Tuesday, March 8, 2011

The lesson 3

Sampai disini mendengar cerita istriku aku tak tahan lagi kutarik kepalanya, kucium bibirnya dan kudorong kepalanya ke arah kemaluanku yang sudah tegang dan mulut hangatnya segera menyambutnya.

Dengan posisi duduk diranjang dan aku berdiri dihadapannya, kumaju mundurkan kemaluanku dalam mulut Anita yang dengan mahirnya ia imbangi dengan hisapan dan kulumannya

Aku tak bertahan lama, dengan satu erangan kucoba membenamkan sedalam mungkin dan ”aaahhh...” kurasakan air maniku menyembur dengan denyut yang keras sekali, dan... ketika kulepaskan dari mulut istriku tiada setetespun yang tersisa, memang .. entah mengapa Anita suka sekali meminum air mani laki laki, dan kadang bersetubuh saja tidak cukup memuaskannya kalau belum menikmati limpahan air mani dalam mulutnya.

Aku hanya diberikan istirahat sebentar dan istriku sudah mulai lagi ’menyerangku’ yang kali ini diakhiri dengan memenuhi kembali vaginanya yang tadi sepanjang siang baru saja di isi oleh Roy.

Paginya seperti biasa, kami sarapan dan pergi sight seeing, kembali ke apartment menjelang sore, kali ini anita sudah punya rencana lain, apalagi malam ini adalah malam terakhir kami di Sgpore

Sesuai kesepakatan, setelah makan malam, aku pura pura mengeluh sakit kepala, minta obat dan pamit tidur, jam menunjukan menjelang pk. 21.00.

Aku masuk kamar, mematikan lampu namun sengaja pintu tidak kurapatkan sehingga aku bisa memandang ruang tamu dengan leluasa dan kulihat Anita duduk berdampingan dengan Roy menonton acara TV.

Sekitar lima belas menit kemudian kulihat keduanya sudah mulai berciman saling memagut, dan ketika Roy lamat lamat kudengar menanyakanku istriku menjawab ” Tenang...saja..., Oom udah pulas kok” , namun istriku menolak ketika Roy mengajak kekamarnya ”Nggak, kita disini aja, kalau dikamar tante nggak bisa memantau nanti kalau misalnya dipanggil” dan sesaat kemudian mereka sudah telanjang bulat.

Disofa yang cukup lebar itu mereka mengambil poisi 69, istriku dibawah dengan kaki terbuka lebar yang satu mengait disandaran sofa dan satunya menjuntai kelantai memberi akses yang seluas luasnya kepada Roy, sementara kemaluan anak muda itu sudah di mulut istriku.

Roy tidak mampu bertahan lama, digerakannya pinggulnya naik turun dan dengan diiringi erangan Roy , istriku berusaha keras agar semnua yang dikeluarkannya tidak terbuang diluar mulutnya, namun selain jumlahnya banyak, posisinya juga kurang pas sehingga air mani anak muda membasahi juga pipinya, yang lalu dengan telunjuknya disapunya dan dimasukan ke mulutnya, matanya melirik kekamar yang dia tahu aku pasti sedang menonton shownya.

Posisi doggy style yang mereka lakukan menimbulkan suara suara yang seru dan keplok-keplok biji Roy yang mengenai pantat Anita juga menimbulkan irama tersendiri, berganti ganti posis yang mereka lakukan dan akhirnya Roy, si anak muda itu melenguh panjang dan menumpahkan isinya dalam vagina istriku.

Mereka diam sejenak lalu Roy membawa pakaiannya dan melangkah gontai kekamarnya sementara dengan menenteng semua pakaiannya dan masih tetap telanjang bulat dengan vagina yang masih dipenuhi air mani Roy, Anita melangkahj kekamar kami.

Suasana dalam kamar yang gelap membuatku tidak jelas melihat wajah istriku, namun saat kami berpelukan aku merasakan aroma air mani saat mencium mulut istriku, lalu tiba tiba ia mendorongku keranjang, memposisikan vaginanya kemaluanku langsung memasuki vagina yang masih penuh dengan air mani Roy, hangat dan sensasional menurutku.

Paginya kami berkemas, aku masih sempat memberi kesempatan Anita menuntaskan hasratnya sekali lagi dengan Roy, dan kamipun kembali ke Jakarta, Liburan yang menyenangkan

No comments:

Post a Comment