Sunday, June 6, 2010

Gangbang - Mutia

Mutia namanya, dia adalah seorang mahasiswi berumur 19 tahun di sebuah PTN di bandung. Mutia memiliki tinggi sekitar 165 cm, bertubuh montok dan berpipi chubby, dengan rambut panjang sepunggung yang ikal. Kulitnya putih bersih dan pipinya bersemu merah, tampak menarik bagi setiap laki2 yang melihatnya.

Tapi sore itu menjadi sore yang tak terlupakan bagi Mutia. Hari itu hampir maghrib. Dan langit gelap akibat dari hujan deras sore itu. Mutia sedang berdiri di bawah atap gerbang kampusnya, menunggu hujan reda. Tiba2 sebuah mobil kijang innova menghampiri Mutia. Jendela pintu belakang membuka. Tampak seorang pria tersenyum manis kepadanya dan menanyakan alamat kepadanya.


Ketika Mutia akan menghampiri jendela yang sedang terbuka itu, tiba2 pintu mobil tersebut terbuka, dan seseorang menyergap Mutia dari belakang lalu kemudian dengan cepat mendorong Mutia ke dalam mobil. Di mobil itu rupanya sudah ada 4 laki2 lainnya. Seorang menyupir, satu orang di kursi depan dan dua di belakang. Ditambah lelaki yang menyergap mutia, mereka berjumlah 5 orang. 3 lelaki di kursi belakang mulai menggerayangi dan memegangi tangan mutia yang meronta2. Seseorang mengambil tali dan mengikat tangan mutia ke belakang. Dua orang lagi berusaha menciumi leher mutia dan meremas2 buah dada mutia. Mutia berteriak sejadi2nya. Dia bahkan tidak mengenal siapa para lelaki ini, dan mengapa mereka melecehkan Mutia secara seksual.

Mobil tersebut meluncur ke sebuah villa di kawasan lembang. Mutia yang terikat lalu kemudian dibawa masuk ke sebuah villa. Ternyata di dalam villa ada 5 lelaki lainnya yang tengah menunggu. Mutia menangis sejadi2nya, membayangkan apa yang akan mereka lakukan.

Berada di sebuah tempat asing, berada dalam keadaan terikat dan dikelilingi oleh 10 laki2 yang tidak ia kenal sama sekali membuat Mutia panik. Mutia yang menangis didudukkan pada sebuah sofa di pojok ruangan itu. Kesepuluh lelaki itu seakan tidak peduli kepada keadaan Mutia yang menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Dari tatapan mereka yang penuh nafsu kepada mutia, sudah jelas apa yang akan mereka lakukan. Mereka akan memperkosa Mutia. Tidak jelas motif mereka apa dan apakah mereka mengenal Mutia, tapi sudah pasti mereka menginginkan Mutia melayani nafsu seks mereka.

3 orang lelaki membawa gunting dan benda tajam, mulai merobek2 atasan dan celana jeans Mutia. Mutia yang meronta tidak kuasa menahan mereka karena tangannya terikat dan tenaga ketiga lelaki itu jauh lebih kuat daripada Mutia. Kini tubuh Mutia yang putih dan montok hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam yang berwarna putih bersih.

Setelah itu, kesepuluh lelaki itu menanggalkan pakaian mereka. Mutia yang ketakutan tampak gugup. Sepertinya baru pertama kali ini Mutia melihat penis lelaki secara langsung. Mereka semua langsung menggerayangi badan Mutia, meremas2 pantat, buah dada dan menggesek2an jari mereka ke vagina Mutia. Salah seorang dari mereka menampari wajah Mutia dan meminta Mutia untuk mengoral penis mereka. Mutia berusaha bertahan dengan mengatupkan mulutnya sekuat tenaga. Tapi itu tidak berlangsung lama karena teman lainnya memegangi badan mutia dan ada yang mencekik lehernya, sehingga mulutnya terbuka. Tapi karena takut Mutia nekat menggigit penisnya, orang yang meminta Mutia mengoral penisnya mengurungkan niat.

Maka mereka merobek2 celana dalam Mutia dan beberapa dari mereka memegangi kaki Mutia agar pahanya terbuka lebar. Salah seorang dari mereka dengan susah payah memasukkan penisnya ke vagina Mutia. Mutia berteriak kesakitan. Mutia tidak pernah membayangkan kalau keperawanannya akan diambil dengan cara seperti ini. Dia tidak pernah membayangkan dirinya akan diperkosa beramai2 oleh orang2 yang sama sekali tidak ia kenal.

Orang yang mengambil keperawanan Mutia terus menggerak2an badannya maju mundur, memompa penisnya tanpa mengenal lelah. 10 menit kemudian orang tersebut tanpa berkata apa2 memuncratkan spermanya didalam vagina Mutia. Mutia tidak menyangka bahwa pemerkosanya akan mengeluarkan spermanya didalam. Orang tersebut tertawa puas dan menyuruh teman2nya untuk segera mengambil jatah mereka. Mutia yang sudah tidak dapat berbuat apa2 lagi kini hanya bisa menangis sesenggukan meratapi nasibnya.

Orang kedua meminta teman2nya merubah posisi Mutia. Orang tersebut tiduran diatas karpet dan teman2nya mendudukkan Mutia diatas Penisnya. Mutia kaget karena penis orang kedua ini lebih besar daripada penis sebelumnya. Dengan sedikit usaha lebih mereka menggerakan badan Mutia agar Mutia bergerak naik turun memompa penis orang kedua. Tak berselang berapa lama, salah seorang dari mereka mengambil lotion dan mulai mengoleskannya ke lubang anus Mutia. Rupanya dia sudah tidak tahan menunggu giliran. Setelah mengoleskan Lotion, dengan susah payah dia memasukkan penisnya kedalam lubang anus Mutia. Mutia memekik tertahan, tenaganya habis akibat dia meronta tadi, juga karena perkosaan pertamanya.

Lubang vagina dan lubang anus Mutia diperkosa bersamaan. Setelah orang ketiga mengeluarkan spermanya di lubang anus Mutia, orang berikutnya mulai mengambil alih. Mereka lalu melepaskan ikatan tangan Mutia. Mutia sudah tidak memberontak lagi. Tetapi dia masih terus meneteskan air mata.

Mereka meminta tangan Mutia untuk mengocok penis2 mereka. Dan Mutia sudah tidak peduli lagi ketika seseorang memasukkan penis ke mulutnya. Dengan meneteskan air mata, Mutia pasrah menerima nasibnya. Dia mengoral sambil memasturbasikan penis2 yang lain sementara lubang anus dan vaginanya tidak henti2nya digilir oleh kesepuluh penis tersebut. Mereka dengan sembarangan mengeluarkan sperma di vagina, anus dan mulut Mutia. Mereka seakan tidak peduli bahwa Mutia bisa hamil akibat perbuatan mereka.

Beberapa dari mereka yang telah menikmati tubuh Mutia beristirahat sambil menonton teman2 lainnya menggilir tubuh Mutia. Mereka melontarkan ejekan yang merendahkan Mutia. Tak sedikit pula mereka mengambil gambar pemerkosaan itu dengan kamera digital, bahkan ada yang membawa handycam dan merekam adegan perkosaan itu.

Setelah beberapa dari mereka merasa cukup kuat kembali, mereka mulai lagi menikmati tubuh Mutia. Mutia diperintahkan untuk tidur telentang di karpet, sementara salah seorang dari mereka kembali memperkosa Mutia. Vagina Mutia yang telah basah oleh sperma tanpa ampun terus dipompa. Sementara salah seorang dari mereka menikmati vagina Mutia, 3 orang dari mereka masturbasi dihadapan muka Mutia, dan menyemprotkan sperma mereka membasahi muka Mutia. Wajah Mutia yang tampak lemas itu kini basah oleh sperma.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, beberapa dari mereka sudah mulai berpakaian kembali. Namun 3 orang masih menggarap Mutia. Seseorang menikmati vagina Mutia dari belakang, seorang sedang dioral oleh Mutia. Karena Mutia sudah lemas, maka seseorang lagi menjambak rambut Mutia dan menggerakkan kepalanya maju mundur, mengoral penis temannya sembari menunggu gilirannya menikmati tubuh Mutia kembali. Tubuh Mutia yang telanjang bulat basah oleh keringat dan sperma. Air matanya sudah kering dan tenaganya sudah habis.

Selesai memperkosa dan melecehkan Mutia semalaman itu, mereka memakaikan kaos oblong yang oversize untuk Mutia. Mereka menaikkan Mutia ke mobil dan mobil mulai melaju kembali. Sebelum mereka menurunkan Mutia, di mobil mereka kembali meminta Mutia untuk mengoral mereka.

Akhirnya mereka menurunkan Mutia di depan gerbang sebuah pusat perbelanjaan terkemuka.

Pemerkosaan, dengan korban acak dan tanpa motif tertentu, bisa menimpa siapa saja, dan kali ini Mutia menjadi korbannya.

No comments:

Post a Comment