terkendali .
“ ahh…ah…gua gak kuat…” erangnya , yang merasakan orgasme segera tiba. Gino terus saja menyodokkan jarinya di liang vagina Helen yang semakin basah itu.

Beberapa saat kemudian Helen menjerit, tangannya mendorong Yayat “ ahhh…sudah… gua keluar…” jeritnya. Tubuhnya melorot dari batu besar itu , hingga kakinya menyentuh permukaan sungai itu. Dan tubuhnya mengejang karena orgasme. Gino pun memeluk tubuhnya , dan bibirnya di lumat Gino . Helen membalas ciuman Gino .

“gila , jago juga nih orang mainnya” guman Helen dalam hati yang baru saja mendapatkan orgasmenya.
Gino pun melepas celananya , penisnya yang besar , terlihat mengacung. Gino sempat melihat ke Vina yang masih terikat di batang pohon itu . Mata Vina pun tertuju pada benda lunak yang menggatung di selangkangan Gino. Entah apa yang ada dalam pikiran ABG itu.

Gino menekan pundak Helen sehingga gadis itu terjongkok . “gantian sayang.!” pinta Gino pada Helen unutk memberinya blow job. Tangan Helen meraba penis besar Gino dan sebelah tangannya menyiduk air di sungai tersebut, dia mencuci penis itu . Sambil menyiran penis itu dengan air sungai itu tangan Helen meremas remas batang penis itu .

“ oh… ahhh…yah enak sekali…” erang Gino. Kemudian Helen bembuka mulutnya lebar dan mengulum penis yang besar itu. “ gila penis cowok gua aja , gak segede ini ..” pikirnya dalam hati. Dan Helen terus saja mengemut penis besar itu. Gino melenguh menikmati sedotan Helen pada penisnya .

Seedang tangan Yayat , yang sedari tadi masih asik meremas remas buah dada Helen , sudah beralih. Sekarang dia pun melepas celananya . Penisnya juga besar dan sudah ngacung tegak . Penis itu di sodorkan ke mulut Helen juga. Helen melepaskan penis Gino . “ bang cuci dulu dong..” pinta Helen.

“ala ..sok bersih loe…” jawab Yayat , dan terus mendesak masuk penisnya ke mulut Helen tanpa permisi. “ uff ..uhg.. uhfff..” erang Helen , ketika penis besar Yayat berhasil masuk ke mulutnya. Penis itu terus bergerak keluar masuk mulut Helen. Gino tak lama merubah lagi posisi tubuh Helen. Helen kembali di baringkan di atas batu besar itu.

Helen terbaring terlentang , bugil dan ke dua kakinya terkangkang lebar. Yayat menarik penis keluar dari mulut Helen . “ mingir No , gua udah gak tahan nih ..” katanya pada Gino . Penisnya itu langsung di arahkan ke vagina liang Helen . Ujung penis besar itu seakan membelah vaginanya “ aww….ohh….ahh….” erang Helen. Penis itu terus masuk dan mulai bergerak. Helen mengigit bibirnya menahan perih.

Gino hanya melihatnya , sambil mengarahkan penisnya kembali ke mulut Helen. Dan Helen pun mengulum penis Gino . “ ufffff ughhhhh…” erang Helen tertahan. Terkadang gerakan Yayat agak kasar menyakitkan Helen. Tapi untungnya Yayat tak bisa menahan lama birahinya. Gerakkan penis Yayat semakin cepat , dan akhirnya dia melenguh panjang “ ahhh…gua keluarrr…” . sambil membenamkan habis seluruh batang penisnya dalam liang vagina Helen. Tak lama Yayat menarik keluar batang penisnya dari liang vagina Helen yang memerah, dan air mani Yayat juga ikut keluar.
“Uuhh…uenak…legit, si Non ini bukan cuma pintar masak, ngewe juga pinter !” komentarnya setelah merasakan nikmat.
“Bangsat, ga tau diri, tau gini udah gua taro racun di ikan kemarin !” maki Helen dalam hati, dia sangat tersinggung dengan komentar Yayat itu, harga dirinya sebagai wanita terpelajar sangat direndahkan, namun bagaimanapun kini dia harus tunduk dan bersikap manis pada mereka agar betah bersamanya dan Vina selamat.

“Kita turun ke air yah, kan Non juga mau mandi, kita bareng aja !” ajak Gino.
“Iya, boleh !” Helen mengangguk dengan senyum terpaksa.
Kedua tangan kekar Gino langsung memapah tubuhnya dan dibawa ke arah air terjun kecil dekat situ. Sesampainya disana, Gino menurunkan tubuh Helen pelan-pelan, air merendam sebatas lutut mereka. Gino memeluk tubuh Helen dari belakang dan menciumi lehernya sambil tangan kanan meremas payudaranya dan tangan kiri meraba vaginanya. Helen memejamkan mata menikmati semua itu, sentuhan-sentuhan erotis itu memberinya sensasi nikmat dan air yang mengguyur tubuhnya memberinya kesegaran.
Gino kini mengambil alih vagina Helen. Penisnya di arahkan ke liang dosen muda itu.
“ ahhh…..” erang Helen.
Penis Gino bergerak masuk , tak ada kesulitan sama sekali . Liang vaginanya sudah licin sekali , kerena cairan birahi helen , dan sisa sperma Yayat .
Penis Gino terus bergerak , menyodok-nyodok liang vagina Helen . “ aahh….ahhh…” erang Helen .

Permainan Gino jauh lebih bagus di banding Yayat . Gino tidak kasar , dalam menghadapi Helen. Sehingga membuat Helen nikmat , dan birahinya manjadi tinggi lagi . Helen terus saja mendesah desah , tubuhnya mengeliat di atas batu besar itu , kadang pantatnya ikut bergerak seirama gerakan penis Gino .

Cukup lama mereka bertempur , di atas batu besar itu , dan Helen lagi lagi tak mampu menahan birahinya. Tubuh dosen muda itu menggelinjang hebat. “ ahhh enak banget …gua keluar…” erang Helen . Gino diam sesaat , lalu meneruskan permainannya .

Yayat yang diam-diam sudah kembali birahi, menghampiri Vina yang terikat di batang pohon itu. “ jangan mau apa loe.. tolong cici…” jerit Vina. “Hei… Yayat kan eloe sudah janji…dasar bedebah !” teriak Helen sambil meronta. Tapi tentu saja Gino menahannya dan terus mengenjotnya.
“Hehehe…sudahlah urus aja diri loe sendiri, jangan sok pahlawan !” ejek Gino.
Yayat meraba raba tubuh Vina. Tangannya masuk ke dalam rok gadis itu hendak melepaskan celana dalamnya.
“cici tolong !!” jerit Vina. Helen tak bisa berbuat apa-apa selain memaki mereka karena Gino masih terus mengenjot dan menindih tubuhnya.

Jari Yayat mulai merabai selangkangan celana dalam putih Vina . “ oh ..rupanya m*m*k eleo basah juga yah ..elo nafsu juga rupanya..” ejek Yayat . Muka Vina memerah , memang tontonan adengan mereka menbangkitkan birahinya, tapi Vina tak pernah berharap , tubuhnya di mainkan oleh Yayat .

Vina terus meronta , dan menjerit , tapi ABG itu tak bisa berbuat apa apa .

Saat tangan Yayat hendak menurunkan celana dalam Vina, tiba-tiba dia mendengar suara suara para kanibal.

Yayat menoleh, ada kira kira 10 orang kanibal di sana. Ditangan mereka masing masing terdapat tombak bambu yang panjang, selain itu mereka juga membawa panah. Wajah mereka yang beringas itu makin seram dengan coreng moreng dan anting di hidungnya.
“huga … huga… wunuf…wunuf….” teriak mereka.

“Cilaka, itu mereka…kanibal-kanibal...waa !!” jerit Gino yang langsung mencabut penisnya dari liang vagina Helen dan lari terbirit birit.

Keadan tambah panik saat Vina menjerit jerit “Ci Helen...tolong…tolong…ci !!” . Helen benar benar tak bisa berbuat apa karena kalau dia menolong Vina itu artinya menyerahkan diri pada para kanibal itu sebab mereka sudah berkerumun di sekitar Vina dan Yayat bahkan kini mulai mengincar dirinya, maka diapun mengambil handuknya dan lari. “Ci ..tolong…Bang, bukain talinya !!” jerit Vina. Yayat pun perlahan mundur dan segera berlari. Tapi seorang dari kanibal itu menarik busur panahnya. Melepas anak panahnya. Anak panah itu melesat cepat dan mengenai kaki kiri Yayat, mereka juga menembakkan beberapa anak panah ke arah Helen tapi syukurlah karena jaraknya sudah cukup jauh dan kerimbunan pepohonan melindunginya sehingga dia lolos.

Yayat terjungkal, mengaduh kesakitan. “ wunuf …wunuf !!” teriak kanibal lain sambil mengangkat tombaknya. Yayat pun di ikat dan di seret mereka, begitu juga ABG cantik itu. Mereka di bawa ke tengah pulau itu dimana para kanibal tinggal.

>>>

Sementara itu Helen dengan nafas tersenggal-senggal akhirnya tiba di pantai tempat teman temannya berada. Di tubuhnya hanya terlilit handuk biru muda yang sempat diambilnya saat melarikan diri tadi. Mereka sudah berkumpul, Gino sudah lebih dulu sampai.

“ adik gua …tolong …gi nama adik gua…” iba Vivian , yang terlihat begitu panik .
“ tenang dulu .. kita akan selamatkan adik eloe ..” kata Tatto.
Helen menatap Gino dengan penuh kemarahan, dia berjalan ke arahnya dan ‘plak !!’ sebuah tamparan mendarat di pipi pria itu.
“Gara-gara bajingan ini !” geramnya sambil menunding Gino.
Tatto dan Vivian memegangi Helen yang kalap dan geregetan hendak menghajar Gino. Sementara Gino tertunduk lesu karena memang merasa bersalah. Setelah mendengar semua penuturan Helen dan Gino tiba-tiba Bayu maju ke arah Gino dan melayangkan bogemnya ke arah ABK itu hingga tersungkur di tanah.
“Anjing loe…kenapa bukan loe yang mampus di kapal dulu, berani-beraninya berbuat gitu ke Vina hah !”
Si Tatto langsung turun tangan memisahkan mereka sebelum terjadi perkelahian.
“Sudah-sudah !” bentaknya “Ini bukan saatnya saling menyalahkan, kita sedang sama-sama dalam kesulitan tau ! harusnya saling membantu ! sekarang yang penting adalah bagaimana menyelamatkan mereka, ngerti !”
Mereka semua diam mendengar suara keras si Tatto, otak mereka berpikir bagaimana menyelamatkan Vina dan Yayat.

To be contineud

di kuitp dari kisahbb

No comments:

Post a Comment