Wednesday, November 3, 2010

Guru Les Private

Setelah kelulusan saya dari sebuah Universitas di salah satu kota di Australia, Ayahku menyuruhku mengambil kursus bahasa Mandarin untuk beberapa bulan, sambil aku berekreasi melepaskan jenuh setelah serius kuliah, ditambah lagi karena saya baru saja terlepas dari kekasihku yang meninggalkanku karena dia terlibat affair dengan seorang kawan yang dikenalnya via MIRC . Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya aku setujui permintaan ayahku dan kembali ke Jakarta untuk mengurus Visa dan segala persyaratan untuk berangkat ke Beijing

Akhirnya waktu yang ditentukan telah tiba, berangkatlah aku dengan menggunakan pesawat Garuda ke Beijing dan sempat singgah beberapa jam di Kuala Lumpur - Malaysia. Setelah beberapa saat BT di dalam pesawat, akhirnya sampailah saya di Beijing, lalu langsung saya dijemput di Airport dengan seorang lelaki yang mengatasnamakan perwakilan dari Universitas di Beijing, dimana saya akan mengambil studi belajar bahasa Mandarin untuk beberapa bulan disana.

Singkat cerita, akhirnya saya sampai di sebuah kampus Ekonomi di Beijing, saat kami berjalan menuju ke tempat pendaftaran untuk daftar ulang, saya melihat banyak sekali gadis-gadis oriental yang sungguh sangat molek. Setelah pendaftaran dan pengurusan dokumen, saya diantar oleh perwakilan dari Jakarta tersebut ke sebuah tempat kos yang cukup besar. Disini saya diperkenalkan kepada beberapa mahasiswa/mahasiswi dari berbagai negara, ada yang dari Indonesia juga, ada yang dari Korea, ada yang dari Jepang, bahkan aku lihat ada beberapa orang barat seperti Australia dan Inggris yang juga belajar di kampus ini. Setelah perkenalan, akhirnya saya beristirahat di tempat kosku dan kuhabiskan hari itu dengan berjalan-jalan didalam areal kampus.

Esoknya kelas bahasa sudah mulai, aku lihat ada sedikitnya 30 pelajar multinasional dalam kelasku dan ketika kami sedang saling berkenalan dengan menggunakan bahasa inggris (kecuali dengan yang berasal dari Indonesia ), akhirnya masuklah seorang guru yang sudah tua. Selama pelajaran itu, saya sama sekali bingung walaupun bahasa pengantar didalam pelajaran itu menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya setelah jam pelajaran usai, saya keluar dan menuju ke sebuah papan pengumuman yang letaknya tak jauh dari kelas saya. Hmm.. kulihat disana banyak sekali kertas-kertas kecil yang berisi huruf-huruf mandarin yang tidak kumengerti sama sekali. A-ha, akhirnya kutemukan sebuah potongan kertas yang menggunakan bahasa Inggris dan berisi "Studying Mandarin Fast, Call Me xxx-xxx (Fang-fang)" (inilah satu-satunya pengumuman yang dapat kumengerti )

Malamnya, aku menelpon nomor telepon yang kudapatkan dari papan pengumuman tersebut dan diterima oleh seorang wanita yang memiliki suara yang halus sekali dengan akses Mandarin yang kental, ternyata, Bahasa inggris dia juga tidak terlalu bagus sehingga percakapan kami memakan waktu yang cukup lama. Akhirnya, diperoleh kesepakatan waktu dan harga kursus.

Esok malamnya, kulihat di diary, bahwa itu jadwal guru private aku akan datang ke kos aku, saat aku sedang menyiapkan alat tulis dan buku khusus untuk menulis karakter-karakter mandarin, tiba-tiba pintu kamar saya diketuk orang. Aku langsung berkata "who is that" dan ketika dibuka, aku sungguh terkejut dan dalam hati sepertinya sedang tersenyum ( )
Didepan pintu, aku melihat seorang gadis dengan tinggi sekitar 165cm dan berat yang proporsional, berkulit putih mulus, aku juga melihat ada lesung pipit di pipinya, rambutnya aku yakin cukup panjang karena dia mengikatnya ke belakang dengan ikat rambut berwarna pink, dia memakai baju tanktop berwarna pink dan celana blue jeans dan kulihat dadanya sepertinya berukuran 34B. Kemudian dia berkata "Where can we study?" (Dimana kita dapat belajar?) aku menjawab "Inside, please, outside..a lot of people will watch us, how" (didalam saja, diluar, banyak orang yang akan melihat kita, bagaimana", kemudian dia langsung masuk dan aku langsung menutup pintu kamarku.

Setelah pintu ditutup, dia duduk di kursi yang telah aku siapkan dan aku duduk diatas ranjang (kebetulan meja belajarku ada di sebelah tempat tidur), kemudian pelajaran dimulai

Pada pelajaran pertama, saya diajarkan bagaimana menulis nama saya sendiri dalam karakter mandarin. Saat sedang menulis, tangan dia memegang tangan saya dan mengarahkan agar menulis stroke yang benar, secara tidak sengaja, tangan saya menyentuh ke payudara dia yang cukup besar, tetapi dia diam saja. Akhirnya saya menanyakan dalam bahasa Inggris "What in Chinese when u say, do you have a boyfriend?" (bahasa mandarinnya kamu punya pacar apa?), lalu dia menjawab dalam bahasa mandarin dan aku ulang perkataanya dengan pelan-pelan dan kemudian dia menjawab "hai mei you"(artinya masih belum).
Kemudian dia mengajari aku bagaimana menulis hai mei you dalam karakter mandarin dan secara tidak sengaja lagi, tanganku menyentuh dadanya yang sepertinya mulai meruncing. Hal ini menimbulkan debaran didadaku dan "adik"ku yang telah tertidur nyenyak, tiba-tiba bangun dengan kerasnya .

Kemudian aku iseng-iseng bertanya di luar pelajaran tersebut. Aku mencoba menanyakan kepada dia dengan malu-malu, apa artinya dalam bahasa mandarin Make Love, dia bingung apa itu Make Love, kemudian aku menarik jempolku sehingga berada di tengah 4 jariku yang lain (tahu maksudku kan ). Melihatku begitu, dia langsung tersenyum dan berkata "Zai Chungkuo, zhe shi Zuo Ai" (di Cina, itu ML). Aku langsung terdiam karena dia sangat mengerti apa yang aku maksudkan dan dia langsung bertanya "you Zuo Ai" sambil mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum. Aku menjawab iya, aku sudah pernah melakukannya dengan mantanku di Australia. Aku kemudian menanyakan dalam bahasa inggrisnya kenapa dia tersenyum-senyum ketika aku menanyakan hal itu (sempat terbersit dia akan marah berat saat kutanyakan pertanyaan ini )

Sedetik kemudian tangan kirinya telah dilingkarkan dileherku dan tangan kanannya telah membelai pipi kiriku dengan wajah yang begitu dekat di wajahku diiringi nafas harumnya yang sudah mendengus pelan tetapi tidak beraturan menerpa wajahku. Tanpa pikir panjang lagi, tangan kananku kuselipkan diantara lehernya yang jenjang dan rambutnya yang hitam terikat, kutarik kepalanya, kulepas ikatan rambutnya dan kucium bibir merah mudanya yang mungil. Tangan kiriku yang tadinya diam saja mulai bergerak secara halus membelai-belai punggungnya."Mmhh..mmhh.." nafas Fang-fang mulai memburu dan mendengus-dengus, kami mulai saling melumat bibir dan mulai melakukan French kiss, bibir kami saling menghisap dan menyedot lidah kami yang agak basah, very hot French kiss ini berlangsung dengan dengusan nafas kami yang terus memburu, aku mulai menciumi dagunya, pipinya, kujilati telinganya sebentar, menuju belakang telinganya, kemudian bibir dan lidahku turun menuju lehernya, kuciumi dan kujilati lehernya, "hhnngg... Hen Xu Fu (enak). enngghh" desahnya sambil memejamkan matanya menikmati permainan bibir dan lidahku di leher jenjangnya yang putih dan kedua tangannya merengkuh kepalaku, sementara kepala Fang2 bergerak kekiri dan kekanan menikmati kecupan-kecupan serta jilatan di lehernya.

Tangan kiriku yang awalnya hanya membelai punggungnya, kemudian turun membelai dan mengusap-usap beberapa saat di celana jeannya, nafasnya sudah mulai bertambah cepat untuk kemudian mulai menyelusup kedalam baju tanktop pinknya menuju buah dadanya. Aku agak terkejut merasakan buah dadanya yang agak besar, bulat dan masih kencang dan sepertinya dia malah membimbing tanganku untuk semakin memijit-mijit payudaranya. Tanganku bergerak nakal membelai dan meremas-remas lembut dengan sedikit meremas pinggiran bawah buah dada kanannya. "Yours is so big, ever zuo ai?" kataku sambil kulepas permainan dilehernya dan memandang wajahnya yang manis dan agak bersemu merah tanpa kusudahi remasan tanganku di buah dada kanannya. "yes, with my nan peng you (pacar), but he leave me" sahutnya sambil sedikit membasahi bibirnya yang merah. "Forget him please" pintanya manja sambil kembali kami berciuman dengan bergairah. "Mmhh.. mmhh.. ssrrp.. ssrrp.." ciuman maut kami beradu kembali. Tangan kiriku tetap menjalankan tugasnya, dengan lembut membelai, meremas, dan memuntir putingnya yang mengeras kenyal.

Tangan kanan Fang2 yang tadinya berada dikepalaku, sudah turun membelai tonjolan selangkanganku yang masih terbungkus celana katun. Fang2 menggosok-gosokkan tangan kanannya secara berirama sehingga membuat aku makin terangsang dan penisku makin mengeras dibuatnya. Nafas kami terus memburu diselingi desahan-desahan kecil Fang2 yang menikmati foreplay ini. Kami kemudian pindah menuju ranjang terdekat meja belajarku, tangan kiriku menghentikan pekerjaan meremas buah dadanya untuk turun gunung menuju keselangkangannya. Fang2 mulai membuka celana dan bajunya lalu menggeser kaki kanannya untuk meloloskan tangan nakalku menuju sasarannya. Aku mulai meraba-raba CD yang menutup vaginanya yang kurasakan sudah lembab dan basah. Perlahan kugesek-gesekkan jari jemariku sementara Fang2 mulai pasrah merintih-rintih dan mendesah-desah menikmati permainan jemariku dan pagutan-pagutan kecil bibirku serta jilatan-jilatan lidahku dilehernya yang jenjang dan halus diiringi desehan dan rintihannya berulang-ulang. Pinggulnya diangkat-angkat seperti memohon jemariku untuk masuk kedalam CD-nya meningkatkan finger play ku. Tanpa menunggu, jariku bergerak membuka ikatan kanan CD-nya dan mulai membelai rambut kemaluannya yang lembut dan agak jarang. Jari tengahku sengaja kuangkat dahulu untuk sedikit menunda sentuhan di klitorisnya, sementara jari telunjuk dan jari manisku yang bekerja menggesek-gesekkan dan agak kujepit-jepit pinggiran bibir vaginanya dengan lembut dan penuh perasaan. Kemudian aku teringat sesuatu, aku langsung menuju pintu dan menguncinya dan melanjutkan aktivitasku lagi.

Sementara Fang2 memejamkan matanya dan dari bibir mungilnya mengeluarkan rintihan-rintihan juga desahan-desahan berkali-kali. Kemudian jari tengahku mulai turun dan kugesek-gesekkan untuk membelah bibir kemaluannya yang kurasa sudah basah. Berkali-kali kugesek-gesek dengan sisi dalam jari tengahku, kemudian mulai kutekuk dan kugaruk-garuk jari tengahku agak dalam di bibir vaginanya yang kenyal, lembut dan bersih. Sementara Fang2 makin merintih-rintih dan mendesah-desah sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan naik turun kekiri dan kekanan "Ouuhh.. hemmhh.. sshh.. aahh.. .. hen xu fu.. honey.. oohh... ..sshh.." rintih dan desahannya berkali-kali. Finger play ini kusertai dengan ciuman-ciuman di leher dan bibirnya serta sambil kami saling menyedot lidah. Setelah puas dengan posisi miring, kemudian aku agak mendorong tubuhnya untuk duduk dengan posisi selonjor santai, sementara aku berdiri diranjang dengan dengkulku menghadapnya, Fang2 agak terdiam dengan nafasnya memburu, perlahan kubuka tanktop pinknya, saat itulah aku dapat melihat tubuhnya separuh telanjang, lebih putih dan indah dibandingkan mantanku yang meninggalkanku di Australia, dua bukit kembarnya terlihat bulat membusung padat, sangat indah dengan ukuran 34B, putih, dengan puting merah muda dan sudah mengeras menahan nafsu birahi yang bergejolak.

Sambil tangan kiriku bertopang pada tepian ranjang, mulutku mulai menciumi buah dada kanannya dan tangan kananku mulai membelai, menekan, dan meremas-remas buah dada kirinya dengan lembut. "Aahh.. hhnghh.. honeey.. Hen Xu fu, wo ai ni.. aahh.. mmnghh.. .. auhh...." Fang2 bergumam tak karuan menikmati permainanku, kedua tangannya meremas dan menarik-narik rambutku. Fang2 mendesah-desah dan merintih-rintih hebat ketika putingnya kuhisap-hisap dan agak kugigit-gigit kecil sambil tangan kananku meremas buah dada kirinya dan memelintir-pilintir putingnya. Fang2 sangat menikmati permainanku didadanya bergantian yang kanan dan kiri, hingga dia tak sadar berucap "xxx (nama asliku), wo ai ni, Wo zhen xu fu (benar-benar enak)..Wo yao lai le (I want to come).. hhnghh.. mmhh.."

Fang2 berteriak-teriak mencapai klimaksnya sambil menyemburkan cairan kental dari dalam vaginanya yang berdenyut-denyut berkali-kali "serrtt.. serrtt.. serrtt.." kucabut jariku dan aku langsung menghisap cairan yang keluar dari lubang vaginanya sampai habis tak bersisa, tubuhnya mengejang dan menggelinjang hebat disertai rintihan kepuasan, kedua kakinya dirapatkan menjepit kepalaku, dan kedua tangannya menekan kepalaku lebih dalam kearah vaginanya. Kemudian tubuhnya mulai lemas setelah menikmati klimaksnya yang dahsyat "Darling.. eenghh.. huuhh.." vaginanya seperti menghisap-hisap bibirku yang masih menempel dalam dan erat di vaginanya. "Oh.. Darling.. Ni (kamu).. oh god.. oohh.. Wo (Saya) waow.. Yes.. oohh.." katanya dengan bahasa yang bercampur-campur menjadi satu sambil tersenyum puas sekali melihat kearah wajahku yang masih berada diatas vaginanya sambil kujilati klitorisnya disamping itu tanganku tidak berhenti bekerja di buah dada kanannya, "My ex never do this..oohh.." dengan selingan suara dan desahannya yang menurutku sangat seksi.

Kemudian setelah fang2 mendapatkan orgasmenya yang pertama, aku langsung membiarkan dia beristirahat sambil membuka semua baju dan celana yang aku kenakan

Kemudian Fang2 mulai membuka bibir mungilnya dan mencoba mengulum penisku, "Mm.." gumamnya, penisku mulai masuk seperempat kemulutnya kemudian Fang2 berhenti dan lidahnya mulai beraksi dibagian bawah penisku sambil menghisap-hisap penisku "Serrp.. serrp.. serrp..", tangan kirinya memegang pantat kananku dan tangan kanannya memilin-milin batang penisku, nikmat sekali rasanya "Aahh.. sshh..." aku menikmati permainannya, lalu mulut mungilnya mulai menelan batang penisku yang tersisa secara perlahan-lahan, kurasa kenikmatan yang amat sangat dan kehangatan rongga mulutnya yang tidak ada taranya saat penisku terbenam seluruhnya didalam mulutnya. Agak nyeri sedikit diujung helmku, tapi itu dikalahkan nikmatnya kuluman bibir guru lesku ini. Fang2 mulai memaju mundurkan gerakan kepalanya sambil terus mengulum penisku, "Sshh.. aahh.. Xu fu baby..a hh.. Come on .. Ai ren.. uuhh.." gumamku, lidahnya tidak berhenti bermain pula sehingga aku merasakan goyangan-goyangan kenikmatan dipenisku dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun, nikmat sekali, aku mengikuti irama gerakan maju mundur kepalanya dengan memaju mundurkan pinggulku, kedua tanganku ku benamkan dirambut kepalanya yang kuacak-acak, Ahh nikmat sekali rasanya "Clop.. clop.. clop..". Setelah itu dengan agak membungkukkan posisi tubuhku, tangan kananku mulai mengelus-elus punggungnya sedangkan tangan kiriku mulai meremas-remas buah dada kanannya, kuremas, kuperas, kupijit dan kupuntir puting susunya, desahannya mulai terdengar mengiringi desahan dan rintihanku sambil tetap mengulum, mengocok dan menghisap penisku, "Fang.. mmhh.." rintihku. Mendengar rintihanku, Fang2 makin mempercepat tempo permainannya, gerakan maju mundur dan jilatan-jilatan lidahnya yang basah makin menggila sambil dihisap dan disedot penisku, dipuntir-puntirnya penisku dengan bibir mungilnya dengan gerakan kepala yang berputar-putar membuat seluruh persendian tubuhku berdesir-desir dan aku merintih tak karuan. "Aahh.. Fang.. oohh.. mmnghh.. Xu Fu (Enak).. oohh.." Kuluman dan hisapannya tidak berhenti hingga 20 menit,dia lalu berdiri dan melingkarkan kedua tangannya dileherku untuk kemudian kami berciuman sangat panas, Fang2 sambil berdiri memainkan lidahnya didalam mulutku. 5 menit kami menikmati ciuman membara.

Kedua tanganku meremas-remas kedua bongkahan pinggulnya yang bulat dan padat, namun kenyal dan halus kulitnya, Sambil merebahkan tubuh mungilnya diatas ranjang, kami berdua terus berciuman panas dan tubuh kami rebah dikasur empuknya sambil terus berpelukan. Nafas kami saling memburu deras menikmati tubuh yang sudah bersimbah keringat, berguling kekanan dan kekiri "Mmhh.. mmhh.. serrp.. serrp..", tangan kananku kembali meluncur ke buah dada kirinya, meremas dan memuntir-puntir putingnya, Fang2 memejamkan mata dan mengernyitkan dahinya menikmati permainan ini sambil bibirnya dan bibirku saling mengulum deras, berpagutan, menghisap lidah, dan dengan nafas saling memburu. Kuciumi kembali lehernya, kiri kanan, Fang2 mendesah-desah sambil kakinya dilingkarkan dipinggangku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya. Penisku terjepit diantara perutnya dan perutku, dan karena Fang2 menggoyang-goyangkan pinggulnya, kurasakan gesekan-gesekan nikmat pada penisku, "Aahh..ahh..xxx(namaku)..F**k me (yang ini kok ngerti ya )..ahh..hen xu fu darling..ehmm.." Fang2 mengerang-erang. Aku kembali meluncur ke kedua buah dadanya yang indah dan mulai menjilati, menghisap, menggigit-gigit kecil, meremas, dan memilin puting susunya yang sudah mengeras "Ahh.. Come on honey.. oohh.. sshh..", setelah puas bermain dengan kedua buah dada indahnya, aku menuruni tubuhnya untuk melumat vaginanya, kujilati semua sudutnya, up and down, kuhisap-hisap klitorisnya dan kujilat-jilat, kuhisap-hisap lubang vagina dan klitorisnya sepuas-puasnya "Oohh.. oohh.. sshh.. aahh.. honey.. Shen Qin Ping (gila).. oohh.. Zhen Xu Fu (enak banget).. henghh.. oohh.. emmhh.." desahan demi desahan diiringi tubuhnya yang menggelinjang dan berkelojotan, vaginanya terasa makin basah dan lembab, "Aaahh..Xxx (namaku)..oohh.." vaginanya mulai mengempot-empot sebagai tanda hampir mencapai klimaks, sementara penisku sudah mengeras menunggu giliran untuk menyerang.

Aku melepas jilatan dan hisapanku di vaginanya untuk kemudian bergerak keatas kearah wajahnya yang manis, kulihat Fang2 mengigit bibir bawahnya dengan dahinya yang mengerenyit serta nafasnya yang memburu ketika ujung penisku bermain di bibir vaginanya up and down "Mmhh.. Xxx (namaku).. Come on.. Wo yao lai le (mau dapat neh).. oohh.. ssshhh.. aahh.." Fang2 menikmati sentuhan binal ujung penisku dibibir vaginanya "Yes.. honey.. Get ready, ok?.." kataku juga menahan birahi yang sudah memuncak. Perlahan kuturunkan penisku menghunjam ke vaginanya "Enghh.. aahh.. xxx (namaku).. oohh.. do it honey.. oohh.." desahnya, Vaginanya agak sempit dan kurasakan agak kempot kedalam menahan hunjaman penisku. "Slepp.." baru kepala penisku yang masuk, Fang2 berteriak "Enghh.. aahh.. .. sshh.. oohh.." sambil mencengkeram bahuku seperti ingin membenamkan kuku-kuku jarinya kekulitku "Come on xxx (namaku).. aahh.. Come on honey.. aahh.. aahh.." vaginanya kembali mengempot-empot dan menghisap-hisap penisku tanda awal menuju klimaks "Ahh.. Fang2.. So nicee... ahh.." aku menikmati hisapan vaginanya yang menghisap-hisap kepala penisku. Tidak berapa lama kemudian Fang2 kembali berteriak "xxx (namaku).. Wo (saya)... aahh.. aahh.. oohh.." Fang2 kembali berteriak dan merintih mencapai klimaksnya dimana baru kepala penisku saja yang masuk. Aku geregetan, sudah dua kali Fang2 mencapai klimaks sedangkan aku belum sama sekali, begitu Fang2 sedang menikmati klimaksnya, aku langsung menghunjamkan seluruh batang penisku kedalam liang vaginanya "Sloop..sloop..sloopp.." dengan gerakan turun naik yang berirama "Aahh.. aahh.. hemnghh.. oohh.. xxx (namaku).. aahh.. aahh.. ehh.. nhak ..sha..yang.. enghh..oohh.." Fang2 mendesah-desah dan berteriak-teriak merasakan nikmatnya rojokan penisku di liang vaginanya yang sempit dan agak peret.

Aku terus menaik turunkan penisku dan menghunjam-hunjamkan keliang vaginanya, sementara Fang2 makin melenguh, mendesah dan merintih-rintih merasakan gesekan-gesekan batang penisku dan garukan-garukan kepala penisku didalam liang vaginanya yang basah dan kurasakan sangat nikmat, seperti menghisap dan memilin-milin penisku. Suara rintihan dan desahan Fang2 semakin keras kudengar memenuhi ruang kamarku (untungnya saat itu di rumah kos aku berisi mahasiswa/i yang memang kuliah disana dan saat itu sedang ada kelas, jadi hanya aku seorang dirumah itu) sementara deru nafas kami semakin! memburu, dan akhirnya "xxx (namaku) woo yaoo lai lee.. come, yes, no, come.. aahh..aahh.. aahh.." jeritnya terputus-putus mencapai kenikmatan ketiganya, aku masih belum puas, kutarik kedua tangannya dan aku menjatuhkan diri kebelakang sehingga posisinya sekarang Fang2 berada diatasku. Setelah kami beradu pandang dan berciuman mesra sesaat, Fang2 mulai memaju mundurkan dan memutar pinggulnya, memelintir penisku didalam liang vaginanya, gerakan-gerakannya berirama dan semakin cepat diiringi suara rintihan dan desahan kami berdua, "Aahh.. Fang2.. oohh.. nice ..aahh.." aku menikmati gerakan binalnya, sementara kedua tanganku kembali meremas kedua buah dadanya dan jemariku memilin puting-putingnya "Aahh.. hemhh.. oohh.. nghh.. " teriakannya kembali menggema keseluruh ruangan kamar, "Hold on, oohhh..hold on, ai ren.." sahutku terbata menikmati gesekan vaginanya di penisku, "Enghh.. Wo yao lai le (saya mau dapat).. oohh.. honey.. aahh.." balasnya sambil mengelinjang-gelinjang hebat dengan vaginanya yang sudah mengempot-empot "Seerrt.. seerrt.. seerrt.." Fang2 mengeluarkan banyak cairan dari dalam vaginanya dan aku merasakan hangatnya cairan tersebut diseluruh batang penisku, tubuhnya mengigil disertai vaginanya berdenyut-denyut hebat dan kemudian Fang2 ambruk dipelukanku kelelahan "Oohh.. xxx (namaku).. hhhh.. mmhh.. hahh..very nice.. oohh.. mmhh.." bibirnya kembali melumat bibirku sambil menikmati klimaksnya yang keempat, sementara penisku masih bersarang berdenyut-denyut perkasa didalam vaginanya yang sangat basah oleh cairan kenikmatan dari vagina miliknya yang masih berdenyut-denyut dan menghisap-hisap penisku.

Kurasakan penisku seperti disedot-sedot dan dipuntir-puntir di dalam vaginanya yang sudah bereaksi terhadap orgasmenya. Akhirnya mengalirlah lava panas dari dalam tubuhku melewati batang penisku kemudian ke ujungnya lantas memuncratkan sperma hangatku ke dalam vaginanya yang hangat "Aahh..." kami mendesah lega setelah sedari tadi berpacu mencapai kenikmatan yang amat sangat. Tubuh Fang2 mengigil menikmati sensasi yang baru saja dilaluinya untuk kemudian kembali mengendur meskipun vaginanya masih mengempot dan menghisap-hisap, aku diam dan kubiarkan Fang2 menikmati sensasi kenikmatan klimaksnya. "Ahh..yours nice, fang.. So nice.."ujarku memuji, "Xie xie, ai ren (terima kasih, sayang)" jawabnya sambil menghadapkan kearah wajahku dibelakangnya dan tersenyum "yours nice..mmhh.." kucium mesra bibirnya dan Fang2 memejamkan matanya. Kemudian kucabut penisku "Ploop.." "Aahh.."

Kemudian kami bersama-sama menuju ke kamar mandi dan dia memandikanku dengan mesra sambil sesekali menciumiku dan dia memeluk aku.
"I am sorry I do this" jawabnya
"It's okay, I also like it, why are you suddenly want?" jawabku dengan grammar yang berantakan (karena dia tidak mengerti jika grammarku benar)
"I am still sad, angry and wo yao shi (mau mati) because my boyfriend leave me, then I watch sex movie" jawabnya.
dalam hati, aku tersenyum dan berpikir "pantesan aza u cepet horny, bu guruku yang imut"
Sejak saat itu dia menjadi guru private aku dan sekaligus menjadi kekasihku sampai akhirnya aku meninggalkan Beijing 6 bulan kemudian.
Sungguh suatu kenangan terindah yang pernah kumiliki dan sampai sekarang aku masih teringat padanya.

No comments:

Post a Comment